Pergerakan Kurva Permintaan Pergeseran Kurva Permintaan

13 internasional lebih tinggi dari pada P A sedangkan permintaan di pasar internasional akan terjadi jika harga internasional lebih rendah dari P B. Pada saat harga internasional P sama dengan P A, maka negara Jepang akan terjadi excess demand ED sebesar B. Jika harga internasional sama dengan P B , maka di negara Indonesia akan terjadi excess supply ES sebesar A. Dari A dan B akan terbentuk kurva ES dan ED yang akan menentukan harga yang terjadi di pasar internasional sebesar P. Dengan adanya perdagangan tersebut, maka negara Indonesia akan mengekspor komoditas sebesar X dan negara Jepang akan mengimpor komoditas sebesar M, dimana pasar internasional sebesar X sama dengan M yaitu Q.

2.2 Teori Permintaan

2.2.1 Pergerakan Kurva Permintaan

Pergerakan kurva permintaan dapat disebabkan oleh salah satu faktor yaitu harga batubara. Permintaan batubara timbul akibat adanya keinginan dan kemampuan konsumen untuk membeli komoditi batubara. Suatu hipotesis ekonomi dasar menyatakan bahwa harga suatu komoditas dan kuantitas yang akan diminta berhubungan negatif, dengan faktor lain dianggap tetap atau sama. Artinya, semakin rendah harga batubara maka jumlah batubara yang diminta akan semakin besar. Kurva permintaan merupakan suatu kurva yang menyajikan adanya hubungan antara jumlah yang diminta pada tingkat harga tertentu, dengan faktor lain dianggap tetap ceteris paribus. 14 Sumber : Lipsey, 1995 Gambar 2.2 Kurva Permintaan Pada gambar di atas terdapat hubungan kuantitas batubara Q dengan tingkat harga batubara P pada kurva permintaan. Kemiringan yang menurun pada kurva permintaan menunjukkan bahwa jumlah batubara yang diminta meningkat jika harga batubara turun. Ketiga titik A, B, C yang terdapat pada kurva permintaan merupakan kombinasi terbentuk antara harga batubara dan kuantitas batubara. Titik A merupakan kombinasi yang terbentuk antara harga P1 dan kuantitas Q2, titik B adalah titik yang dibentuk dari kombinasi harga P2 dan kuantitas Q1 dan titik C adalah kombinasi dari harga P3 dan kuantitas Q3. Kenaikan harga dari P1 ke P2 menyebabkan jumlah batubara yang diminta akan menurun dari Q2 ke Q1. Penurunan harga batubara dari P1 ke P3 menyebabkan jumlah batubara yang diminta meningkat dari Q2 ke Q3. Pergerakan dalam kurva permintaan disebabkan oleh harga batubara. P P2 P1 P3 A B C D Q Q1 Q2 Q3 15

2.2.2 Pergeseran Kurva Permintaan

Pergeseran kurva permintaan dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain : 1 Harga Minyak sebagai Barang Substitusi Pada Gambar 2.3 menjelaskan kenaikan harga minyak sebagai barang substitusi akan menggeser kurva permintaan ke kanan dari D ke D dan penurunan harga minyak akan menggeser kurva pemintaan ke kiri dari D ke D. Sedangkan kenaikan harga barang komplementer akan menggeser kurva permintaan ke kiri dari D ke D dan penurunan harga barang komplementer akan menggeser kurva permintaan ke kanan dari D ke D. P D Q Sumber : Hyman, 1996 Gambar 2.3 Pergeseran Kurva Permintaan 2 Tingkat Populasi Kenaikan dalam jumlah penduduk akan menggeser kurva permintaan terhadap komoditas tersebut ke kanan. Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan populasi suatu negara akan menyebabkan kebutuhan akan batubara semakin meningkat sehingga permintaan akan komoditi batubara pun meningkat. Penjelasan ini dapat dijelaskan melalui Gambar 2.3. D D 16 3 Gross Domestic Product GDP GDP adalah indikator ekonomi untuk mengukur total nilai produk barang dan jasa akhir dalam suatu perekonomian Mankiw, 2003. Dampak perubahan GDP negara tujuan ekspor terhadap keseimbangan perdagangan internasional dapat dilihat pada Gambar 2.4. Negara Pasar Dunia Negara pengekspor tujuan ekspor Px Px Px Ekspor B C B E P 2 G H Impor X X X Sumber : Salvatore, 1997 Gambar 2.4 Kurva Dampak Peningkatan GDP Negara Tujuan Ekspor terhadap Keseimbangan Perdagangan Internasional Pada negara tujuan ekspor batubara Indonesia, peningkatan GDP merupakan peningkatan pendapatan masyarakat. Peningkatan pendapatan akan meningkatkan permintaan batubara. Peningkatan ini menggeser kurva permintaan negara tujuan ekspor menjadi Dx’. Dengan kurva penawaran yang tetap, keseimbangan berubah menjadi F’ sehingga jumlah excess demand bertambah dari G-H menjadi G-I. Jumlah impor meningkat sehingga kurva excess demand komoditi batubara di pasar dunia juga bergeser ke kanan menjadi ED’. Excess demand komoditi batubara di pasar dunia semakin besar, sehingga mendorong harga untuk naik. Keseimbangan baru terjadi pada titik E. Harga batubara di B P 1 P 2 P 3 C’ Sx B E ES A A ED ED F’ I G Dx’ Dx B 17 pasar dunia menjadi B. Peningkatan harga dunia tersebut memberikan insentif bagi negara eksportir untuk meningkatkan ekspor batubaranya sehingga ekspor akan meningkat dari titik B-C menjadi B’- C’. Berdasarkan uraian diatas keseimbangan yang terbentuk setelah terjadinya peningkatan GDP negara tujuan ekspor yaitu peningkatan aliran perdagangan batubara di pasar dunia.

2.3 Teori Nilai Tukar