Kehadiran CIA di Somalia sebagai upaya kontraterorisme bukan untuk melakukan operasi langsung terhadap Al- Shaabab, melainkan hanya menyarankan
dan melatih agen Somalia.
191
Para agen tersebut menyebar di seluruh wilayah Somalia secara rahasia, bertugas untuk mencari informasi keberadaan Al- Shaabab.
Uniknya, inteligen Somalia tidak digaji Pemerintah Somalia, melainkan oleh Pemerintah AS senilai 200 perbulan.
192
Hal ini dikarenakan kekuatan Pemerintah Federal Somalia yang masih tergolong lemah mengharuskan AS untuk mengambil
alih peran tersebut. Saat ini CIA memiliki dua basis di Mogadishu, yaitu di daerah bandara yang
disebut “Pink House” dan diawasi ketat oleh inteligen Somalia dan penjara rahasia bawah tanah yang dijadikan sebagai Markas National Security Army NSA
Somalia.
193
Keberadaan kedua markas tersebut telah dikonfirmasi kebenarannya oleh The Nation, adapun sumber yang memberikan informasi diantaranya pejabat
senior intelijen Somalia; anggota senior Pemerintah Federal Transisi Somalia TFG; mantan tahanan yang ditahan di penjara bawah tanah; dan beberapa analis
Somalia dan para pemimpin milisi, yang mana beberapa diantaranya telah bekerja dengan agen AS, termasuk dari CIA.
194
Sejauh ini, CIA terlihat berjalan sendiri dalam memperkuat agen Somalia. AS tidak bekerjasama dengan Pemerintah dalam hal inteligen karena krisis
191
Jeremy Scahill, The CIA’s Secret Sites in Somalia, The Nation; 10 Desember 2014
[database on-line]; Internet; Tersedia di http:www.thenation.comarticlecias-secret-sites-somalia
192
Ibid
193
Jeffrey Gettleman, Mark Mazzetti, dan Eric Cshmitt, US Relies on Contractors in Somalia Conflict,
The New York Times, 10 Agustus 2011
194
Jeremy Scahill, The CIA’s Secret Sites in Somalia, The Nation; 10 Desember 2014
[database on-line]; Internet; Tersedia di http:www.thenation.comarticlecias-secret-sites-somalia
kepercayaan oleh AS terhadap TFG yang dinilai masih sangat korup dan tidak dapat dipercaya.
195
Data-data yang diperoleh dari berbagai sumber di atas dapat diketahui bahwa CIA adalah perpanjangan tangan AS di Somalia yang berfungsi sebagai pusat
informasi dan pengawasan terhadap aksi terorisme Al- Shaabab. Kerjasama yang dijalin oleh CIA dengan inteligen Somalia menjadi suatu upaya AS untuk
meningkatkan kinerja inteligen Somalia. Yang menjadi hambatan adalah kinerja inteligen Somalia yang masih terpisah dari Pemerintah TFG akibat
ketidakpercayaan AS terhadap Pemerintah Somalia.
2. Dukungan Amerika Serikat Terhadap Pemerintah Federal Transisi
Somalia TFG dan Misi Perdamaian Uni Afrika di Somalia AMISOM
Isu terorisme yang berkembang pasca tragedi 911 menjadi prioritas kebijakan luar negeri AS. Terorisme Al- Qaeda dan afiliasinya menjadi target utama AS
dalam Perang melawan Terorisme. Al- Shaabab sebagai afiliasi Al- Qaeda di Somalia turut menjadi target serangan AS. Sehubungan dengan hal tersebut, AS
memberikan dukungan penuh terhadap Pemerintah Transisi Somalia dan AMISOM sebagai misi regional Uni Afrika di Somalia.
Sesuai dengan input kebijakan luar negeri Rosenau, dukungan AS terhadap TFG lebih kepada pembentukan aliansi, sedangkan dukungan terhadap AMISOM
berhubungan dengan great power structure.
195
Jeffrey Gettleman, Mark Mazzetti, dan Eric Cshmitt, US Relies on Contractors in Somalia Conflict, The New York Times, 10 Agustus 2011
a. Pemerintah Federal Transisi Somalia TFG
Setelah mengalami hubungan yang fakum selama 22 tahun, akhirnya AS memberikan pengakuan secara resmi kepada Pemerintahan Federal Transisi
Somalia pada pada 17 Januari 2013.
196
Pemerintah Somalia telah berhasil melakukan transisi politik pada tahun 2012 dengan terpilihnya Hassan Sheikh
Mohamud sebagai Presiden.
197
Kemajuan politik Somalia menjadi awal hubungan yang baik antara AS- Somalia.
Namun, keberadaan Al- Shaabab di Somalia adalah tantangan terberat TFG dalam mengupayakan kestabilan wilayah. Kelompok Al- Shaabab adalah gerakan
separatis yang berkembang menjadi gerakan terorisme internasional dan telah berafiliasi dengan Al- Qaeda di tahun 2012,
198
menjadi alasan priotitas AS di Somalia.
Sebagai langkah peningkatan hubungan dengan TFG, beberapa upaya yang dilakukan AS dalam menghadapi permasalahan di Somalia, antara lain:
199
1. Memberikan bantuan kemanusiaan di Somalia untuk masalah kekeringan, kelaparan dan pengungsi.
196
Bureau of African State, US-Somalia Relation, 2013 [Database On-line] Internet; Diunduh pada 10 Juni 2015; Tersedia di http:www.state.govrpaeibgn2863.htm
197
BBC, Somali Election: Hassan Sheikh Elected as Presiden [BBC News: 11 Sepetember 2012]; Internet, diunduh pada 10 Juli 2015; tersedia di http:www.bbc.co.uknewsworld-africa-
19540325
198
\Holly Yan, What is Al-Shaabab, and what does it want? [Database on-line]; Internet, diunduh pada 10 Maret 2015; Tersedia di http:edition.cnn.com20150402worldafricaal-
shabaab-explainer
199
Bureau of African State, US-Somalia Relation, 2013 [Database On-line] Internet; Diunduh pada 10 Juni 2015; Tersedia di http:www.state.govrpaeibgn2863.htm
2. Peningkatan hubungan ekonomi melalui ekspor dan impor antara kedua negara.
3. Somalia telah terdaftar sebagai anggota dalam beberapa organisasi internasional, termasuk PBB, IMF, dan Bank Dunia.
4. AS melakukan dialog rutin dengan para pejabat Somalia dan pemangku kepentingan lainnya di Somalia melalui Kedutaan Besar AS di Kenya,
yang juga menangani cakupan konsuler untuk Somalia. Selain itu, AS juga berkomitmen untuk mengembangkan pasukan keamanan
Somalia yang mandiri. Kegiatan tersebut diwujudkan melalui pelatihan militer oleh AS terhadap Tentara Nasional Somalia.
200
Wendy R. Sherman, wakil menteri urusan politik AS di dalam pidatonya mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri
AS telah mengeluarkan dana lebih dari 170 juta untuk merekrut dan melatih kekuatan militer yang diperuntukkan dalam melindungi lembaga dan warga negara.
Kekuatan tersebut beroperasi dibawah kontrol sipil, dan menghormati hak asasi manusia, serta hukum internasional.
201
Kampanye melawan al-Shabaab merupakan bagian penting dari perjuangan Somalia untuk mencapai kestabilan. Kebijakan AS dalam mendukung upaya
kestabilan dan keamanan TFG dipandang sebagai awal pembentukan aliansi AS- Somalia. Sistem internasional yang multipower mendorong negara-negara great
power untuk menjalin aliansi sebagi mitra jangka panjang.
200
Lihat lampiran 1, wawancara David Shinn.
201
Wendy R. Sherman, U.S Foreign Policy in Somalia, 3 Juni 2014[Naskah Pidato]; Internet, diunduh pada 10 Juni 2015; Tersedia di http:www.state.govpusrm2014227079.htm