Pengumpulan Informasi Intelijen Strategi Light Footprint atau Jejak Cahaya

2. Peningkatan hubungan ekonomi melalui ekspor dan impor antara kedua negara. 3. Somalia telah terdaftar sebagai anggota dalam beberapa organisasi internasional, termasuk PBB, IMF, dan Bank Dunia. 4. AS melakukan dialog rutin dengan para pejabat Somalia dan pemangku kepentingan lainnya di Somalia melalui Kedutaan Besar AS di Kenya, yang juga menangani cakupan konsuler untuk Somalia. Selain itu, AS juga berkomitmen untuk mengembangkan pasukan keamanan Somalia yang mandiri. Kegiatan tersebut diwujudkan melalui pelatihan militer oleh AS terhadap Tentara Nasional Somalia. 200 Wendy R. Sherman, wakil menteri urusan politik AS di dalam pidatonya mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan dana lebih dari 170 juta untuk merekrut dan melatih kekuatan militer yang diperuntukkan dalam melindungi lembaga dan warga negara. Kekuatan tersebut beroperasi dibawah kontrol sipil, dan menghormati hak asasi manusia, serta hukum internasional. 201 Kampanye melawan al-Shabaab merupakan bagian penting dari perjuangan Somalia untuk mencapai kestabilan. Kebijakan AS dalam mendukung upaya kestabilan dan keamanan TFG dipandang sebagai awal pembentukan aliansi AS- Somalia. Sistem internasional yang multipower mendorong negara-negara great power untuk menjalin aliansi sebagi mitra jangka panjang. 200 Lihat lampiran 1, wawancara David Shinn. 201 Wendy R. Sherman, U.S Foreign Policy in Somalia, 3 Juni 2014[Naskah Pidato]; Internet, diunduh pada 10 Juni 2015; Tersedia di http:www.state.govpusrm2014227079.htm

b. Misi Perdamaian Uni Afrika di Somalia AMISOM

Selain dukungan terhadap TFG, AS juga turut berkontribusi dalam mewujudkan misi Uni Afrika di Somalia. AMISOM adalah misi penjaga perdamaian regional yang dioperasikan oleh Uni Afrika dengan persetujuan PBB. 202 Sebagai misi regional, AMISOM merupakan hasil dari kontribusi pasukan negara-negara Uni Afrika yang siap dikirimkan ke Somalia. Berikut ini adalah jumlah pasukan dari setiap negara yang tergabung dalam AMISOM: Tabel IV.A.1. Negara-Negara Pendonor Pasukan AMISOM No TCCs Commencement Number of Troops 1 Burundi December, 2007 5,432 2 Djibouti December, 2011 960 3 Kenya February, 2012 4,652 4 Sierra Leone April, 2012 850 5 Uganda March, 2007 6,223 Sumber: Africa Series 2014 203 AS sebagai negara great power turut memberikan dukungan terhadap AMISOM. Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah AS telah menyediakan peralatan dan pelatihan untuk negara-negara pendonor pasukan di dalam AMISOM. Peralatan tersebut diberikan secara langsung kepada negara-negara yang berkontribusi pasukan dan diawasi oleh Departemen Luar Negeri. 204 Sejak pengoperasiannya awal tahun 2007, AS telah memberikan dana bantuan sebesar 512.000.000 kepada AMISOM. 205 202 AMISOM, AMISOM Background [Database on-line]; Internet, diunduh 10 Juli 2015; Tersedia di http:amisom-au.orgamisom-background 203 Daniel E. Agbiboa, Davies Paper Memorial Institute of International Studies, Africa Series, No. 3, Maret 2014, hal. 3 204 Wendy R. Sherman, U.S Foreign Policy in Somalia, 3 Juni 2014[Naskah Pidato]; Internet, diunduh pada 10 Juni 2015; Tersedia di http:www.state.govpusrm2014227079.htm 205 Ibid , hal. 4 Dukungan dan kontribusi terhadap AMISOM adalah upaya AS dalam menjaga eksistensinya di lingkungan internasional. Kehadiran kekuatan-kekuatan baru, muncul dan berupaya mengimbangi kekuatan AS merupakan bukti perubahan sistem internasional yang multipolar. 206 Beberapa aktor baru di Afrika, seperti China, Uni Eropa menjadi tantangan tersendiri bagi AS di wilayah Afrika Timur. Perang Melawan Terorisme adalah kebijakan sekaligus alat yang digunakan AS untuk lebih spesifik terlibat dalam kasus di Somalia.

3. Pemberian Bantuan Melalui United States Agency International

Development USAID Keterlibatan AS dalam situasi Somalia yang tidak stabil, dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, berhubungan dengan peningkatan hubungan AS-Somalia; Kedua, terkait krisis kemanusiaan dan pemerintahan, dan; Ketiga, isu terorisme yang telah berkembang dan menjadi ancaman terhadap Somalia. Ketiga faktor ini sesuai dengan sumber kebijakan luar negeri yang didefenisikan oleh Rosenau, yaitu systemic sources yang menjadi foreign policy inputs meliputi isu area dan krisis. USAID merupakan organisasi bantuan asing pertama yang menekankan bantuannya pada bantuan jangka panjang dan gerakan sosial. Bantuan-bantuannya ini terbebas dari unsur politik dan militer sehingga bisa secara langsung memberikan bantuannya kepada negara-negara berkembang di dunia. 207 Tujuan 206 Julian Culp dan Johannes Plagemann, Hoorai for Global Justice? Emerging Democracies in a Multipolar World, GIGA Research Programme: Power, Norms, and Governance in International Relations, No. 242, December 2013, hal. 8 207 USAID, Energy Sector Governance Strengthened, 497-013 [Database On-line]; Internet, diunduh pada 10 Agustus 2015; Tersedia di http:www.usaid.govpubscbj2002aneid497- 013.html