C. Santri dan Pengasuh
1. Santri Santri merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses
belajar mengajar. Santri merupakan objek yang akan dibimbing dan diarahkan oleh kyai di pondok pesantren. Oleh karena itu, keberadaan santri termasuk
yang sangat penting dalam mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Kata “santri“ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah orang
yang mendalami agama Islam atau orang yang beribadah dengan sungguh- sungguh.
70
Santri yang belajar di pondok pesantren Al-Qur’aniyyah selain mendapatkan materi pendidikan kepesantrenan termasuk pengajaran seni baca
al-Qur’an, juga mendapatkan pendidikan formal melalui Madrasah Ibtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyyah, dan Madrasah Aliyah dengan status
disamakan melalui akreditasi. Santri yang belajar di Madrasah Ibtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyyah,
dan Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah tidak semuanya tergolong santri mukim, ada juga santri luar. Santri mukim hanya Madrasah
Tsanawiyyah dan Madrasah Aliyah. Itupun hanya sebagian besar saja, tidak seluruhnya, hanya santri-santri yang berasal dari daerah yang jauh kemudian
menetap dalam kelompok pesantren dan mengikuti pembelajaran yang sepenuhnya diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah, yaitu
pengajian-pengajian kitab kuning, tahfidz, naghom, murottal, nahwu, shorof,
70
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, Cet. Ke-1, h. 783.
ilmu qira’at dan lain sebagainya. Mukimnya santri ini, maka mereka mendapat materi pendidikan formal dan juga mendapat pendidikan kepesantrenan.
71
Sedangkan santri luar adalah santri yang tidak menetap di pesantren, mereka mengikuti pembelajaran pesantren dan pada waktu yang sama juga
mengikuti pendidikan di luar pesantren. Adapun jumlah santri yang belajar di pondok pesantren Al-Qur’aniyyah sebanyak 300 orang.
72
2. Pengasuh
Kyai merupakan gelar kehormatan yang diberikan kepada orang yang ahli agama Islam, yang memiliki atau menjadi pimpinan pesantren dan
mengajarkan kitab-kitab klasik kepada santrinya. Kyai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah sebutan bagi alim ulama cerdik dan pandai dalam agama Islam.
73
Sedangkan dalam sebuah pesantren, kyai adalah pembimbing, pengajar, atau pemimpin sebuah pesantren.
Pendapat di atas mendapat pembenaran dari masyarakat Desa Jurang Mangu Timur Pondok Aren Tangerang terhadap kyai pengasuh pesantren. Hal
ini dapat dilihat dari prilaku masyarakat sekitar yang berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupan pesantren. Begitu pula dengan pemerintah setempat
dari tingkat kekelurahan, kecamatan, sampai tingkat kabupaten yang sering berkunjung dan berkonsultasi dengan pihak pesantren. Sehingga yang terlihat
dari kehidupan masyarakat Desa Jurang Mangu Timur Pondok Aren
71
Wawancara Pribadi dengan KH. Drs. M. Sobron Zayyan, M.A, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah
, Tangerang, 15 Februari 2008.
72
Wawancara Pribadi dengan, KH. Drs. M. Sobron Zayyan, M.A, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah
, Tangerang, 15 Februari 2008.
73
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. Ke-1, h. 437.
Tangerang mencerminkan kehidupan pesantren, baik dari ucapan, perbuatan, walaupun tidak semua. Hal ini tercipta karena ketokohan sang kyai.
74
Aktivitas sehari-hari pengasuh pondok pesantren Al-Qur’aniyyah, selain mengkonsentrasikan pendidikan kepada santri yang mukim berupa
kitab-kitab kuning, tajwid, tahfidz, tartil, murottal, ilmu qira’at dan yang termasuk ke dalam pengajaran seni baca al-Qur’an, beliau juga mengajar di
Perguruan Tinggi Al-Aqidah. Selain itu juga beliau sebagai mubaligh atau juru dakwah, beliau juga sering diundang ke daerah-daerah untuk ceramah
agama.
75
Beliau dibantu oleh pamannya, kaka kandung dan kaka ipar, keponakan dan para ustadz-ustadzah yang bukan keluarga. Latar belakang
pendidikan mereka umumnya sarjana strata satu dan ada juga dari alumni pesantren sendiri. Sesuai dengan latar belakang pendidikan para ustadz-
ustadzah yang mengajar di pondok pesantren Al-Qur’aniyyah, maka pengasuh mengambil kebijakan umum untuk tugas mengajar secara formal yaitu
dipercayakan untuk mengajar di Madrasah Tsanawiyyah dan Madrasah Aliyah sesuai dengan skill dan jurusannya masing-masing. Sedangkan ustadz-
ustadzah yang berlatar belakang pendidikan pesantren di percayakan untuk mengajar di sekolah diniyyah. Adapun jumlah pengajar ada 23 orang.
76
74
Wawancara Pribadi dengan Ust. Muhammad Hilimi, S.Ag, Pengurus Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah
, Tangerang, 20 Februari 2008
75
Wawancara Pribadi dengan Ust. Muhammad Hilimi, S.Ag, Pengurus Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah
, Tangerang, 20 Februari 2008
76
Wawancara Pribadi dengan Ust. Muhammad Hilimi, S.Ag, Pengurus Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah
, Tangerang, 20 Februari 2008
D. Program Kerja