Program Kerja Sarana dan Prasarana

D. Program Kerja

Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan, Dakwah dan Sosial Kemasyarakatan. Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah telah menginjak usia remaja yakni genap 21 Tahun. Proses pembangunan sarana fisik dan sistem pengorganisasian terus menerus mengalami evolusi secara gradual dan berkesinambungan. Dalam menghadapi tantangan ke depan, Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah haruslah mengadakan sebuah evaluasi, reformasi, reorientasi, restrukturisasi serta rescedulling terhadap segala kegiatan baik yang sudah berjalan maupun yang akan dilaksanakan di masa mendatang. Pola perencanaan program pendidikan dan pembangunan secara global, telah dipaparkan dan dijelaskan dalam Ketetapan Rapat Kerja Yayasan I pada tahun 1997. Sedangkan Petunjuk Pelaksanaan serta Kerangka Peraturan Peraturan Perundang-undangan yang mengatur secara detail dan mendalam akan dituangkan pada RAKER II Tahun 1998 kali ini, termasuk Pola Perencanaan Al-Qur’aniyyah Terpadu. 77

E. Sarana dan Prasarana

Dalam upaya meningkatkan mutudan kualitas pendidikan dan pengajaran, maka pondok pesantren Al-Qur’aniyyah perlu menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga mampu menunjang dan meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dan pengajaran di pondok pesantren Al- Qur’aniyyah. 77 Wawancara Pribadi dengan, KH. Drs. M. Sobron Zayyan, M.A, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah , Tangerang, 15 Februari 2008. Sarana dan prasarana terbagi dalam dua jenis, jenis fisik dan non fisik. Sarana dan prasarana fisik adalah sifatnya menempati dan mendukung keberhasilan pesantren. Sedangkan sarana dan prasarana non fisik yang sifatnya tetap dan mendukung administrasi serta kegiatan belajar mengajar. Pondok pesantren Al-Qur’aniyyah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan didukung oleh sarana dan prasarana sebagai berikut: 1. Sarana dan prasarana fisik a. Asrama santri 2 gedung, 1 gedung untuk snatri putra dan 1 gedung untuk santri putri. Semua gedung berlantai 2, dan terdiri dari 8 kamar berukuran besar untuk santri putra, dan 6 kamar untuk santri putri. b. 4 buah gedung sekolah; gedung 1 untuk MA berlantai 3 terdiri dari 15 lokal gedung 2 untuk MTs berlantai 2 juga terdiri dari 12 lokal. Gedung 3 untuk MI 1 lantai terdiri dari 6 lokal dan gedung 4 untuk TK 1 lantai terdiri dari 2 lokal. c. 1 buah Masjid d. 1 buah Aula serba gunamajlis taklim e. 1 buah Perpustakaan f. 1 buah Lab komputer g. 1 buah Wartel h. 1 buah Klinik pesantren i. 1 buah Koperasi j. 1 buah Kantor sekretariat k. 1 buah Kantin l. Perlengkapan sound sistem dan penerangan m. 1 buah Lapangan olah raga 2. Sarana dan prasarana non fisik a. Tenaga pengajar yang profesional b. Materi-materi pelajaran. 78 78 Wawancara Pribadi dengan Ust. Muhammad Hilimi, S.Ag, Pengurus Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah , Tangerang, 20 Februari 2008.

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI KYAI DAN SANTRI

DALAM PENGAJARAN SENI BACA AL-QUR’AN

A. Kyai dan Santri

1. KH. Drs. M. Sobron Zayyan, M.A

KH. Drs. M. Sobron Zayyan, M.A, yang biasa disapa dengan kyai Sobron, seorang putra Ceger, Jurang Mangu Timur Pondok Aren Tangerang, tepatnya kelahiran Tangerang, 10 Januari 1964. Ayahnya bernama H. Muhammad Zayyan Alm dan Ibunya bernama Hj. Pilus Almh. Anak terakhir dari lima bersaudara, beliau tumbuh dalam lingkungan agamis. Maklum, di kampungnya banyak berdiri pesantren dan tempat-tempat yang berkecimpung dengan syiar Islam. Tak salah apabila rutinitas generasi mudanya kental beraroma religius. Kyai Sobron mengenyam pendidikan Madrasah Ibtidaiyyah MI, Madrasah Tsanawiyyah MTs, Madrasah Aliyah MA, sampai perguruan tinggi di PTIQ. Memperdalam Seni tarik suara ia tak pernah ketinggalan untuk terus belajar kepada KH. Husin Alm, H. Muhammad Ali dan H.