Pengertian Seni Baca Al-Qur’an

Melalui pengajaran inilah peserta didik mengetahui dan memahami mana yang boleh dan harus dikerjakan dalam hidup ini, agar dapat melaksanakan atau terampil dalam mengerjakannya, serta bersikap menghargai dan mau melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Semakin efektif pengajaran yang diberikan akan semakin berfaedah bagi peserta didik untuk membentuk pribadinya dan kesejahteraan hidupnya. 48

2. Pengertian Seni Baca Al-Qur’an

Kata “seni” berasal dari bahasa Latin “ars” yang berarti “keahlian”, merupakan keahlian mengekspresikan ide-ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi penciptaan benda, suasana atau karya yang mampu menimbulkan rasa indah. 49 Sedangkan kata “seni” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keahlian membuat karya yang bermutu kehalusan dan keindahan, atau karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa. 50 Seni menurut H. Endang Saipuddin Anshari, MA, adalah “manifestasi budaya priksa pikiran, rasa perasaan, karsa kemauan, intuisi keyakinan tentang suatu kebenaran yakni keyakinan yang tidak didapatkan dengan jalan 48 Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, h. 55. 49 Endang Saifuddin Anshari, M.A, Wawasan Islami, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1986, h. 3. 50 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Cet. Ke-3, h. 1037. berfikir diskursif, tetapi timbul sebagai faham, dan karya perbuatan manusia yang memenuhi syarat-syarat estetika. 51 Kesenian sebagai penjelmaan rasa keindahan pada umumnya adalah untuk kesejahteraan hidup. Rasa itu disusun dan dinyatakan oleh pikiran dan perasaan sehingga ia menjadi bentuk yang dapat disalurkan dan dimiliki. Intisari kesenian adalah menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. 52 Sedangkan kata “baca” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. 53 Dan al-Qur’an dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah firman-firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia, atau al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. 54 Al-Qur’an menurut bahasa berarti bacaan qira’ah. Sedangkan al- Qur’an menurut istilah firman Allah SWT bukan sabda Nabi Muhammad SAW atau perkataan Malaikat, Jin dan lain-lain. 55 Al-Qur’an kitab suci umat Islam dianjurkan supaya dibaca dan dihiasi dengan suara yang merdu sehingga dapat memberikan kesan kepada pembaca 51 Anshari, Wawasan Islam, h. 4. 52 KH. Muhsin Salim, Ilmu Nagham Al-Qur’an, Jakarta: Kebayoran Widya Ripta, 2000, h. 8. 53 Departemen Pendidikan Nasional, h. 83. 54 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. Ke-1, h. 24. 55 Salim, Ilmu Nagham Al-Qur’an, h. 4-5. dan pendengarnya. Melagukan bacaan al-Qur’an dengan suara yang indah merupakan seni baca yang paling tinggi nilainya dalam ajaran agama. 56 Kemudian dari definisi-definisi di atas dapat dipahami, bila seni dihubungkan dengan membaca al-Qur’an berarti keahlian, kemahiran yang ada pada diri seseorang diwujudkan dalam bentuk suara yang indah dengan berbagai macam metode-metode yang digunakan.

3. Komunikasi Pengajaran Seni Baca Al-Qur’an