Media Komunikan Efek Macam-macam Pola Komunikasi

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh kominikator. Pesan harus mempunyai inti pesan sebagai pengarah di dalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan yaitu pernyataan yang disampaikan oleh komunikator yang didukung oleh lambang. Penyampaian pesan dapat dilakukan secara langsung melalui lisan maupun secara tidak langsung melalui media. Ada beberapa bentuk pesan di antaranya: a. Informatif, yaitu memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan mengambil kesimpulan sendiri. b. Persuasif, yaitu dengan bujukan untuk membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan berupa pendapat atau sikap sehingga ada perubahan, namun perubahan ini adalah kehendak sendiri. c. Koersif, yaitu dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuknya terkenal dengan agitasi, yakni dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan batin di antara sesamanya dan pada kalangan publik. 20

3. Media

Media merupakan sarana atau saluran yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan.

4. Komunikan

20 H. A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bumi Aksara, 1997, Cet. Ke-3, h. 14. Komunikan adalah orang yang menerima pesan dari komunikator. Fungsinya sebagai decoding, yaitu orang yang menginterpretasikan, menerjemahkan dan menganalisa isi pesan yang diterimanya.

5. Efek

Efek merupakan dampak atau hasil sebagai pengaruh pesan. Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal yang penting dalam komunikasi adalah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan efek atau dampak tertentu pada komunikan. Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yaitu: a. Dampak Kognitif, yaitu dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. b. Dampak Afektif, yaitu dampak yang menimbulkan perasaan tertentu dan bergerak hati seorang komunikan, misalnya perasaan iba, sedih, gembira dan lain sebagainya. c. Dampak Behavior, dampak yang paling tinggi kadarnya, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. 21

2. Macam-macam Pola Komunikasi

21 Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. Ke-6, h. 7. Menurut Onong Uchjana Effendi dalam bukunya yang berjudul: “Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek ”. Pola atau bentuk komunikasi terdapat empat macam, yaitu komunikasi persona intrapersona dan interpersona, komunikasi kelompok besar dan kecil, komunikasi massa, dan komunikasi medio. 22 Adapun dalam proses pendidikan dan pengajaran, komunikasi yang berlangsung melibatkan antara kyai atau guru sebagai komunikator santri atau murid sebagai komunikan, dan penyampaian pesannya pun berlangsung secara lisan dan melalui tatap muka. Maka dalam tatap muka ini dibagi ke dalam tiga bentuk komunikasi yaitu komunikasi kelompok kecil, komunikasi interpersonal dan komunikasi instruksional. a. Komunikasi Kelompok Kecil Komunikasi kelompok kecil adalah kelompok komunikan yang dalam situasi komunikasi terdapat kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal. Dengan lain perkataan dalam komunikasi kelompok kecil komunikator dapat melakukan komunikasi interpersonal dengan salah satu anggota kecil. 23 Suatu situasi komunikasi dinilai sebagai komunikasi kelompok kecil small group communication, apabila situasi komunikasi seperti itu diubah menjadi komunikasi interpersonal dengan setiap komunikan. Komunikasi kelompok kecil kurang efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikan, karena dari tiap komunikan tidak mungkin dikuasai oleh komunikator seperti halnya pada komunikan 22 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. Ke-6, h. 7. 23 Effendi, Kepemimpinan dan Komunikasi, h. 88. komunikasi interpersonal. Komunikasi kelompok kecil lebih bersifat rasional dalam menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator, komunikan menanggapinya dengan lebih banyak menggunakan pikiran dari pada perasaan. Mereka sempat bertanya pada dirinya mengenai benar- tidaknya apa yang diucapkan oleh komunikator kepadanya itu. Dalam situasi komunikasi seperti itu, pesan yang disampaikan oleh komunikator harus mengarahkan kepada rasio komunikan bukan pada emosi. 24 b. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang dengan orang lain yang sendiri juga secara pribadi. Komunikasi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. 25 Pada hakikatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. 26 Komunikasi interpersonal, dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang. Karena sifat dialogis, berupa percakapan dan umpan balik bersifat berlangsung secara tatap muka sehingga tanggapan komunikan dapat langsung diketahui. 27 24 Effendi, Dinamika Komunikasi, h. 31. 25 Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, Bandung: PT. Citra Aditya bakti, 1991, Cet.. Ke-1, h. 72. 26 Effendi, Kepemimpinan dan Komunikasi, h. 77. 27 Effendi, Dinamika Komunikasi, h. 8. Untuk memahami komunikasi interpersonal lebih jauh, akan lebih baik jika seorang komunikator mengetahui ciri-ciri dan faktor-faktor penting dalam komunikasi interpersonal yaitu: 1. Komunikasi berlangsung secara dialogis, berbentuk percakapan dan tanya jawab sehingga komunikator dapat mengetahui segalanya mengenai diri komunikan. 2. Komunikasi berlangsung secara tatap muka, saling berhadapan dan saling menatap, sehingga komunikator dapat menyaksikan ekspresi wajah, sikap dan tingkah laku yang merupakan umpan balik non verbal. 28 Dengan ciri tersebut komunikasi interpersonal dinilai ampuh untuk mengubah sikap, opini dan prilaku komunikan, biasanya hubungan seperti ini menggunakan teknik persuasif, yang dipergunakan untuk mempersuasikan orang-orang tertentu saja, yang mempunyai pengaruh dan pengikutnya banyak. Sehingga seorang komunikator berhasil mengubah sikap, opini dan prilaku, maka jajarannya akan berubah pula. c Komunikasi Instruksional Komunikasi instruksional berarti komunikasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Istilah instruksional berasal dari kata instruction yang berarti penyajian, pelajaran atau perintah juga bisa diartikan instruksi. Dalam dunia pendidikan, kata instruksional tidak diartikan perintah tetapi lebih mendekati kedua arti yang pertama yakni pengajaran atau 28 Ibid., 78. pelajaran, bahkan akhir-akhir ini kata tersebut diartikan sebagai pembelajaran. Memang ketiga kata tersebut bisa berlainan makna karena masing-masing menitikberatkan faktor-faktor tertentu yang menjadi perhatiannya. 29

3. Penerapan Pola Komunikasi