Komunikasi Pengajaran Seni Baca Al-Qur’an

dan pendengarnya. Melagukan bacaan al-Qur’an dengan suara yang indah merupakan seni baca yang paling tinggi nilainya dalam ajaran agama. 56 Kemudian dari definisi-definisi di atas dapat dipahami, bila seni dihubungkan dengan membaca al-Qur’an berarti keahlian, kemahiran yang ada pada diri seseorang diwujudkan dalam bentuk suara yang indah dengan berbagai macam metode-metode yang digunakan.

3. Komunikasi Pengajaran Seni Baca Al-Qur’an

Melihat definisi komunikasi, pengajaran dan seni baca al-Qur’an di atas, maka komunikasi pengajaran seni baca al-Qur’an adalah komunikasi yang dibangun oleh kyai atau guru dalam suatu proses belajar mengajar yaitu kemampuan seorang kyai atau guru yang profesional dalam menggambarkan, menerangkan, dan memberikan sebuah metode dalam menyampaikan materi kepada peserta didik santri, sehingga proses pengajaran yang disampaikan oleh kyai atau guru dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan yaitu pondok pesantren. Komunikasi dalam pengajaran seni baca al-Qur’an di pondok pesantren, dapat diartikan sebagai suatu rencana yang digunakan oleh seorang kyai atau ustadz dalam menyampaikan materi atau pesan pelajaran seni baca al-Qur’an kepada para santri selaku komunikan dengan berbagai macam bentuk. Untuk itu, komunikasi yang digunakan oleh kyai atau ustadz dalam proses pengajaran seni baca al-Qur’an, yaitu secara langsung melalui tatap muka 56 Ibid., h. 9. dengan lisan, dan menggunakan pola komunikasi kelompok kecil antara seorang kyai atau ustadz dengan para santri. Dalam proses pengajaran tersebut kyai atau ustadz menggunakan komunikasi instruksional, di mana pelaksanaannya komunikasi instruksional yang terjadi dalam mencapai tujuan tersebut lebih banyak menginstruksikan kepada santri untuk lebih banyak meningkatkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang materi pengajaran seni baca al-Qur’an.

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN

AL-QUR’ANIYYAH

A. Letak Geografis dan Sejarah Berdiri

1. Letak Geografis Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah terletak di Jalan Panti Asuhan. No. 06, Kp. Ceger, RT. 003 RW. 012, Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kabupaten Tangerang Banten. Pondok Pesantren ini memiliki lokasi yang mudah dijangkau, mudah ditemukan dan sangat strategis, serta jauh dari keramaian kendaraan umum sehingga tidak bising dan menunjang kelancaran kegiatan belajar mengajar. Dibangun di atas areal tanah seluas 500 M2 menjadikan Pondok Pesantren ini cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar. 2. Sejarah Berdiri Berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah tidak terlepas dari keberadaan Pemberantasan Buta Huruf Arab PBHA, yang merupakan cikal bakal berdirinya pesantren salafiyahtradisional yang bercirikan keal-Qur’anan yang belum ada di desa Jurang Mangu. Sebelum lahir nama Al-Qur’aniyyah, diperkirakan jauh sebelumnya pada tahun 1973 sudah dimulai pengajian ibu-ibu yang dipimpin oleh Alm. Ibu Hj. Pilus Ibunda KH. Drs. M. Sobron Zayyan, M.A. Pada tahun 1980 keinginan yang kuat terdorong oleh Ibu Hj. Pilus untuk punya sebuah Majlis