Dari berbagai pengertian di atas, tampak akan adanya komponen atau unsur-unsur yang mencakup didalamnya yang merupakan syarat terjadinya
komunikasi. Unsur-unsur komunikasi tersebut adalah:
1. Komunikator
Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan. Komunikator memiliki fungsi sebagai encoding, yaitu orang yang memformulasikan
pesan atau informasi yang kemudian akan disampaikan kepada orang
lain. Sebagai pelaku utama dalam proses komunikasi, komunikator
memegang peranan yang sangat penting, terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Untuk itu, komunikator harus terampil dalam
berkomunikasi, dan juga harus kaya akan ide-ide serta harus penuh dengan daya kreativitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Syarat-syarat yang diperlukan oleh komunikator, diantaranya: a.
Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikannya, b.
Memiliki kemampuan komunikasi,
c.
Mempunyai pengetahuan yang luas,
d.
Memiliki daya tarik,
e.
Mengenal diri sendiri,
f. Memiliki kekuatan power.
19
Dari beberapa syarat dan pengertian komunikator di atas, tentunya seorang komunikator harus dapat memposisikan dirinya sesuai dengan
karakter yang dimilikinya.
2. Pesan
19
Onong Uchjana Effendi, Kepemimpinan dan Komunikasi, Yogyakarta: Al-Amin Press, 1996. Cet. Ke-1, h. 59.
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh kominikator. Pesan harus mempunyai inti pesan sebagai pengarah di
dalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan yaitu pernyataan yang disampaikan oleh komunikator yang didukung oleh
lambang. Penyampaian pesan dapat dilakukan secara langsung melalui lisan maupun secara tidak langsung melalui media.
Ada beberapa bentuk pesan di antaranya: a.
Informatif, yaitu memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan mengambil kesimpulan sendiri.
b. Persuasif, yaitu dengan bujukan untuk membangkitkan pengertian
dan kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan berupa pendapat atau sikap sehingga ada perubahan,
namun perubahan ini adalah kehendak sendiri. c.
Koersif, yaitu dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuknya terkenal dengan agitasi, yakni dengan penekanan-penekanan yang
menimbulkan tekanan batin di antara sesamanya dan pada kalangan publik.
20
3. Media