Uji Regresi Berganda Analisis Data Penelitian

e. Nilai Signifikansi pada uji t untuk variable saran X 5 sebesar 0,938 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi tersebut lebih dari besar nilai alpha. Karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka H ₒ diterima. Hal itu berarti, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 5 terhadap variabel Y f. Nilai Signifikansi pada uji t untuk variable kemungkinan membantu X 6 sebesar 0,397 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi tersebut lebih dari besar nilai alpha. Karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka H ₒ diterima. Hal itu berarti, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 6 terhadap variabel Y H ₒ : ᵦ = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial terhadap kualitas hidup lanjut usai. H ₐ : ᵦ ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial terhadap kualitas hidup lanjut usia. Maka dapat disimpulkan dari hipotesis tersebut bahwa, terdapat pengaruh secara signifikan pada variabel kerekatan emosional X 1 dan variabel hubungan yang dapat diandalkan X 4 terhadap variabel kualitas hidup lanjut usia Y dengan nilai signifikansi sebesar 0,049 dan 0,006. Sedangkan tidak terdapat pengaruh signifikan pada variabel integrasi sosial X 2 , pengakuan X 3 , Saran X 5 dan kemungkinan membantu X 6 , terhadap variabel kualitas hidup lanjut usia Y dengan signifikansi masing- masing sebesar 0,099, 0,906, 0,938 , dan 0,397.

D. Analisis Perspektif Pekerjaan Sosial

Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dan juga hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di Pusat Santuanan Keluarga PUSAKA yang ada di Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan menunjukkan bahwa secara umum dukungan sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hidup lanjut usia. Dukungan sosial tersebut didapatkan lansia dari pasangan, keluarga ataupun masyarakat. Dukungan sosial erat kaitannya dengan kualitas hidup, dimana lanjut usia yang mengalami penurunan kualitas hidup dikarenakan rasa kesepian dan kurangnya perhatian dari anggota keluarga atau karena kurangnya dukungan sosial dari orang-orang disekitar. Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitan kuantitatif dalam penelitian ini, bahwa dukungan sosial mempengaruhi kualitas hidup sebesar 42,8 sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian, jadi menurut peneliti hasil ini sudah cukup berpengaruh. Kemudian berdasarkan hasil penelitian dengan bantuan perhitungan software SPSS 20 for windows release, diketahui bahwa variabel lain yang secara signifikan dan positif mempengaruhi kualitas hidup lanjut usia adalah variabel kerekatan emosional X 1 . Dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,292 dan nilai signifikasi sebesar 0,049. Pengaruh pada variabel kerekatan emosional bernilai positif, artinya setiap ada penambahan satu nilai kerekatan emosional maka akan ada kenaikan kualitas hidup lanjut usia sebesar 1,292. Kerekatan emosional merupakan kedekatan emosional sehingga menimbulkan rasa aman, tentram, dan dicintai bagi lansia yang menerimanya. Dan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa lansia yang ada di PUSAKA mendapatkan kerekatan emosional dengan keluarga, teman, pasangan, dan juga masyarakat. Sehingga lansia merasa dirinya diperhatikan, dicintai serta merasa nyaman bersama orang lain. Di PUSAKA lansia tidak hanya menerima santunan tetapi juga pelayanan sosial, dan juga dukungan sosial. Sehingga lansia yang berada di PUSAKA dapat merasakan kerekatan emosional tidak hanya dari keluarga tetapi juga dari pengasuh dan masyarakat. Lansia yang kurang mendapatkan kerekatan emosional dari keluarganya tetap bisa mendapatkannya dari pengasuh dan juga masyarakat. Karena ada beberapa lansia yang menerima perlakuan yang salah dari keluarganya, sehingga dirinya merasa tidak nyaman bila berada di rumah. Perlakuan yang salah yang diterima oleh lansia misalnya diusianya yang sudah tua mereka dipaksa untuk mengerjakan pekerjaan rumah bahkan mereka harus mengurus cucu. Namun dengan adanya keberadaan PUSAKA para lansia mendapatkan perhatian, kerekatan emosional yang diperoleh dari pengasuh, yang mana hal tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. Hal tersebut sesuai dengan teori kelekatan attachment theory yaitu kelekatan mempengaruhi tingkat kenyamanan dan kemanan seseorang, sehingga dapat mengembangkan kapasitas diri seseorang. Kelekatan emosional yang diterima lansia oleh pengasuh membuat lansia merasa nyaman dan aman. Kelekatan yang diterimanya dapat membantu lansia dalam mengembangkan kapasitas diri lansia. Peningkatan kapasitas diri lansia artinya peningkatan kualitas hidup lansia. Jadi variabel kerekatan emosional sangat mempengaruhi kualitas hidup lanjut usia.

Dokumen yang terkait

Perbandingan kualitas hidup lanjut usia yang tinggal di panti jompo dan yang tinggal di rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013

4 59 105

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Penyesuaian Diri Lanjut Usia

3 53 123

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 4 17

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 7 16

KEBAHAGIAAN PADA LANJUT USIA DITINJAU DARI DUKUNGAN KELUARGA Kebahagiaan Pada Lanjut Usia Ditinjau Dari Dukungan Keluarga.

2 7 18

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 3 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 2 15

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Desa Kembang Kuning Cepogo Boyolali.

1 1 9

View of HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI DESA JIMBARAN KECAMATAN KUTA SELATAN

0 0 7

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, MODAL SOSIAL, EFIKASI DIRI, PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PENGHASILAN, DAN STATUS TINGGAL TERHADAP KUALITAS HIDUP USIA LANJUT DI KOTA SALATIGA - UNS Institutional Repository

0 2 16