Pendekatan dan Desain Penelitian Metode Pengumpulan Data

n = N N.d 2 + 1 Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi d² = Presisi perkiraan tingkat kesalahan Dengan jumlah lanjut usia binaan Pusat Santunan Keluarga PUSAKA yang ada di kecamatan Pancoran sebanyak 104 orang. Maka berdasarkan rumus di atas, jumlah sample yang diperoleh untuk penelitian ini dengan nilai presisi yang ditetapkan sebesar 10 , maka diperoleh jumlah sampel minimal adalah sebagai berikut: n = N = 104 = 50,98 dibulatkan menjadi 51 N.d 2 + 1 104 x 10 2 + 1 Maka jumlah sampel yang dibulatkan adalah menjadi 51 orang. Sampel yang akan diambil dari populasi menggunakan tekhnik purposive sampling, yaitu penetapan responden untuk dijadikan sample berdasarkan pada kriteria- kriteria tertentu. 49 Sample dipilih berdasarkan kriteria bahwa responden lanjut usia masih mampu untuk diajak berkomunikasi.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan, yakni data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh 49 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014, h. 148. peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Sedangkan data skunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahannya. 50 Data primer dalam penelitian ini berupa informasi yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung, data ini didapatkan dari interview, observasi lembaga dan penyebaran angket atau kuesioner kepada para lanjut usia binaan Pusat Santunan Keluarga PUSAKA yang ada di Kecamatan Pancoran sehubungan dengan informasi yang diperlukan untuk penelitian ini. Adapun data skunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset Kepustakaan. Riset kepustakaan Library Research adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan yaitu buku, dokumen, artikel, jurnal, internet, dan lain sebagainya.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengidentifikasi dua variabel yang nantinya akan dicari korelasi antara keduanya. Menurut Arikunto, variable objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian saat penelitian. 51 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas variable independent adalah variabel yang menjadi sebab atau berubah mempengaruhi suatu variabel lain variable dependent. Juga sering disebut variabel bebas, prediktor, stimulus, eksogen atau atencendent. Jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi. Sedangkan variabel terikat 50 Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, h. 128. 51 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2010, h. 213. 51 Ibid., hal 99 variable dependet merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain variable independent. Variabel ini juga sering disebut variabel terikat, variabel respons, dan variabel endogen. 52 Adapun variable penelitian ini adalah : 1. Dukungan Sosial sebagai variable independent X 2. Kualitas hidup lanjut usia sebagai variable dependent Y Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variable Independet Variable Dependent

F. Definisi Konseptual Variabel Penelitian

Definisi konseptual adalah suatu definisi konstrak yang diberikan kepada suatu konstrak dengan menggunakan konstrak yang lain. definisi konseptual dari varabel-variable dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang diterima individu dari orang lain. 53 2. Kualitas hidup adalah persepsi individu terhadap kehidupannya di masyarakat dalam konteks budaya dan sistemnilai yang ada yang terkait dengan tujuan, harapan, standar, dan perhatian. Kualitas hidup merupakan suatu konsep yang sangat luas yang dipengarui kondisi fisik individu, 52 Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, h. 110. 53 Surbakti, Menata Kehidupan Pada Usia Lanjut Jakarta: Pranita Aksara, 2013, h. 111. Kualitas Hidup Lanjut Usia Variabel Y Dukungan Sosial Variabel X psikologis, tingkat kemandirian, serta hubungan individu dengan lingkungan. 54

G. Definisi Oprasional Variable Penelitian

Definisi oprasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian dan sangat erat kaitannya dengan indikator. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan social sedangan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas hidup lanjut usai. Definisi oprasional dari variable-variable yang terdapat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Dukungan sosial adalah skor yang didapat dari skala dukungan sosial yang menggunakan 6 enam komponen dukungan sosial yaitu; kerekatan emosional emostional attachment, integrasi sosial social integration, penghargaan atau pengakuan reassurance of worth, hubungan yang dapat diandalkan reliable aliance, saran atau informasi guidance, kemungkinan membantu Opportunity for naturance. 2. Kualitas hidup adalah skor yang didapatkan dari skala kualitas hidup yang menggunakan domain kualitas hidup lanjut usia berdasarkan World Health Organization Quality of Life WHOQOL-OLD yang terdiri dari; kemampuan sensori sensory abilities, otonomi autonomy, aktifitas masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang past, present, and future 54 Amalia Yuliati, dkk “Perbedaan Kualitas Hidup Lansia yang Tinggal di Komunitas dengan di Pelayanan Sosial Lanjut Usia The Different of Quality of Life Among the Elderly who Living at Community and Social Services,” Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 Januari 2014: h. 88. activities, partisipasi sosial sosial participation, kematian kondisi terminal death and dying, dan persahabatan dan cinta kasih intimacy. Tabel 3.2 Definisi Oprasional dan Indikator Penelitian Dimensi Dimensi Indikator Dimensi Dukungan Sosial Variabel X

1. Kerekatan

emosional 2. Integrasi sosial

3. Penghargaan

dan pengakuan

4. Hubungan

yang dapat diandalkan

5. Saran atau

informasi 6. Kemungkinan membantu

1. Kerekatan emosonal:

Dukungan ini memungkinkan seseorang untuk memperoleh kerekatan emosional sehingga menimbulkan rasa aman bagi yang menerimanya.

2. Integrasi sosial:

Dukungan untuk memperoleh perasaan memiliki di dalam kelompok yang memungkinkan untuk membagi minat dan perhatian serta melakukan kegiatan secara bersama- sama.

3. Penghargaan dan

pengakuan: Mendapat pengakuan atas kemampuan dan keahlian yang dimiliki serta mendapat penghargaan dari orang lain.

4. Hubungan yang dapat

diandalkan: Jaminan bahwa ada orang yang dapt diandalkan bentuannya ketika individu membutuhkan

1. Kerekatan emosional

a. Merasakan kedekatan emosional b. Merasa aman

2. Integrasi sosial

a. Ikut serta dalam aktifitas kelompok b. Melakukan aktifitas bersama

3. Penghargaan atau

pengakuan a. Mendapat pengakuan atas keahlian dan kemampuan b. Mendapat penghargaan atas kemampuan dan keahlian

4. Hubungan yang dapat

diandalkan a. Hubungan yang dapat diandalkan

5. Saran atau informasi

a. Mendapat sarannasihat dari orang lain

6. Kemungkinan

membantu a. Perasaan dibutuhkan orang lain

Dokumen yang terkait

Perbandingan kualitas hidup lanjut usia yang tinggal di panti jompo dan yang tinggal di rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013

4 59 105

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Penyesuaian Diri Lanjut Usia

3 53 123

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 4 17

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 7 16

KEBAHAGIAAN PADA LANJUT USIA DITINJAU DARI DUKUNGAN KELUARGA Kebahagiaan Pada Lanjut Usia Ditinjau Dari Dukungan Keluarga.

2 7 18

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 3 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 2 15

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Desa Kembang Kuning Cepogo Boyolali.

1 1 9

View of HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI DESA JIMBARAN KECAMATAN KUTA SELATAN

0 0 7

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, MODAL SOSIAL, EFIKASI DIRI, PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PENGHASILAN, DAN STATUS TINGGAL TERHADAP KUALITAS HIDUP USIA LANJUT DI KOTA SALATIGA - UNS Institutional Repository

0 2 16