Uji T-Test Analisis Data Penelitian
tentram, dan dicintai bagi lansia yang menerimanya. Dan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa lansia yang ada di PUSAKA mendapatkan
kerekatan emosional dengan keluarga, teman, pasangan, dan juga masyarakat. Sehingga lansia merasa dirinya diperhatikan, dicintai serta merasa nyaman
bersama orang lain. Di PUSAKA lansia tidak hanya menerima santunan tetapi juga pelayanan
sosial, dan juga dukungan sosial. Sehingga lansia yang berada di PUSAKA dapat merasakan kerekatan emosional tidak hanya dari keluarga tetapi juga dari
pengasuh dan masyarakat. Lansia yang kurang mendapatkan kerekatan emosional dari keluarganya tetap bisa mendapatkannya dari pengasuh dan juga
masyarakat. Karena ada beberapa lansia yang menerima perlakuan yang salah dari keluarganya, sehingga dirinya merasa tidak nyaman bila berada di rumah.
Perlakuan yang salah yang diterima oleh lansia misalnya diusianya yang sudah tua mereka dipaksa untuk mengerjakan pekerjaan rumah bahkan mereka harus
mengurus cucu. Namun dengan adanya keberadaan PUSAKA para lansia mendapatkan perhatian, kerekatan emosional yang diperoleh dari pengasuh,
yang mana hal tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. Hal tersebut sesuai dengan teori kelekatan attachment theory yaitu kelekatan
mempengaruhi tingkat kenyamanan dan kemanan seseorang, sehingga dapat mengembangkan kapasitas diri seseorang. Kelekatan emosional yang diterima
lansia oleh pengasuh membuat lansia merasa nyaman dan aman. Kelekatan yang diterimanya dapat membantu lansia dalam mengembangkan kapasitas diri lansia.
Peningkatan kapasitas diri lansia artinya peningkatan kualitas hidup lansia. Jadi variabel kerekatan emosional sangat mempengaruhi kualitas hidup lanjut usia.
Pada variabel integrasi sosial X
2
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan namun mempunyai nilai yang positif terhadap kualitas hidup. Dengan
nilai koefisien regresi sebesar 0,840 dan nilai signifikasi sebesar 0,099. Integrasi sosial merupakan perasaan memiliki didalam kelompok yang memungkinkan
membagi minat dan perhatian. Integrasi sosial erat kaitannya dalam keikut sertaan lansia dalam aktifitas kelompok. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
hal ini menjadi tidak signifikan karena di usia lanjut tidak semua lanjut usia potensial. Banyak dari lanjut usai mengalami penurunan dalam kemampuan fisik
sehingga mereka tidak dapat melakukan dan mengikuti aktifitas terlalu lama, ditambah diusia lanjut seseorang cenderung menarik diri dari lingkungan. Hal
tersebut juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Cumming yaitu teori penarikan diri disengagement theory bahwa sesorang yang telah berusia lanjut
akan meinggalkan posisi mereka ketika mereka meninggal atau menjadi tidak kompeten. Walaupun para lansia mengikuti kegiatan yang ada di PUSAKA,
namun tetap ada batasan dalam menjalani berbagai kegiatan tersebut. Sehingga integrasi sosial dalam penelitian ini tidak signifikan mempengaruhi kualitas
hidup. Kemudaian pada variabel pengakuan X
3
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dan mempunyai nilai yang negatif terhadap kualitas hidup.
Dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,063dan nilai signifikasi sebesar 0,906. Yang artinya setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada penurunan
kualitas hidup lanjut usia sebesar 0,063. Variabel pengakuan merupakan pengakuan atas kemapuan dan keahlian yang dimiliki lansia. Berdasarkan
penelitian yang dilakuakan banyak lansia yang merasa kurang dihargai dan
diakui dengan apa yang telah dilakukannya. Bahkan ada lansia yang mendapatkan perlakuan kurang baik dari keluarganya sendiri. Sehingga variabel
pengakuan memiliki pengaruh yang tidak signifikan dalam mempengaruhi kualitas hidup lanjut usia.
Variabel hubungan yang dapat diandalkan X
4
mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kualitas hidup. Dengan nilai koefisien regresi
sebesar 1,785 dan nilai signifikasi sebesar 0,006. Yang artinya setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan kualitas hidup lanjut usia sebesar
1,785. Variabel hubungan yang dapat diandalkan memiliki pengaruh dan nilai hubungan yang cukup besar dengan kualitas hidup. Hubungan yang dapat
diandalkan adalah jaminan bahwa ada orang yang dapat diandalkan bantuannya ketika individu membutuhkan bantuan. Bantuan yang dimaksud adalah bantuan
berupa materi maupun tindakan yang diterima seseorang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakuakan hubungan yang dapat diandalkan menjadi signifikan
karena para lansia yang menjadi binaan PUSAKA mendapatkan berbagai bantuan dan juga pelayanan sosia. Bantuan dan pelayanan sosial yang diterima
lansia yaitu pelayanan mental dan spiritual, layanan fisik, layanan kesehatan, serta layanan rekreasi dan pengisian waktu luang. Sehingga dengan berbagai
bantuan yang diterima oleh lansia dapat membantu mereka dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Salah satu bantuan yang diterima oleh para lansia
misalnya dalam hal pemenuhan gizi dimana setiap bulannya para lansia menerima bantuan berupa kebutuhan bahan pokok selain itu juga setiap dua kali
dalam seminggu lansia diberikan makanan, hal tersebut dimaksudkan agar kebutuhan hidup lansia terpenuhi. Karena lansia yang menjadi binaan PUSAKA