Tujuan Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia Domain Kualitas Hidup

Domain aktivita masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang dalam WHOQOL-OLD meliputi: hal-hal yang diharapkan, pencapain keberhasilan, penghargaan yang diterima, pencapaian dalam kehidupan. d. Partisipasi sosial sosial participation Partisipasi sosial lansia terkait dengan kemampuan fisik yang dimilikinya. Lansia yang seringkali mengalami penurunan fisik, memiliki energy yang kurang untuk melakukan interaksi sosial. Frekuensi berkemih dan inkontinensia membuat lansia enggan untuk terlibat dalam kegiatan sosialnya. Sama halnya dengan kekakuan, nyeri sendi dan ketidaknyamanan lainnya. Perubahan dalam penampilan juga dapat merubah konsep diri individu dan mengganggu motivasi diri dalam hal kualitas interaksi sosial. Domain partisipasi sosial dalam WHOQOL-OLD meliputi: penggunaan waktu, tingkat aktivitas, kegiatan setiap hari, pertisipasi pada kegiatan masyarakat. e. Kematian dan kondisi terminal death and dying Kepercayaan, sikap dan nilai terhadap pengalaman kematian dan perawatan pada akhir kehidupan sangat bervariasi. Respon seseorang dipengaruhi oleh usia, gener, budaya, latar belakang keagamaan dan pengalaman hidup. Lansia menginginkan kematian yang nyaman dengan kehadiran orang-orang yang dicintainya. Banyak pula lansia yang menyatakan tidak takut terhadap kematian begitu pula dengan cara bagaimana mereka akan meninggal. Sebagian besar orang tidak nyaman untuk membicarakan kematian. Anggota keluarga, perawat, dan pemberi asuhan lainnya harus mengatasi ketidak nyamanan ini sehingga mereka dapat menyediakan asuhan yang baik bagi lansia yang mendekati akhir hidupnya. Idealnya, diskusi mengenai asuhan akhir hidup dan rencana kematian dilakukan sebelum krisis kesehatan muncul. Sering kali keputusan penting mengenai asuhan menjelang kematian dihindari atau ditunda akibat penyangkalan pikiran akan kematian. Hal ini setingkali menjadi hambatan bagi keluarga untuk bersiap terhadap kematian yang semakin mendekat dari orang yang dicintai. Domain kematian dan kondisi terminal dalam WHOQOL-OLD meliputi: jalannya atau carannya meninggal, mengontrol akhir hidup, takut akan akhir hidup, merasakan sakit pada akhir hidup. f. Persahabatan dan cinta kasih intimacy Walaupun terjadi penurunan kemampuan fisik dan fungsional, lansia tetap dapat memperoleh dukungan emosional dari orang yang dicintai atau orang terdekat, karena kehilangan dukungan emosional akan memiliki dampak lebih buruk terhadap nilai diri lansia dibandingkan dengan kehilangan kemampuan fisik dan fungsional. Teman-teman, orang tercinta akan membuat hidup lansia merasa dicintai dan merasa lebih bernilai. Cinta kasih yang diberikan oleh orang-orang terdekat akan menjadi alasan bagi lansia untuk tetap bertahan hidup sehingga mortalitas pada lansia dapat menurun. Domain persahabatan dan cinta kasih dalam WHOQOL-OLD meliputi: persahabatan dalam kehidupan, kesempatan untuk dicintai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistika, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 41 Jadi dalam pendekatan penelitian ini menghasilkan data berupa angka-angka dan kemudian dianalisis dengan statistik. Sedangkan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Inferensial. Statistik inferensial adalah teknik ststistik yang digunakan untuk menganalisi data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. 42

B. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek dan Objek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu para binaan Pusat Santunan Keluarga PUSAKA yang ada di kecamatan pancoran. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah “Pengaruh dukungan sosiat terhadap kualitas hidup lanjut usi a”. 41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD Bandung: Alfabeta, 2011, h. 8. 42 Ibid., h. 148.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pusat Santunan Keluarga PUSAKA yang berada di kecamatan Pancoran yaitu PUSAKA 79 dan juga PUSAKA 48. Alasan peneliti memilih organisasi sosial ini dan juga lokasi tersebut didasari pertimbangan-pertimbangan berikut ini: 1 Lanjut Usia yang berada di Pusat Santunan Keluarga PUSAKA tidak hanya mendapatkan dukungan sosial dari keluarga tetapi juga lembaga dan masyarakat. 2 Ketertarikan peneliti terhadap model pelayanan sosial lanjut usia berbasis masyarakat. 3 Pusat Santunan Keluarga PUSAKA yang ada di Pancoran sudah berdiri sejak lama dan sudah memiliki banyak prestasi, serta PUSAKA yang ada di Kecamatan Pancoran memiliki binaan yang lebih banyak dari pada Kecamatan lainnya.

b. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitiannya dilakukan mulai bulan Februari 2015 sampai dengan bulan April 2015.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian merupakan keseluruhan universum dari objek penelitian. 43 Sedangkan menurut Sugiyono mengartikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 44 Jadi populasi dalam penelitian ini yaitu lanjut usia binaan Pusat Santunan Keluarga PUSAKA yang ada di Kecamatan Pancoran, yaitu sebanyak 104 lanjut usia binaan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 45 Dalam penelitian ini teknik pengambilan semple yang digunakan yaitu purposive sampling yaitu penarikan sample yang ditetapkan berdasarkan karakteristik atas elemen populasi dan target yang disesuaikan dengan tujuan masalah penelitian. 46 Atau teknik penetuan sample dengan pertimbangan tertentu. 47 Dan untuk menentukan banyak sampel minimal yang perlu diambil dalam melakukan penelitian dapat digunakan rumus slovin sebagai berikut: 48 43 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014, h. 144. 44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD Bandung: Alfabeta, 2011, h. 80. 45 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 81. 46 Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, h. 35. 47 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 85. 48 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, h.137. n = N N.d 2 + 1 Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi d² = Presisi perkiraan tingkat kesalahan Dengan jumlah lanjut usia binaan Pusat Santunan Keluarga PUSAKA yang ada di kecamatan Pancoran sebanyak 104 orang. Maka berdasarkan rumus di atas, jumlah sample yang diperoleh untuk penelitian ini dengan nilai presisi yang ditetapkan sebesar 10 , maka diperoleh jumlah sampel minimal adalah sebagai berikut: n = N = 104 = 50,98 dibulatkan menjadi 51 N.d 2 + 1 104 x 10 2 + 1 Maka jumlah sampel yang dibulatkan adalah menjadi 51 orang. Sampel yang akan diambil dari populasi menggunakan tekhnik purposive sampling, yaitu penetapan responden untuk dijadikan sample berdasarkan pada kriteria- kriteria tertentu. 49 Sample dipilih berdasarkan kriteria bahwa responden lanjut usia masih mampu untuk diajak berkomunikasi.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan, yakni data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh 49 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014, h. 148.

Dokumen yang terkait

Perbandingan kualitas hidup lanjut usia yang tinggal di panti jompo dan yang tinggal di rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013

4 59 105

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Penyesuaian Diri Lanjut Usia

3 53 123

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 4 17

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 7 16

KEBAHAGIAAN PADA LANJUT USIA DITINJAU DARI DUKUNGAN KELUARGA Kebahagiaan Pada Lanjut Usia Ditinjau Dari Dukungan Keluarga.

2 7 18

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 3 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 2 15

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Desa Kembang Kuning Cepogo Boyolali.

1 1 9

View of HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI DESA JIMBARAN KECAMATAN KUTA SELATAN

0 0 7

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, MODAL SOSIAL, EFIKASI DIRI, PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PENGHASILAN, DAN STATUS TINGGAL TERHADAP KUALITAS HIDUP USIA LANJUT DI KOTA SALATIGA - UNS Institutional Repository

0 2 16