serta kemampuan untuk dapat berfungsi dalam tugas kehidupan biasa. Sadli menyebutkan bahwa kualitas hidup terdiri dari penelian subjektif seseorang
mengenai sejauh mana berbagai dimensi, seperti lingkungan, kondisi fisik, ikatan sosial dan kondisi psikologis dirasakan memenuhi kebutuhannya.
Kualitas Hidup merupakan konsep yang kompleks, yang terkait dengan kepuasan individu terhadap seluruh aspek hidupnya mulai dari fisik hingga
sosial dan psikologi. Banyak hal dapat mempengaruhi kualitas hidup, termasuk penghasilan, lingkungan sosial dan fisik, hubungan antar pribadi,
dan kesehatan.
37
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka pengertian kualitas hidup bisa diartikan dengan kepuasan hidup yang dapat dilihat dari kondisi
fisik, psikologis, dan kondisi sosial yang dirasakan oleh individu tersebut.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup
Kualitas hidup lanjut usia seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini, yaitu:
38
a. Hubungan sosial yang baik dengan keluarga, teman dan tetangga. b. Standar harapan dalam hidup
c. Keterlibatan dalam kegiatan sosial dan kegiatan amal d. Kegiatan hobi dan kesukaan
e. Kesehatan yang baik dan kemampuan fungsional f. Rumah dan lingkungan yang baik serta perasaan aman
g. Kepercayaan atau nilai diri positif
37
Penney Upton, Psikologi Perkembangan Jakarta: Erlangga, 2012, h. 260.
38
Surbakti, Menata Kehidupan Pada Usia Lanjut Jakarta: Praninta Aksara, 2013, h. 91.
h. Kesejahteraan psikologis dan emosional i. Pendapatan yang cukup
j. Akses yang mudah dalam transportasi dan pelayanan sosial k. Perasaan dihargai dan dihormati oleh orang lain
3. Tujuan Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia
Peningkatan kualitas hidup bagi lanjut usia bertujuan untuk:
39
a. Memberikan kesempatan bagi para lanjut usia yang potensial untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampuilan, baik untuk berkarya
lebih lanjut ataupun untuk pengembangan hobi mereka melalui lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan formal maupun non-
formal. b. Memberikan kesempatan dengan memberdayakan para lanjut usia
yang potensial dan produktif untuk berkarya sesuai dengan kemampuan, pengetahuan, dan pengalamannya.
c. Meningkatkan dan memantapkan iman dan ketakwaan para lansia sesuai agamanya atau kepercayaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
serta memandu pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Domain Kualitas Hidup
Penelitian ini menggunakan instrument World Health Organization Quality of Life WHOQOL-OLD yang lebih spesifik digunakan pada lansia.
39
Soekidjo Notoatmojo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni Jakarta: Rineka Cipta, 2007, h. 292.