Uji Homogenitas Uji Koefisien Korelasi

hubungan kedua variabel adalah signifikan atau terdapat hubungan antara variabel kemungkinan membantu dengan kualitas hidup.

4. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 5.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,654 a ,428 ,350 8,617 1,782 Tabel 19, menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi R² R Square sebesar 0,428. Itu berarti, variable X 1 Kerekatan Emosional, X 2 Integrasi Sosial, X 3 pengakuan, X 4 hubungan yang dapat diandalkan, X 5 saran, dan X 6 kemungkinan membantu mempengaruhi variabel Y Kualitas Hidup sebesar 42,8. Sedangkan sisanya sebesar 57,2 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel penelitian.

5. Uji F-Test

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 6.10 Hasil Uji F-Test ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2443,268 6 407,211 5,485 ,000 b Residual 3266,771 44 74,245 Total 5710,039 50 a. Dependent Variable: KUALITAS HIDUP b. Predictors: Constant, Kemungkinan Membantu, Saran , Kerekatan Emosional, Hubungan Yang Dapat Diandalkan, Integrasi Sosial, Pengakuan Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa nilai signifikansi untuk uji F adalah sebesar 0,000. Itu artinya, nilai signifikannya lebih kecil dari nilai alpha 0,05, maka terdapat pengaruh variabel X dukungan sosial terhadap variabel Y kualitas hidup lanjut usia.

6. Uji Regresi Berganda

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 6.1 Hasil Uji Koefisien Regresi Berganda dan Uji T-test Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 26,116 12,991 2,010 ,051 Kerekatan Emosional 1,292 ,639 ,272 2,023 ,049 Integrasi Sosial ,840 ,498 ,234 1,687 ,099 Pengakuan -,063 ,530 -,020 -,119 ,906 Hubungan Yang Dapat Diandalkan 1,785 ,614 ,402 2,909 ,006 Saran ,092 1,174 ,010 ,078 ,938 Kemungkinan Membantu ,757 ,886 ,106 ,855 ,397 a. Dependent Variable: KUALITAS HIDUP Berdasarkan tabel diatas maka dapat disusun dan disimpulkan hasil persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 26,116 + 1,292X 1 + 0,840X 2 - 0,063X 3 + 1,785 X 4 + 0,092X 5 + 0,757X 6 a. Variabel Kerekatan emosional X1 mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 1,292. Dengan demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan kualitas hidup lanjut usia sebesar 1,292. b. Variabel Integrasi sosial X2 mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,840. Dengan demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan kualitas hidup lanjut usia sebesar 0,840. c. Variabel Pengakuan X3 mempunyai nilai koefisien regresi sebesar - 0,063. Dengan demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada penurunan kualitas hidup lanjut usia sebesar -0,063. d. Variabel hubungan yang dapat diandalkan X4 mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 1,785. Dengan demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan kualitas hidup lanjut usia sebesar 1,785. e. Variabel Saran X5 mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,092. Dengan demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada penambahan kualitas hidup lanjut usia sebesar 0,092. f. Variabel kemungkinan membantu X6 mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,757. Dengan demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan kualitas hidup lanjut usia sebesar 0,757.

7. Uji T-Test

Berdasarkan hasil uji T-test dilihat dari tabel 6.1 dapat dijelaskan bahwa nilai masing-masing variabel adalah sebagai berikut: a. Nilai Signifikansi pada uji t untuk variabel kerekatan emosional X 1 sebesar 0,049 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai alpha. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, maka H ₒ ditolak. Hal itu berarti, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 1 terhadap variabel Y. b. Nilai Signifikansi pada uji t untuk variabel integrasi sosial X 2 sebesar 0,099 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari nilai alpha. Karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka H ₒ diterima. Hal itu berarti, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 2 terhadap variabel Y. c. Nilai Signifikansi pada uji t untuk variabel pengakuan X3 sebesar 0,906 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari nilai alpha. Karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka H ₒ diterima. Hal itu berarti, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 3 terhadap variabel Y. d. Nilai Signifikansi pada Uji t untuk variable hubungan yang dapat diandalkan X 4 sebesar 0,006 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai alpha. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, maka H ₒ ditolak. Hal itu berarti, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 4 terhadap variabel Y

Dokumen yang terkait

Perbandingan kualitas hidup lanjut usia yang tinggal di panti jompo dan yang tinggal di rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013

4 59 105

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Penyesuaian Diri Lanjut Usia

3 53 123

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 4 17

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 7 16

KEBAHAGIAAN PADA LANJUT USIA DITINJAU DARI DUKUNGAN KELUARGA Kebahagiaan Pada Lanjut Usia Ditinjau Dari Dukungan Keluarga.

2 7 18

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 3 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 2 15

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Desa Kembang Kuning Cepogo Boyolali.

1 1 9

View of HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI DESA JIMBARAN KECAMATAN KUTA SELATAN

0 0 7

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, MODAL SOSIAL, EFIKASI DIRI, PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PENGHASILAN, DAN STATUS TINGGAL TERHADAP KUALITAS HIDUP USIA LANJUT DI KOTA SALATIGA - UNS Institutional Repository

0 2 16