Kebutuhan Lanjut Usia Lanjut Usia

e. Kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana, dan prasarana umum. f. Kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum. g. Perlindungan sosial. h. Bantuan sosial. Selain hak lanjut usia juga memiliki kewajiban yang telah disebutkan dalam undang-undang nomor 13 tahun 1998 dimana lanjut usia mempunyai kewajiban yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sesuai dengan peran dan fungsinya, lanjut usia berkewajiban untuk: a. Membimbing dan memberi nasihat secara arif dan bijaksana berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya, terutama di lingkungan keluarganya dalam rangka menjaga martabat dan meningkatkan kesejahteraannya. b. Mengamalkan dan mentransformasikan ilmu pengetahuan, keahlian, keterampilan, kemampuan, dan pengalaman yang dimilikinya kepada generasi penerus. c. Memberikan keteladanan dalam segala aspek kehidupan kepada generasi penerus.

B. Teori Lanjut Usia

1. Teori Kelekatan Attachment Theory

Menurut Howe teori kelekatan adalah pengalaman kelekatan masa kecil mempengaruhi tingkat kenyamanan dan keamanan seseorang. Pengalaman ini menjadi dasar bagi anak untuk mengembangkan kapasitas dan kompetensi sosial dimasa tuanya. 21 Kelekatan juga bisa dimaknai sebagai ikatan emosional yang erat antara dua orang. 22 Manusia membentuk indentitas diri mereka dalam hubungan sosial melalui proses pembelajarannya tentang bagaimana berhubungan dengan orang lain. Teori kelekatan memang erat kaitannya dengan perkembangan seorang anak, namun teori ini juga dapat digunakan dalam memberikan kelekatan kepada lansia. Berupa kelekatan emosional yang diberikan oleh orang-orang sekitar maupun pengasuh sehingga lansia merasa nyaman dan aman. Kelekatan yang diterimanya dapat membantu lansia dalam mengembangkan kapasitas diri lansia.

2. Teori Penarikan diri Disengagement Theory

Menurut Cumming teori penarikan diri yaitu seseorang yang berusia lanjut hanya meninggalkan posisi mereka ketika mereka meninggal atau menjadi tidak kompeten. 23 Pensiun menjadi pilihan untuk membujuk lansia agar menyerahkan posisi mereka kepada orang yang lebih muda. Dengan 21 Siti Napsiyah Ariefuzzaman dan Lisma Diawati Fuaida, Belajar Teori Pekerjaan Sosial Jakarta: UIN, 2011, h. 33. 22 John W Santrock, Perkembangan Anak Jakarta: Erlangga, 2007, h. 49. 23 James M Henslin, Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi Jakarta: Erlangga, 2006, h.71. demikin pensiun atau penarikan diri merupakan suatu kesepakatan yang saling menguntungkan antar generasi masyarakat. Jadi teori penarikan diri merupakan persetujuan antara lansia dan masyarakat bahwa individu akan menarik diri dari masyarakat akibat menjadi tua, dimana hal ini menjadikan keseimbangan sosial.

3. Teori Aktifitas Activity Theory

Teori aktivitas melihat bahwa semakin banyak kegiatan yang dilakukan orang usia lanjut, maka semakin memuaskan hidup mereka. 24 Kondisi yang tetap aktif membuat lansia tetap merasa muda dan semangat menjalani hidup dan tidak menarik diri dari masyarakat karena usia. Jadi aktivitas sebagai sebuah keharusan untuk mempertahankan kepuasaan hidup seseorang dan konsep diri yang positif.

4. Teori Kontinuitas Continuity Theory

Teori Kontinuitas merupakan cara seseorang menyesuaikan diri pada perubahan dengan melanjutkan beberapa aspek dalam kehidupan mereka seperti peran yang telah mereka jalani. 25 Jadi dalam teori ini mengusulkan bahwa seseorang di sepanjang hidupnya adalah bagaimana orang tersebut melanjutkan sisa hidupnya. Usia lanjut tidak dipandang sebagai bagian akhir hidup terlepas dari sisa kehidupan. 24 James M Henslin, Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi Jakarta: Erlangga, 2006, h.73. 25 Ibid., h.73.

Dokumen yang terkait

Perbandingan kualitas hidup lanjut usia yang tinggal di panti jompo dan yang tinggal di rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013

4 59 105

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Penyesuaian Diri Lanjut Usia

3 53 123

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 4 17

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 7 16

KEBAHAGIAAN PADA LANJUT USIA DITINJAU DARI DUKUNGAN KELUARGA Kebahagiaan Pada Lanjut Usia Ditinjau Dari Dukungan Keluarga.

2 7 18

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 3 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 2 15

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Desa Kembang Kuning Cepogo Boyolali.

1 1 9

View of HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI DESA JIMBARAN KECAMATAN KUTA SELATAN

0 0 7

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, MODAL SOSIAL, EFIKASI DIRI, PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PENGHASILAN, DAN STATUS TINGGAL TERHADAP KUALITAS HIDUP USIA LANJUT DI KOTA SALATIGA - UNS Institutional Repository

0 2 16