BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Dalam perjalanan setiap peradaban unsur yang paling penting adalah kemajauan teknologi, terutama teknologi otomotif. Tidak bisa dibayangkan bagaimana teknologi
otomotif telah mengubah kehidupan manusia, apalagi yang namanya sepeda motor. Di antara beragam alat transportasi sekarang, sepeda motor menempati peran utama dalam
sendi kehidupan masyarakat. Untuk menunjang pembangunan dan memenuhi kebutuhan saat ini, Yamaha memutuskan untuk beroperasi di Indonesia tanggal 6 Juli
1974. Riset menunjukkan pasar di Indonesia telah lama diperhitungkan sebagai salah
satu pasar terbesar di dunia. Peluang Yamaha untuk mendominasi pasar di masa depan terbentang luas, karena Yamaha mengutamakan kualitas, kesempurnaan produk, inovasi
tanpa henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen. Menapak usia 35 tahun, Yamaha Indonesia bertekad untuk memberikan yang
terbaik kepada setiap dealer dan konsumen agar menjadi Semakin Di Depan. Investasi dalam fasilitas manufaktur dan fasilitas pendukung yang terus dikembangkan,
membuktikan tingginya komitmen kami untuk mencapai sasaran : a.
Fasilitas produksi seluas lebih dari 300.000 m
2
b. Lebih dari 6000 teknisi dan Staff yang terlatih
c. Tiga jalur perakitan yang beroperasi selama 24 jam
d. Kapasitas produksi lebih dari 3.500 sepeda motor per hari
Universitas Sumatera Utara
e. Dukungan fasilitas penunjang yang lengkap, misalnya: penelitian dan
pengembangan, pelatihan khusus dan fasilitas penunjang modern f.
Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap
Yamaha Indonesia memiliki komitmen untuk menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Selain mendukung berbagai program sosial juga menyediakan
kursuspelatihan kepada mahasiswa mengenai teknik sepeda motor. Dengan fasilitas yang sama kami juga memberikan pelatihan teknik kepada individu perorangan di luar
perusahaan Yamaha, berupa bimbingan bagi mereka yang berminat untuk menjalankan usaha kecil pelayanan dan perawatan sepeda motor bengkel.
PT Yamaha Motor Kencana Indonesia YMKI berhasil memenuhi kuota target penjualannya selama tahun 2007 sebanyak 1.880.000 unit. Bahkan jumlah tersebut
tercapai sebelum tutu buku tahun 2007. Dengan sukses ini, perusahaan yang telah menjual sepeda motor sejak 33 tahun lalu ini mampu membuktikan kekuatannya dalam
persaingan industri automotif Indonesia, khususnya sepeda motor. Yamaha berhasil mencapai puncak prestasi sebagai pemimpin pasar pada tahun 2007. Ini sebuah bukti
kerja keras semua pihak. Angka ini berhasil dilampaui dengan komposisi kontribusi penjualan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel I.1. Penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua Merek
Tahun 2005 Tahun 2006
Tahun 2007 Unit
Unit Unit
Honda 2,648,190 52.19
2,340,168 52.85
2,141,041 45.67
Yamaha
1,224,595 24.13 1,458,561
32.94 1,833,506 39.11
Suzuki
1,091,962 21.52 569,041
12.85 637,031 13.59
Kawasaki
74,128 1.46
33,686 0.76
38,314 0.82
Other 35,329
0.70 26,379
0.60 38,397
0.82
Total 5,074,204
100 4,427,835
100 4,688,263
100
Sumber: http:permanas.wordpress.com20080305 Memasuki awal semester II, pasar sepeda motor domestik kembali mengalami
pergeseran. Yamaha berhasil merebut posisi puncak penjualan pada Juli dari Honda dengan selisih angka telak sekitar 17.000 unit. Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis
dari beberapa anggota Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia AISI, total penjualan Yamaha pada Juli tercatat mencapai 161.016 unit, sedangkan Honda hanya 143.233
unit. Dengan demikian terdapat selisih angka penjualan 17.783 unit. Selisih angka
penjualan antara Honda dan Yamaha pada Juli tersebut merupakan yang terbesar sejak kedua produsen motor papan atas ini terlibat saling kejar dalam perolehan penjualan
bulanan sejak awal tahun ini. AISI memang belum secara resmi merilis laporan penjualan untuk Juli, termasuk penjualan lima anggota lainnya yaitu Suzuki, Kawasaki,
Kanzen, Kymco, dan Piaggio. Secara akumulatif, penjualan sepeda motor selama semester I2007 mencapai 2.128.387 unit atau naik sekitar 16,34 dibandingkan
dengan Januari-Juni 2006 yang hanya 1.829.447 unit. Yamaha pertama kali
Universitas Sumatera Utara
mengungguli Honda dalam perolehan penjualan sepeda motor di Indonesia pada Maret 2007.
Peristiwa ini merupakan yang pertama terjadi sepanjang sejarah industri kendaraan roda dua negeri ini, di mana Yamaha unggul atas Honda dengan selisih
angka penjualan 9.108 unit. Honda berhasil kembali merebut posisi puncak pasar motor domestik pada bulan berikutnya dengan mengantongi selisih 9.025 unit. Namun, pada
Mei Yamaha kembali melampaui kinerja penjualan Honda dengan selisih angka yang sangat tipis, yaitu cuma 936 unit. Di penghujung semester I, Honda makin memperbaiki
performa sehingga tetap menjadi jawara di pasar dengan selisih penjualan 4.675 unit terhadap rivalnya itu.
Selama semester I, Honda masih memimpin pasar motor domestik dengan angka 923.991 unit atau berselisih hanya 29.328 unit terhadap Yamaha yang berhasil melego
894.663 unit. Posisi ketiga diduduki Suzuki dengan angka penjualan 270.136 unit. Genichi Kawakami adalah anak pertama dari Kaichi Kawakami, Presiden
generasi ketiga perusahaan instrument music dan elektronik Nippon Gakki saat ini dikenal sebagai Yamaha Corporation. Genichi menyelesaikan studinya di Takachiho
Higher Commercial School pada bulan Maret 1934. Pada bulan Juli 1937 beliau bergabung dengan Nippon Gaki, dengan demikian beliau adalah keluarga kawakami
generasi kedua yang bergabung dengan Nippon Gakki Company. Pada tahun 1953, Genichi memaparkan, “saat perusahaan berjalan dengan baik,
dan mempunyai kondisi keuangan yang baik, saya merasakan kebutuhan untuk mencari area bisnis kita yang selanjutnya. Oleh sebab itu saya melakukan riset”. Ia mulai
mencoba memproduksi banyak produk, termasuk mesin jahit, sparepart mesin, sekuter,
Universitas Sumatera Utara
kendaraan multifungsi roda tiga, dan sepeda motor. Pasar dan faktor persainganlah yang pada akhirnya membuat beliau berfokus pada pasar sepeda motor.
Yamaha yakin akan segera menjadi pusat ekspor CBU, mesin dan komponen ke negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita harus meningkatkan kinerja dalam
aktifitas produksi dan penjualan secara domestik maupun global. Untuk menjadi Semakin Di Depan, Yamaha harus unggul dalam kompetisi produk, kualitas, layanan,
serta layanan pasca penjualan. Sehingga citra Yamaha sebagai motor yang nyaman dikendarai dan memberi perasaan bangga dapat terbentuk. Dalam menghasilkan target
penjualan tahun demi tahun Yamaha selalu membuat strategi-strategi bagaimana caranya meningkatkan penjualan. Hal ini dibuktikan dengan penganugerahan Sertifikat
ISO 9001 pada bulan Agustus 2001 yang lalu. Untuk menjangkau negara yang terdiri lebih dari 13.000 pulau, tentunya
membutuhkan jaringan kerja Dealer dan Sub-Dealer yang terpadu. Untuk memastikan bahwa konsumen kami di seluruh pelosok Nusantara dapat menikmati standar kualitas
yang sama untuk setiap produk dan pelayanan, maka kami telah menunjuk pihak-pihak yang profesional dan dapat diandalkan sebagai mitra kerja. Melalui jaringan lebih
dari 800 Dealer, kami menyediakan dukungan pelayanan yang lengkap, termasuk jasa perawatan dan penyediaan suku cadang.
a. Lebih dari 800 Dealer di Indonesia
b. Layanan jasa perawatan dan suku cadang yang lengkap
c. Lebih dari 140.000 jenis suku cadang
Oleh karena itu, para marketing harus meningkatkan kinerja kerja lagi agar dapat mencapai target sesuai yang diinginkan perusahaaan. Dengan melakukan tindakan yang
positif dan inisiatif dalam berbagai cara melalui inovasi-inovasi yang dihasilkan sebagai
Universitas Sumatera Utara
fokus utama dalam layanan untuk dapat mempertahankan keberadaannya dipasar yang begitu kompetitif ini.
Berdasarkan hal tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian di salah satu dealer di kota Medan untuk menggali lebih jauh bagaimana peranan
marketing dalam pemasaran produk Yamaha, khususnya di PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi di kota Medan, terhadap keputusan konsumen membeli produk
sepeda motor Yamaha. Peneliti memilih PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi karena dealer ini cabang II dari PT. ALFA SCORPII Central Yamaha Kota Medan dan
termasuk distributor sepeda motor Yamaha Medan, Nangroe Aceh Darussalam, Riau dan Kepulauan Riau. Maka, peneliti melakukan penelitian ini mengenai strategi
komunikasi pemasaran sepeda motor Yamaha dan tindakan membeli kosumen di PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi.
I.2. Perumusan Masalah