I.5.2. Pemasaran dan Komunikasi Pemasaran
Menurut Philip Kotler Kotler, 2002: 4, pemasaran merupakan proses sosial individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran yang bebas atas produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.
Menurut Sunarto, SE. MM 2006: 4, pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Komunikasi pemasaran merupakan uraian dari dua unsur pokok yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi merupakan proses dimana pemikiran dan
pemahaman disampaikan antara individu atau antara organisasi dengan individu. Singkat kata, komunikasi bukan sekadar berbicara, menulis, berbusana atau melakukan
demonstrasi. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan pertukaran. Pemasaran adalah penjualan yang dilakukan lewat sebuah sistem. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran mempresentasikan suatu
proses sosial dan manajerial yang membuat suatu kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran feedback timbal balik
antara produk dan nilai dengan orang lain Kotler, 1997: 8.
I.5.3. Strategi Komunikasi Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
Universitas Sumatera Utara
untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan. Menurut William J. Stanton, menyatakan Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang adan maupun pembeli potensial Swastha, 1997: 5. Berbagai kegiatan dan upaya dilakukan dalam pemasaran, semuanya itu
dilakukan dalam meningkatkan penjualan yang mengutungkan pihak perusahaan begitu juga dengan pihak konsumen. Oleh sebab itu, bauran komunikasi pemasaran disebut
juga dengan bauran promosi promotion mix merupakan perpaduan khusus, antara lain: 1.
Personal selling, penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan membina hubungan dengan pelanggan.
2. Advertising, segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai
gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor. 3.
Sales promotion, insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa.
4. Publisitas, bentuk komunikasi non-personal dalam bentuk berita atau newstory
from yang berhubungan dengan organisasi tertentu ditransmisi melalui perantara media massa dan tidak dipungut bayaran sama sekali.
I.5.4. Merek dan Ekuitas Merek
Merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan seperti sebuah logo, cap atau kemasan dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang
penjual atau kelompok penjual tertentu, dengan demikian membedakannya dari barang- barang dan jasa yang dihasilkan para competitor Aaker, 1997: 9.
Universitas Sumatera Utara
Ekuitas merek adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah dan mengurangi nilai yang
diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan Aaker, 1997: 22-23.
Agar aset dan liabilitas mendasari ekuitas merek, keduanya mesti berhubungan dengan nama atau symbol sebuah merek. Walau begitu, keduanya bisa dikelompokkan
ke dalam 5 lima kategori, yaitu: 1.
Loyalitas merek Brand Loyalty 2.
Kesadaran merek Brand Awareness 3.
Kesan kualitas Perceived Quality 4.
Asosiasi-asosiasi merek Brand Association 5.
Aset-aset merek lainnya Other Proprierty Brand Assets Empat elemen brand equity di luar aset-aset merek lainnya dikenal dengan
elemen-elemen utama dari brand equity. Elemen brand equity yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemen utama tersebut.
Bagi perusahaan, ekuitas merek memiliki potensi untuk menambah nilai dengan cara, yaitu:
1. Ekuitas merek dapat memperkuatkan program memikat para konsumen baru,
atau merangkul kembali konsumen lama. 2.
Empat dimensi ekuitas merek yang terakhir dapat menguatkan loyalitas merek. Persepsi kualitas, asosiasi merek, dan nama yang terkenal dapat memberikan
alasan untuk membeli dan dapat mempengaruhi kepuasan penggunaan.
Universitas Sumatera Utara
3. Ekuitas merek memungkinkan margin yang lebih tinggi dengan menjual produk
pada harga optimum premium pricing dan mengurangi ketergantungan pada promosi.
4. Ekuitas merek dapat memberikan landasan pertumbuhan dengan melakukan
perluasan merek. 5.
Ekuitas merek dapat memberikan dorongan bagi saluran distribusi.
I.5.5. Teori AIDDA