Harus sesuai dengan teori dalam bidang yang diteliti.
Harus mempunyai konsistensi secara logis.
Usahakan bersifat ringkas agar mudah dipahami.
Harus dapat diuji.
Harus dapat dihubungkan dengan teknik riset yang ada Kriyantono, 2006:
30-31 Adapun hipotesis yang diajukan terhadap rumusan masalah diatas yaitu:
Ho : Tidak terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran sepeda motor Yamaha terhadap tindakan membeli kosumen PT. ALFA SCORPII
Cabang Setia Budi. Ha : Terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran sepeda motor
Yamaha terhadap tindakan membeli kosumen PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi.
I.11. Sistematika Penulisan
Sistematika Laporan Penelitian nantinya akan terdiri dari 5 bab sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah.
BAB I, berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, kerangka konsep, model teoritis, operasionalisasi variabel, defenisi operasional, hipotesis dan sistematika penulisan.
BAB II, berisikan tentang landasan teori yang terdiri dari ruang lingkup dan
definisi komunikasi, pengertian pemasaran dan komunikasi pemasaran, strategi komunikasi pemasaran, merek dan ekuitas merek, tindakan membeli dan teori AIDDA.
Universitas Sumatera Utara
BAB III, berisikan tentang metodologi penelitian yang terdiri deskripsi lokasi
penelitian, waktu penelitian populasi dan sampel, metode penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.
BAB IV, membahas tentang hasil dan pembahasan yang terdiri dari analisa tabel
tunggal yang memaparkan data-data yang diperoleh selama penelitian dilaksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan analisa tabel silang melalui metode korelasional dan
akhirnya pengujian hipotesa.
BAB V, sebagai penutup atau bagian akhir skripsi yang berisikan kesimpulan
dan saran.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1. Defenisi Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris communication yang berasal dari bahasa Latin communicatio dan bersumber dari communis yang berarti sama. Sama di
sini maksudnya sama makna. Jika kita mengadakan komunikasi dengan orang lain, berarti kita sedang mengadakan kesamaan makna dengan orang tersebut.
Menurut Carl I. Hovland, medenfenisiskan komunikasi sebagai proses untuk mengubah tingkah laku, yakni masalah bagaimana caranya agar seseorang atau
sejumlah orang berperilaku tertentu, melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, atau melakukan tindakan-tindakan tertentu Effendy, 2005: 9-10.
Banyak para ahli yang memberikan pengertian komunikasi, diantara adalah Menurut Everet M. Rogers Cangara, 2006: 6, mendefenisikan komunikasi adalah
proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Menurut Harold D. Lasswell, menerangkan bahwa cara terbaik dalam menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan, sebagai berikut: Who Says What
in Which Channel to Whom with What Effect? Paradigma di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai
jawaban dari pernyataan yang diajukan itu, yakni: a.
Komunikator communicator, source, sender b.
Pesan Message c.
Media channel, media
Universitas Sumatera Utara
d. Komunikan communicant, communicate, receiver, recipient
e. Efek effect, impact, influence
Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu Effendy, 2005: 10.
II.1.1. Unsur-unsur Komunikasi
Adapun unsur-unsur dalam berkomunikasi, yaitu:
Gambar II.1. Unsur-Unsur Komunikasi
Unsur-unsur komunikasi yang terdapat pada gambar diatas adalah sebagai berikut:
1. Sender, komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau
sejumlah orang. 2.
Enconding, penyandian yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.
3. Message, pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunkitor. Sender
Media
Response Receiver
Feedback Encoding
Decoding
Noise Message
Universitas Sumatera Utara
4. Media, saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator
kepada komunikan. 5.
Receiver, komunikan yang menerima pesan dari komunikator. 6.
Response, tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan.
7. Feedback, umpan balik yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan
atau disampaikan kepada komunikator. 8.
Noise, digunakan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan
pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Model komunikasi diatas menegaskan faktor-faktor kunci dalam komunikasi
yang efektif. Komunikator harus tahu khalayak mana yang dijadikan sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya. Ia harus terampil dalam menyandi pesan dengan
memperhitungkan bagaimana komunikan sasaran biasanya mengawasandi pesan. Komunikator harus mengirimkan pesan melalui media yang efisien dalam mencapai
khalayak sasaran Effendy, 2005: 18-19.
II.1.2. Ruang Lingkup Komunikasi
Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari, menelaah dan meneliti kegiatan-kegiatan komunikasi manusia yang luas yang ruang lingkupnya dan banyak
dimensinya. Ruang lingkup komunikasi meliputi semua aspek yang berkaitan dengan hal-hal yang terdapat di dalam komunikasi, mulai dari komponen komunikasi sampai
pada bidan dan komunikasi. Hal ini dapat digambarkan dalam bagan Effendy, 2005: 6- 8 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
K O
M U
N I
K A
S I
Gambar II.2. Skema Komunikasi
1. komunikasi sosial
2. komunikasi organisasimanajemen
3. komunikasi bisnis
4. komunikasi politik
5. komunikasi internasional
6. komunikasi antarbudaya
7. komunikasi pembangunan
8. komunikasi tradisional
Bidang komunikasi
Tujuan komunikasi Bentuk komunikasi
Sifat komunikasi
1. komunikasi verbal: - lisan
- tuisan 2.
komunikasi nonverbal: - kialisyarat - gambar
- lain-lain 3.
komunikasi tatap muka 4.
komunikasi bermedia 1.
komunikasi pribadi a.
komunikasi intrapribadi b.
komunikasi antar pribadi 2.
komunikasi kelompok a.
komunikasi kelompok kecil b.
komunikasi kelompok besar 3.
komunikasi massa a.
komunikasi media massa cetakpers
b. komunikasi media massa
elektroniok
1. mengubah sikap
2. mengubah opinipendapat
3. mengubah perilaku
4. mengubah masyarakat
1. menginformasikan
2. mendidik
3. menghibur
4. mempengaruhi
1. komunikasi informatif
2. komunikasi persuasif
3. komunikasi pervasif
4. komunikasi koersif
5. komunikasi instruktif
6. hubungan manusiawi
1. jurnalisme
a. jurnalismen cetak
b. jurnalisme elektronik
2. hubungan masyarakat
3. periklanan
4. propaganda
5. perang urat syarat
6. perpustakaan
7. lain-lain
Fungsi komunikasi
Teknik komunikasi
Metode komunikasi
Universitas Sumatera Utara
II.2. Pemasaran dan Komunikasi Pemasaran II.2.1. Pemasaran
Pemasaran pada dasarnya mencakup segala kegiatan tersebut namun demikian pemasaran ternyata lebih dari sekedar kegiatan-kegiatan tersebut. Berbagai kegiatan
seperti pembujukan, promosi, publikasi semuanya adalah kegiatan pemasaran. Namun begitu, pemasaran bukanlah semata-mata kegiatan seperti menjual dan mempromosikan
sesuatu. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap mental, suatu cara berpikir yang membimbing anda melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual
benda tetapi juga menjual gagasan-gagasan, karier, tempat pariwisata, rumah, lokasi industri, undang-undang, jasa pengangkutan, penerbangan, pemotongan rambut,
kesehatan, hiburan pertunjukan, pertandingan-pertandingan dan kegiatan-kegiatan nirlaba seperti yayasan-yayasan sosial dan keagamaan Morissan, 2007: 2-3.
Menurut Sunarto, SE. MM 2006: 4, pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Philip Kotler Kotler, 2002: 4, pemasaran merupakan proses sosial individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran yang bebas atas produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.
Asosiasi Pemasaran Amerika atau AMA The American Marketing Association, mendefenisikan Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi dan
distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu serta tujuan organisasi Morissan, 2007: 3.
Universitas Sumatera Utara
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu: kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai, biaya dan
kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan
sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal
hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi
pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.
Ada lima konsep bersaing yang dijadikan sebagai pedoman organisai melalukan pemasaran, yaitu: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan dan konsep
pemasaran Sunarto, 2003: 4-5. 1.
Konsep produksi Konsep produksi mengatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk
yang tersedia secara luas dan murah. Para manajer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya
yang rendah dan distribusi secara besar-besaran. Konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang rendah.
2. Konsep produk
Konsep produk konsumen mengatakan konsumen daka menyukai produk- produk yang menawarkan cirri paling bermutu dan inovatif. Para manajer di
Universitas Sumatera Utara
organisasi ini memuaskan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kualitasnya. Pembeli mengagumi produk yang dibuat dengan
baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja. Perusahaan yang berorientasi produk sering merancang produk dengan sedikit masukan dari pelanggan.
Organisasi-organisasi itu terlalu sering melihat ke dalam perusahaan ketika seharusnya melihat ke luar perusahaan.
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk yang
ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini
mengasumsikan bahwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif
dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai kepada pasar sasaran yang dipilih.
Konsep pemasaran berdiri diatas empat pilar, yaitu: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan kemampuan menghasilkan laba. Keempatnya
dikontraskan dengan orientasi penjualan. Konsep penjualan mempunyai perspektif dari dalam ke luar. Konsep itu dimulai dari pabrik, berfokus pada
produk yang ada dan menuntut penjualan dan promosi dengan cara keras untuk menghasilkan laba. Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar ke
Universitas Sumatera Utara
dalam. Konsep itu dimulai dari pasar yang didefenisikan dengan baik, berfokus kebutuhan pelanggan, mengkordinasikan aktivitas yang mempengaruhi
pelanggan dan menghasilkan laba dengan memuaskan pelanggan.
II.2.2. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan uraian dari dua unsur pokok yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi merupakan proses dimana pemikiran dan
pemahaman disampaikan antara individu atau antara organisasi dengan individu. Singkat kata, komunikasi bukan sekadar berbicara, menulis, berbusana atau melakukan
demonstrasi. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan pertukaran. Pemasaran adalah penjualan yang dilakukan lewat sebuah sistem. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran mempresentasikan suatu
proses sosial dan manajerial yang membuat suatu kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran feedback timbal balik
antara produk dan nilai dengan orang lain Kotler, 1997: 8. Komunikasi pemasaran Marketing Communication adalah segenap elamen dan
teknik yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan pasar, yakni mulai dari pembuatan kartu nama, label atau merek dagang, pegemasan produk, sampai pada periklanan,
penyelenggaran kegiatan-kegiatan humas dan penyediaan pelayanan purna jual Jefkins, 1995: 369.
Universitas Sumatera Utara
II.2.3. Proses Komunikasi Pemasaran
`
Gambar II.3. Model Proses Komunikasi Pemasaran
Ada tiga unsur pokok dalam sruktur proses komunikasi pemasran sebagaimana yang tergambar pada gambar diatas: Tjiptono, 2002: 219-220
1. Pelaku Komunikasi
Terdiri atas pengirim sender atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima receiver atau komunikan pesan. Dalam konteks ini, komunikatornya
adalah produsen perusahaan, sedangkan komunikannya adalah khalayak. 2.
Material Komunikasi Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, sebagai berikut:
a. Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim
b. Pesan message, yaitu himpunan berbagai simbol oral, verbal, atau non-
verbal dari suatu gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui suaut media
Gagasan
Media
Response Pemahaman
Feedback Encode
Decode
Noise Message
Encode Penerima
Pengirim Decode
Pemahaman
Universitas Sumatera Utara
c. Media, yaitu pembawa pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi
pemasaran bisa bersifat personal maupun non-personal. Media personal dapat dipilih dari tenaga penganjur konsultan, tenaga profesional, atau dari
masyarakat umum. Media non-personal meliputi media massa radio, televisi, internet, koran, majalah, tabloid dsb kondisi lingkungan ruangan,
gedung ataupun peristiwa tertentu hari-hari besar d.
Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima e.
Feed-back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima
f. Gangguan noise, yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat proses
kelancaran proses komunikasi. 3.
Proses Komunikasi Proses penyampaian pesan maupun pengiriman kembali respon akan
memerlukan dua kegiatan yaitu: encoding dan deconding. a.
Encoding, adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima.
b. Decoding, adalah proses menguraikan arti atau mengartikan simbol sehingga
pesan yang diterima dapat dipahami. Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu menyebarkan informasi
komunikasi informatif, mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen konsumen persuasif dan mengingatkan khalayak untuk melakukan
pembelian ulang komunikasi mengingatkan kembali. Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi :
1 Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2 Efek afeksi, yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang
diharapkan adalah realisasi pembelian. 3
Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya, yang diharapkan adalah pembelian ulang Tjiptono, 2002: 219-220.
II.3. Strategi Komunikasi Pemasaran
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan planning dan manajemen management untuk mencapai suatu tujuan. Demikianlah pula strategi komunikasi
merupakan paduan dari perencanaan komunikasi communication planning dan manajemen komunikasi communication management untuk mencapai suatu tujuan
Effendy, 1993: 309. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta
jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tetapi harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya yang dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan approach bisa
berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi. Brennan Effendy, 1993: 309, mengetengahkan sebuah formula sebagai landasan bagi strategi komunikasi yaitu
tanggapan yang diperoleh dari sejumlah komunikan. Untuk mencapai tujuan pemasaran seperti menimbulkan citra baik perusahaan,
mendekatkan merek dan perusahaan pada konsumennya, serta peningkatan penjualan diperlukan komunikasi. Tujuan komunikasi yaitu mengubah sikap, opini atau
pandangan, dan perilaku to change the attitude, opinion and behavior, sehingga timbul pada komunikan efek kognitif, efek afektif dan efek konatif atau behavioral. Untuk
mendapatkan perubahan atau peningkatan yang diinginkan setiap produsen dalam kegiatan pemasaran itu diperlukan suatu strategi komunikasi pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
Strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana plan, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan planning yang pada akhirnya perencanaan
adalah suatu fungsi dasar dari proses manajemen Ruslan, 2001: 114. Strategi adalah menetapkan arah kepada “manajemen” dalam orang tentang
sumber daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu memenangkan persaingan di dalam
pasar. Definisi strategi mengandung dua komponen yaitu: Future intentions atau tujuan jangka panjang dan competitive advantage atau keunggulan bersaing Dirgantoro, 2001:
6. Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan
dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk product yang
memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga price tertentu serta mendistribusikannya agar tersedia di tempat-tempat place yang menjadi
pasar bagi produk bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu promosi promotion atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen
kepada produk bersangkutan. Proses ini disebut dengan Marketing Mix atau bauran pemasaran yang terdiri atas elemen-elemen yaitu: product, price, place distribution
dan promotion, yang disingkat dengan “empat P” Morissan, 2007: 5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar II.4. Empat Komponen Bauran Pemasaran
Empat P menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang digunakan untuk mempengaruhi pembeli. Sudut pandang pembeli, alat pemasaran
dirancang memberikan manfaat bagi pelanggan.
1. Product produk
Mc Carty mendefenisikan mengenai produk yaitu segala sesuatu dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan. Kotler juga mendefenisikan bahwa yang dinamakan produk mencakup
barang fisik, orang tempat dan ide-ide. Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar Simamora,
2001: 139-140.
Bauran Pemasaran
Price:
- Daftar harga
- Rabatdiskon
- Potongan
- Harga khusus
- Priode
- Pembayaran
- Syarat kredit
Place tempat:
- Saluran
- Pemasaran
- Cakupan pasar
- Lokasi
- Persediaan
- Transportasi
Promotion:
- Personal selling
- Advertising
- Sales Promotion
- Publisitas
-
Public Relations
Product:
- Keragaman produk
- Kualitas
- Design
- Cirri
- Nama merek
- Kemasan
- Ukuran
- Peyalanan
- Garansi
- Imbalan
Universitas Sumatera Utara
Klasifikasi Produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang, sebagai berikut:
1. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua
kelompok utama, yaitu: Tjiptono, 2002: 98 1
Barang Barang merupakan produk yang bersifat fisik, sehingga bisa dilihat, diraba,
disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:
a. Barang tidak tahan lama nondurable goods
Barang tidak tahan lama adalah berwujud yang biasanya habis di konsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur
ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. b.
Barang tahan lama durable goods Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak pemakaian umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih
2 Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. 2.
Berdasarkan siapa yang membeli dan motif pembeliannya 1
Produk konsumen Produk konsumen adalah produk-produk yang dibeli konsumen akhir, baik
berupa individu, rumah tangga, untuk memenuhi kebutuhan personal. Berdasarkan perilaku konsumen dalam membeli, produk konsumen terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
a. Convenience product adalah produk-produk yang pembeliannya sering,
harus ada segera dan usaha konsumen membanding-bandingkan produk sebelum memperoleh produk yang sesuai rendah. Convenience product
dikelompokan menjadi: -
Staples adalah barang yang dibeli konsumen secara rutin, misalnya: sabun mandi dan pasta gigi.
- Impulse goods merupakan barang yang dibeli tanpa perencanaan terlebih
dahulu ataupun usaha-usaha mencarinya, misalnya: permen dan coklat. -
Emergency goods merupakan barang yang dibeli bila suatu kebutuhan di rasa konsumen sangat mendensak, misalnya: payung dan jas hujan pada
waktu musim hujan. b.
Shopping product adalah barang kalau dalam pembeliannya, pembeli membanding-bandingkan karakteristik produk dengan produk lain dalam hal
harga, kualitas, desain dan gaya sebelum keputusan. Produk ini dapat dikelompokkan menjadi:
- Homogenous shopping goods adalah produk yang oleh konsumen
dianggap serupa dalam hal kualitas tetapi cukup berbeda dalam hal harga, contohnya: tape recorder, televisi dan mesin cuci.
- Heterogenous
shopping goods adalah produk yang aspek
karakteristiknya dianggap lebih penting oleh konsumen daripada aspek harganya, contohnya: perlengkapan rumah tangga da pakaian.
c. Speciality adalah barang yang memiliki karakteristik unik atau yang
pembeliannya diasosiasikan dengan grup pembeli yang eksklusif dan harga tidak masalah.
Universitas Sumatera Utara
d. Unsought product adalah barang-barang yang belum dikenal oleh pembeli
atau yang sudah dikenal tetapi tidak pernah memikikrkan untuk membelinya walaupun memiliki kemampuan untuk membeli. Produk ini dikelompokkan
menjadi: -
Regularly unsought products adalah produk yang sebetulnya sudah ada dan diketahui konsumen, tetapi tidak terpikirkan untuk membeli,
contohnya: batu nisan dan tanaha kuburan. -
New sought products adalah produk yang benar-benar baru dan sama sekali belum diketahui konsumen.
2 Produk industri
Produk industri adalah produk yang dibeli oleh organisasi dan diperuntukkan untuk dijual kembali atau untuk mendukung proses produksi dan operasionalisasi
organisasi. Ada lima keputusan yang diambil dalam pengelolaan produk yang sering disebut
dengan atribut produk. Atribut produk adalah unsur-unsur produk yan dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut
produk meliputi: Tjiptono, 2002: 103-108 a.
Merek Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, lambang, desain, warna,
gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.
b. Kemasan
Universitas Sumatera Utara
Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Tujuan dari
pengemasan ini adalah: -
Sebagai pelindung isi -
Untuk memudahkan dalam penggunaan -
Bermanfaat dalam pemakaian ulang -
Memberikan daya tarik -
Sebagai identitas produk -
Distribusi -
Sebagai cermin inovasi poduk c.
Pemberian label Pemberian label berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian
dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. d.
Layanan pelengkap Layanan ini adalah inisiatif dari perusahaan untuk memuaskan konsumen.
e. Jaminan garansi
Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi apabila produk
ternyata tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan.
2. Price harga
Menurut Kotler, mengemukan harga adalah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk suatu manfaat atas pengkonsumsikan, penggunaan, atau kepemilikan barang dan
jasa.
Universitas Sumatera Utara
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan inormasi.
a. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli
untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.
b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen
mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas Simamora, 2001: 169.
3. Promotion promosi
Menurut Evans dan Berman Simamora: 2001: 285, promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk atau
mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga.
Kegiatan promosi terdiri dari empat variable yaitu: periklanan, penjualan personal, public relations, publisitas dan promosi penjualan. Keempat bagian promosi
ini digabung kedalam satu ramuan yang dikenal dengan istilah bauran promosi atau Promotional Mix.
a. Periklanan, yaitu bentuk persentase dan promosi nonpribadi tentang ide,
barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. b.
Penjualan personal, yaitu komunikasi langsung antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan
membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
Universitas Sumatera Utara
c. Public relations, yaitu upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan
untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakian dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.
d. Publisitas, yaitu bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa
secara nonpersonal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu.
e. Promosi penjualan, yaitu bentuk persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatut untuk merangsang pembelian produk dengan segera danatau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan
Tjiptono, 2002: 222.
4. Place tempat
Berbicara tentang tempat berkaitan dengan saluran pendistribusian barang. Secara garis besar pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaanya sesuai dengan kebutuhan.
Menurut David A. Revzan Angipora, 1999: 191, saluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara sampai pada
pemakai. Pengertian distribusi yang dikemukakan tersebut masih bersifat sempit karena istilah barang sering diartikan sebagai suatu bentuk fisik akibatnya lebih cenderung
menggambarkan pemindahan jasa-jasa atau kombinasi antara barang dan jasa. Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaan kerap kali harus
bekerjasama dengan berbagai perantara dan saluran distribusi untuk menawarkan produknya ke pasar. Tujuan penggunaan perantara adalah memanfaatkan tingkat kontak
atau hubungan, pengalaman, spesialisasi dan skala operasi mereka dalam
Universitas Sumatera Utara
menyebarluaskan produk sehingga dapat mencapai pasar sasaran secara efektif dan efisien. Sementara itu saluran distribusi adalah rute atau rangkaian perantara, baik dan
dikelola pemasar maupun yang bebas, dalam menyampaikan barang dari produsen kepada konsumen.
Masalah penting dari saluran distribusi adalah pemilihan dan penentuan strateginya. Pengambilan keputusan untuk menggunakan saluran distribusi menyangkut
masalah jenis organisasi saluran yang digunakan, peningkatan manajemen saluran perusahaan, dan intensitas distribusi sesuai dengan produk dan jasa. Pemilihan saluran
distribusi mempengaruhi penentuan posisi merek di benak konsumen. Strategi saluran distribusi adalah masalah penentuan cara dalam mana
perusahaan mencoba untuk menjual produk-produknya ke pasar.
Sumber: Winardi, 1992: 103
Gambar II.5. Skema Bauran Pemasaran
Bentuk-bentuk komunikasi pemasaran ini lebih sering disebut dengan Promotion Mix yaitu, terdiri dari:
Bauran produk:
- Merek
- Style
- Warna
- Desain
- Kemasan
- Asotimen produk
- Jaminan
- Servis
Bauran harga:
- Harga pasar
- Rabat
- Potongan promosi
- Potongan
perniagaan
Bauran promosi:
- Periklanan
- Sales poromosi
- Personal selling
- Publisitas
- Public Relations
Bauran tempatdistibusi:
- Transportasi
- Penyimpanan
- Persedian barang
- Grosir
- Pengecer
Bauran Pemasaran
Universitas Sumatera Utara
a. Personal Selling penjualan personal
Personal selling adalah presentasi langsung dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli, dengan maksud untuk mnghasilkan penjual. Pengeluaran
tahunan penjualan pribadi lebih besar dari periklanan, barangkali sampai dua kali lipat. Namun, kedua komponen promosi ini mempunyai kesamaan dalam beberapa hal, antara
lai menciptakan kesadaran terhadap produk, menyampaikan informasi dan menyakinkan orang agar mau membeli. Penjualan pribadi memmpunyai beberapa kekuatan istimewa:
para penjual dapat berinteraksi dengan para pembeli untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan dan mengatasi penolakan, mereka dapat menargetkan pembeli dan mereka
mempunyai kapasitas untuk mengumpulkan pengetahuan pasar dan memberikan feedback Cravens, 1996: 78.
Menurut Kotler dan Amstrong 1996: 77, penjualan pribadi adalah penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan membina hubungan
dengan pelanggan. Bentuk-bentuk yang digunakan dalam personal selling yaitu Angipora, 1999:
233, sebagai berikut: a.
House to house selling, salesman yang mengunjungi pembeli dari rumah ke rumah.
b. Salesman yang bekerja pada pedagang besar dan bertugas mengunjungi retailer.
c. Across the counter selling, biasanya ditujukan pada toko-toko pengecer, dimana
salesman melayani calon pembeli yang datang. d.
Order taker, salesman tidak mencari order, karena mereka ditugaskan oleh produsen untuk memperkenalkan produk baru, mengatur display,
Universitas Sumatera Utara
membangkitkan kembali minat pengecer terhadap produk lama, serta memberikan nasihat, petunjuk dan bimbingan kepada pelanggan.
e. Pimpinan perusahaan yang mengunjungi para pelanggan yang penting untuk
melakukan perjualan. f.
Salesman yang bekerja pada suatu pabrik yang bertugas menghubungi pabrik lain, pedagang industri dalam jumlah besar.
Tujuan personal selling ini antara adalah, sebagai berikut : a.
Mendapatkan pesanan untuk produk tersebut. b.
Membuat agar pengecer aktif mempromosikan dan memamerkan produk itu di tempat penjualannya.
c. Membuat grosir wholesaler bekerjasama dengan pengusaha manufacturer
untuk aktif menjual produk itu atau dengan mendorong para pengecer untuk aktif di tempat penjualan dengan iklan penjual dan usaha-usaha promosi lainnya.
d. Medidik mereka yang dapat mempengaruhi pembelian untuk memilih
perusahaannya dan produknya. Personal selling dianggap paling efektif untuk membangun preferensi perasaan
lebih suka atau tertarik konsumen pada produk tersebut dibanding produk lain sejenis, memberi keyakinan dan tindakan, serta karena adanya respon langsung dari konsumen,
maka produsen atau tenaga penjual mengetahui keinginan konsumen. b.
Sales Promotion promosi penjualan Promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain personal selling,
periklanan dan publisitas, yang mendorong efektivitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi dan
sebagainya Swastha, 1999: 179.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Jefkins 1996: 13, promosi penjualan terdiri dari aneka skema dan langkah jangka pendek biasanya dilakukan tepat ditengah-tengah penjualan atau dalam
menanggapi tuntunan pasar secara langsung dalam rangka memperkenalkan produk baru, serta mempertahankan dan mempertinggi tingkat atau volume penjualan.
Menurut Kotler dan Amstrong 1995: 77 promosi penjualan adalah insentif jangka panjang untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa.
Tujuan dari promosi penjualan dapat dibagi atas Swastha, 1999: 280, sebagai berikut:
a. Tujuan promosi penjualan intern
Mendorong karyawan lebih tetarik pada produk dan promosi perusahaan. Jadi, usaha-usaha promosi penjualan dapat dimulai dari rumah tangga perusahaan,
dengan segenap karyawannya, teruatama staf penjualan, pramuniaga dan tenaga lain yang berhubungan langsung dengan konsumen. Adapun tujuan intrennya
adalah untuk meningkatkan atau mempertahankan moral karyawan, melatih tentang bagaimana cara terbaik yang harus dilakukan untuk melayani konsumen
dan untuk menigkatkan dukungan karyawan, kerjasama, serta semangat bagi usaha promosinya.
b. Tujuan promosi penjualan perantara
Usaha-usaha promosi dengan perantara pedagang besar, pengecer, lembaga perkreditan dan lembaga jasa dapat dipakai untuk memperlancar atau mengatasi
perubahan-perubahaan musiman dalam pesanan, untuk mencorong jumlah pembelian yang lebih besar, untuk mendapatkan dukungan yang luas dalam
saluran terhadap usaha promosi, atau untuk memperoleh tempat serta ruang gerak yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
c. Tujuan promosi penjualan konsumen
Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan untuk mendapatkan orang yang bersedia mencoba produk baru, untuk meningkatkan volume per penjualan,
untuk mendorong penggunaan baru dari produk yang ada, untuk menyaingi promosi yang dilakukan oleh pesaing dan untuk mempertahankan penjualan.
Jadi, promosi penjualan perusahaan yang ditujukan pada konsumen dapat dibedakan de dalam dua kelompok besar.
- kegiatan yang ditujukan untuk mendidik atau memberitahukan konsumen,
- kegiatan yang ditujukan untuk mendorong mereka.
Promosi penjulan untuk konsumen cumsumer sales promotion methods terkadang berbentuk:
- kupon-kupon berhadiah
- sampel-sampel yang dibagikan secara cuma-cuma
- demonstrasi-demonstrasi
- kontes-kontes
promosi penjualan untuk para pengecer, kelompok grosir dan tenaga penjual trade sales promotion devices biasanya dalam bentuk:
- kontes-kontes penjualan
- barang-barang yang diberikan secara cuma-cuma
- aneka macam display
c. Publisitas
Universitas Sumatera Utara
Menurut Basu Swastha Angipora, 1992: 239, publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat
melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawas dari sponsor. Publisitas merupakan hasil-hasil bisa bersifat positif maupun negatif dari suatu
yang dipublikasikan atau disebarluaskan Jefkins, 1996: 369. Menurut Kotler 1998: 353, publisitas memiliki daya tarik yang didasarkan
pada tiga sifat khususnya, yaitu: 1
Publisitas bisa dipercaya. Berita dan karangan dalam surat kabar kelihatan lebih autentik dan bisa dipercaya dari pada iklan.
2 Publisitas menarik pembeli. Publisitas bisa mencapai banyak calon pembeli yang
mungkin menghindai wiraniaga dan iklan. Pesan tersebut sampai kepada pembeli sebagai berita bukan sebagai komunikasi yang diarahkan ke penjualan.
3 Publisitas bersifat dramatis. Publisitas, seperti iklan, mempunyai potensi untuk
mendramatisir perusahaan atau produk. Publisitas merupakan suatu bentuk komunikasi nonpersonal, dalam bentuk berita News
Story from, sehubungan dengan organisasi tertentu dan atau tentang produk-produknya, yang ditransmisikan melalui perantara sebuah media massa, untuk mana tidak dipungut
pembayaran sama sekali. Namun, jangan dianggap publisitas sebagai komunikasi secara cuma-cuma. Ada biaya sehubungan dengan tindakan mempersiapkan relis berita dan
upaya untuk merangsang personil bidang media massa untuk menyiarkan atau untuk mencetaknya Winardi, 1992: 114.
d. Public Relations hubungan masyarakat
Menurut Institute of Public Relations IPR, praktek humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam
Universitas Sumatera Utara
rangka menciptakan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dan segenap khalayaknya.
Berdasarkan Pernyataan Meksiko The Mexican Statement, praktek kehumasan adalah seni sekaligus suatu displin ilmu sosial yang menganalisis berbagai
kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensi darinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-
program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya Jefkins, 1996: 8-9.
Menurut Jefkins 1996: 8, humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu orgnisasi
dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Dari pengertian yang diberika Jefkins dapat disimpulkan bahwa humas bukan hanya bertujuan mencapai saling pengertian namun menyelesaikan masalah-masalah
komunikasi yang memerlukan suatu perubahan tertentu, misalnya perubahan sikap negatif menjadi positif. Humas juga harus dilakukan dengan menggunakan metode
manajemen berdasarkan tujuan.
Menurut Bernay Ruslan, 2001: 20, menjelaskan bahwa humas mempunyai tiga fungsi utama yaitu, sebagai berikut:
a. Memberikan penerangan kepada masyarakat
Universitas Sumatera Utara
b. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara
langsung c.
Berupaya untuk mengintegrasikan siap dan perbuatan suatu badanlembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
John E. Marston Ruslan, 2001: 20, menjelaskan mengenai strategi komunikasi humas bahwa komunikasi public relations yang direncanakan tersebut dirancang lebih
menekankan aspek persuasifnya, sehingga dikenal dengan komunisuasif dalam upaya mempengaruhi opini publiknya.
II.4. Merek dan Ekuitas Merek II.4.1. Pengertian Merek
Menurut Kotler Simamora, 2002: 3, menyatakan merek adalah nama, tanda, simbol, desain, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang ditujukan untuk mengidentifikasi
dan mendiferensiasi membedakan barang atau layanan suatu penjual dari barang dan layanan penjual lain.
Keberadaan merek bermanfaat bagi pembeli, perantara, produsen maupun publik. Bagi pembeli, merek bermanfaat untuk menceritakan mutu dan membantu
memberi perhatian terhadap produk-produk baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka.
Bagi masyarakat, merek bermanfaat dalam tiga hal, yaitu: a.
Pertama, pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten.
Universitas Sumatera Utara
b. Kedua, meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan
informasi tentang produk dan tempat membelinya. c.
Ketiga, meningkatkan inovasi-inovasi produk baru karena produsen terdorong menciptakan keunikan-keunikan baru guna mencegah peniruan dari pesaing.
Bagi penjual, merek bermanfaat dalam empat hal, yaitu: a.
Memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri masalah-masalah yang timbul.
b. Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau ciri khas produk.
c. Memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan
menguntungkan. d.
Membantu penjual melakukan segmentasi pasar. Menurut Kartajaya Simamora, 2002: 4-5, cara perusahaan memandang merek
merek berbeda-beda dari satu perusahaan ke perusahaan lain, tergantung perkembangan pemasaran perusahaan. Adapun bentuknya, pemasaran yang dilakukan perusahaan-
perusahaan dapat digolongkan ke dalam lima tipe, yaitu: 1.
No Marketing Pada saat pesaing tidak ada, alias perusahaan memonopoli pasar, maka
perusahaan tidak melakukan pemasaran no marketing. Konsumen pasti mencari produk karena tidak ada pilihan. Bagi perusahaan demikian, merek
cukuplah sekadar nama just a name. 2.
Mass Marketing Jika perusahaan sudah memiliki pesaing, tetapi pesaing yang lebih lemah.
Perusahaan masih dominan menguasai sebagian besar pasar dengan melakukan pemasaran massal mass marketing. Ada kebutuhan agar produk dikenali
Universitas Sumatera Utara
konsumen, apalagi perusahaan dominan selalu mengklaim produknya lebih baik the better one. Sehingga merek diperlukan, namun peranannya tidak lebih dari
sekadar mengenalkan produk brand awareness. 3.
Segmented Marketing Pada saat persaingan sudah ketat, bukan saatnya lagi bagi perusahaan untuk
menggunakan pemasaran massal. Pasar harus disegmentasi, lalu dipilihlah segmen tetentu sebagai sasaran. Dalam segmented marketing, perusahaan perlu
menancapkan citra yang baik tentang mereknya. Oleh karena itu, merek diperlukan sebagai jangkar asosiasi brand association. Tanpa merek tidak
mungkin membentuk asosiasi. 4.
Niche Marketing Kalau persaingan betambah ketat lagi, perusahaan tidak bisa lagi mengandalkan
segmen, melainkan ceruk pasar nich marketing. Ceruk pasar adalah bagian pasar yang ukurannya lebih kecil, tetapi memiliki perilaku yang khas. Mereka
adalah sekelompok kecil pembeli yang kebutuhannya tidak mau dipenuhi oleh produk umum. Oleh karena itu, perusahaan perlu menciptakan kesan bahwa
mereknya berkualitas. Jadi, merek adalah persepsi kualitas perceived quality. 5.
Individualized Marketing Pada puncak persaingan, bagi perusahaan, bicara merek adalah bicara loyalitas
brand loyalty. Karena pesaing sangat banyak dan mempunyai taktik pemasaran yang hebat, ditambah konsumen juga tidak mau dipandang sebagai pembeli saja,
maka kunci keberhasilan bisnis adalah kemitraan dengan konsumen. Hal itu bisa diperoleh dengan adanya hubungan timbal balik yang setia antara perusahaan
dan konsumen yang bisa dicapai melalui individualized marketing.
Universitas Sumatera Utara
Para ahli konsmen sepakat, bahwa pemilihan merek berawal dari munculnya kebutuhan dalam diri konsumen. Lalu, berdasarkan informasi yang tersedia, konsumen
melakukan evaluasi dan berikutnya memilih merek yang paling sesuai. Menurut Hawkins, Best dan Coney Simamora, 2002: 8, mengatakan bahwa
berdasarkan faktor yang dipertimbangkan, pada dasarnya pengambilan keputusan bisa dibagai dua, yaitu:
a. Pengambilan keputusan berdasarkan atribut produk attribute-based choice.
Pengambilan keputusan melalui cara ini memerlukan pengetahuan tentang apa atribut suatu produk dan bagaimana kualitas atribut tersebut. Asumsinya,
keputusan diambil secara rasional dengan mengevalusai atribut-atribut yang dipertimbangkan.
b. Pengambilan keputusan berdasarkan sikap attitude-based choice.
Pengambilan keputusan berdasarkan sikap mengasumsikan bahwa keputusan diambil berdasarkan kesan umum, intuisi maupun perasaan. Pengambilan
keputusan seperti ini biasa terjadi produk yang belum dikenal atau tidak sempat dievaluasi oleh konsumen.
Menurut Aaker Simamora, 2002: 9, mengatakan konsumen akan memilih merek yang memberikan nilai pelanggan customer value tertinggi. Andaikan merek
dan harga memiliki berat, lalu letakkan merek di tangan kanan dan harga di tangan kiri. Mana yang lebih berat?
Kalau sama berat, merek tidak memberikan nilai pelanggan. Kalau merek lebih berak, berarti nilai pelanggan positif, atau berarti merek memberikan nilai pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Kalau harga lebih berat, berarti nilai pelanggan negatif. Konsumen akan memilih produk yang memberikan nilai pelanggan tertinggi.
Kotler berpendapat bahwa produknya yang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Ini terjadi saat ketergantungan konsumen terhadap merek
rendah. Aaker Simamora, 2002: 14-16, mengatakan ada tiga nilai yang dijanjikan
sebuah merek, yaitu: 1.
Nilai Fungsional Nilai yang paling mudah dilihat adalah nilai fungsional, yaitu nilai yang
diperoleh dari atribut produk yang memberikan kegunaan utility fungsional kepada konsumen. Nilai ini berkaitan langsung dengan fungsi yang diberikan
oleh produk atau layanan kepada konsumen. 2.
Nilai Emosional Kalau konsumen mengalami perasaan positif positive feeling pada saat
membeli atau menggunakan suatu merek, maka merek tersebut memberikan nilai emosional. Pada intinya nilai emosional berhubungan dengan perasaan,
yaitu perasaan positif apa yang dialami konsumen pada saat membeli produk. 3.
Nilai Ekspresi Diri Menurut Aaker 1997: 101 mengakui bahwa nilai ekspresi diri merupakan
bagian dari nilai emosional. Kalau nilai emosional berkaitan dengan perasaan positif misalnya: nyaman, bahagia, bangga, maka ekspresi diri berbicara
tentang ”bagaimana saya di mata orang lain, maupun diri saya sendiri”. Merek itu ada kalau ada dalam pikiran konsumen. Dengan kata lain, merek itu
ada kalau suda dikenal atau diketahui. Dengan sendirinya, merek yang belum dikenal
Universitas Sumatera Utara
dapat dianggap tidak ada, walaupun produknya ada. Untuk itu diperlukan imej citra merek. Imej adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang enduring
perception. Tidak mudah membentuk imej, tetapi sekali terbentuk tidak mudah pula mengubahnya.
Agar posisi merek kuat, tentu ia harus dikenal dulu. Ini merupakan langkah awal. Tempatkanlah merek dalam pikiran konsumen. Pada langkah awal ini, keberadaan
merek dalam pikiran terbatas pada pengenalan merek brand awareness. Pada tingkat pengenalan paling rendah, dimana hanya sekadar tahu keberadaan merek, konsumen
belum dapat membentuk gambaran persepsi tentang merek. Pengenalan merek menjadi landasan terbentuknya asosiasi merek Aaker, 1997.
Proses asosiasi adalah suatu bentuk pengorganisasian stimulus guna membentuk persepsi. Secara sederhana, setiap orang berusaha mempermudah proses
mempersepsikan sesuatu.
II.4.2. Pengertian Ekuitas Merek
Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang
diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan Aaker, 1997: 22-23. Agar aset dan liabilitas mendasari ekuitas merek,
keduanya mesti berhubungan dengan nama atau simbol sebuah merek. Jika nama dan simbol merek diubah, beberapa atau semua aset atau liabilitas bisa dipengarahui dan
mengalami kerugian, kendati beberapa diantaranya mungkin sudah diahlikan ke nama dan simbol baru. Aset dan liabilitas yang mendasari dasar ekuitas merek akan berbeda
antara suatu konteks dengan konteks lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Srinivasan dan Park Simamora, 2002: 47, membuat konsepsi yang memungkinkan ekuitas merek negatif, nol ataupun positif. Menurut mereka, pada
produk-produk bermerek terdapat dua jenis nilai, yaitu: a.
Pertama, nilai objektif, yaitu nilai berdasarkan realitas. Ini merupakan nilai yang tidak terkontaminasi oleh segala hal yang berkaitan dengan merek. Memang
dapata diterima bahwa setiap produk memiliki nilai objektif. b.
Kedua, nilai total produk dengan merek. Ekuitas merek adalah selisih antara nilai total produk dengan merek dikurangi nilai objektifnya. Dengan demikian,
dimungkinkan nilai ekuitas merek yang positif, nol dan negatif. Menurut Hana dan Wozniak Simamora, 2002: 49, juga melihat ekuitas merek
sebagai nilai positif produk, ekuitas merek ada kalau merek itu memberikan nilai tambah. Kalau tidak memberikan nilai tambah, apalagi kalau justru mengurangi nilai
produk, berarti tidak ada ekuitas merek. Sebuah agen iklan global ternama, Young dan Rubicam Y R Simamora,
2002: 51, mengembangkan metode untuk mengukur ekuitas merek yang dinamakan Brand Asset Valuator, yaitu:
1. Diferensiasi differentiation, yaitu ukuran seberapa berbeda distinctive suatu
merek dibanding merek lain. 2.
Relevansi relevance, yaitu relevansi merek dengan konsumen. Sejauhmana arti merek dan cocok dengan konsumen.
3. Kebanggaan esteem, ukuran tentang apakah merek memperoleh penghargaan
yang tinggi dan dianggap sebagai yang terbaik di kelasnya, 4.
pengetahuan knowledge, yaitu ukuran tentang pemahaman mengenai merek.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Corrie Goerne, dalam Peter dan Olson Simamora, 2002: 55, memberikan empat pendekatan ekuitas merek, yang sebenarnya merupakan bagian
loyalitas merek. Sama seperti Aaker, Goerne juga menempatkan loyalitas sebagai indikator ekuitas merek. Adapun keempat pendekatan itu adalah, sebagai berikut:
1. Substituability. Kalau konsumen sulit beralih ke merek lain, walaupun mereka
dirangsang untuk melakukannya, itu merupakan pertanda ekuitas merek yang tinggi.
2. Repeat Purchase Rate. Perhatikan persentase konsumen yang membeli merek
pada waktu yang lalu dan akan membeli merek itu lagi pada masa yang akan datang. Semakin tinggi persentase itu, semakin tinggi ekuitas merek.
3. Concentration. Kalau pasar terkonsentrasi, berarti para pemasar telah
membangun yang ekuitas yang tinggi pada mereknya. 4.
Demand Elasticity. Kalau konsumen menempatkan nilai yang tinggi pada sebuah merek, akan merespon penurunan harga merek itu secara antusias, tetapi
tidak bereaksi pada penuruan harga pesaing. Menurut David A. Aaker 1997: 23, ekuitas merek brand equity dapat
dikelompokkan kedalam lima kategori, yaitu: 1.
Loyalitas Merek Brand Loyalty Loyalitas merek dari kelompok pelanggan seringkali merupakan inti dari ekuitas
merek. Apalagi para pelanggan tidak tertarik pada merek dan membeli karena karakteristik produknya, harga dan kenyamanan dengan sedikit memperdulikan
merek maka berarti kemungkinan ekuitas mereknya kecil. Sebaliknya, apabila para pelanggan melanjutkan untuk membeli hal tersebut kendati dihadapkan
Universitas Sumatera Utara
pada para kompetitor yang menawarkan karakteristik produk besar dalam merek tersebut dan barangkali juga dalam simbol dan slogannya.
2. Kesadaran Merek Brand Awareness
Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori
produk tertentu. Kesadaran merek membutuhkan jangkauan kontinum continuum ranging dari perasaan yang tak pasti bahwa merek tertentu dikenal,
menjadi keyakinan bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya dalam kelas produk yang bersangkutan.
3. Persepsi Kualitas Perceived Quality
Persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan
dengan apa yang diharapkan pelanggan Durianto, Sugiarto Tony Sitinjak, 2004: 96. Karena perceived quality merupakan persepsi dari pelanggan maka
perceived quality tidak dapat ditentukan secara objektif. Persepsi pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan
memiliki kepentingan yang berbeda-beda terhadap suatu produk atau jasa. 4.
Asosiasi Merek Brand Association Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang
terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek Durianto, Sugiarto Tony Sitinjak, 2004: 69. Suatu merek yang telah mapan akan memiliki posisi
menonjol dalam persaingan bila didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat.
Universitas Sumatera Utara
Berbagai asosiasi merek yang saling berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian yang disebut brand image yang dimiliki oleh merek tersebut.
5. Aset-aset Merek lainnya Other Propietary Brand Asset
Kategori kelima ini mewakili beberapa aset hal milik lain seperti paten, cap dagang trademark dan saluran hubugan. Aset-aset merek akan sangat bernilai
jika aset-aset itu menghalangi atau mencegah para kompetitor menggerogoti loyalitas konusmen.
II.5. Tindakan Membeli
Tindakan membeli merupakan kegiatan akhir dalam proses menentukan pilihan untuk memilih suatu produk yang diinginkan setelah terjadinya komunikasi dalam
menentukan pilihan. Jika konsumen telah memutuskan alternatif yang akan dipilih dan mungkin penggantinya jika diperlukan, maka ia akan melakukan pembelian. Pembelian
meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang akan dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli dan bagaimana cara membayarnya Sumarwan,
2003: 310 Menurut Engel, Blackwell dan Miniard Sumarwan, 2003: 310,
mengklasifikasikan pembelian produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen kedalam tiga jenis yaitu, sebagai berikut:
1. Pembelian yang terencana sepenuhnya
Jika konsumen telah menentukan pilihan produk dan merek jauh sebelum pembelian dilakukan, maka ini termasuk pembelian yang direncanakan
sepenuhnya. Pembelian yang terencana sepenuhnya biasanya adalah hasil dari proses kebutuhan yang diperluas atau keterlibatan yang tinggi. Konsumen
Universitas Sumatera Utara
seringkali membuat daftar barang yang akan dibelinya jika pergi ke tempat perbelanjaan, konsumen sudah tahu produk dan merek yang akan dibelinya.
2. Pembelian yang separuh terencana
Konsumen seringkali sudah mengetahui ingin membeli suatu produk sebelum masuk ke tempat perbelanjaan, namun mungkin konsumen tidak tahu merek
yang akan dibelinya sampai ia bisa memperoleh informasi yang lengkap dari pramuniaga atau display di tempat perbelanjaan. Ketika konsumen sudah tahu
produk yang ingin dibelinya sebelumnya dan memutuskan merek dari produk tersebut di toko, maka ini termasuk pembelian yang separuh terencana.
3. Pembelian yang tidak terencana
Konsumen seringkali membeli suatu produk tanpa direncanakan terlebih dahulu. Keinginan untuk membeli seringkali muncul kapan saja dan dimana saja.
Menurut Peter dan Olson Sumarwan, 2003: 311, mengemukan beberapa perilaku yang dilakukan dalam proses pembelian barang-barang konsumen di toko
eceran, seperti diuraikan sebagai berikut ini: 1.
Tahap prapembelian a.
Mencari informasi information cantact. Konsumen akan mencari informasi mengenai produk, merek atau merek atau toko dari berbagai sumber.
b. Mengambil dan fund access. Konsumen perlu mengetahui darimana dana
yang akan dipakai untuk membeli produk tersebut. Pembelian produk umumnya menggunakan uang sebagai medium utama pertukaran.
2. Tahap pemebelian
a. Berhubungan dengan toko store contact. Adanya keinginan membeli
produk akan mendorong konsumen untuk mencari toko atau pusat
Universitas Sumatera Utara
perbelanjaaan tempat ia membeli produk tersebut. Kontak dengan toko akan dilakukan oleh konsumen untuk menentukan toko mana yang akan
dikunjungi. b.
Mencari produk product contact. Setelah konsumen produk yang akan dibelinya.
c. Transaksi, yaitu melakukan pertukaran barang dengan uang, memindahkan
pemilikan barang dari toko kepada konsumen. d.
Pembelian merupakan pilihan atau keinginan yang dinyatakan dalam tindakan.
II.5.1. Perilaku Konsumen
Menurut Engel Setiadi, 2003: 92-93, mengemukan perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha
memperoleh, menggunakan dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut.
Sedangkan menurut Levitt seperti yang dikutip Setiadi, syarat yang harus dimiliki perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk
menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang
diinginkan konsumen dengan harga yang pantas reasonable. Dengan demikian, perusahaan harus memahami perilaku konsumen pada dasar sasarannya, karena
kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sangat bergantung pada perilaku konsumen.
Universitas Sumatera Utara
Umumnya perilaku konsumen diawali dengan tingkat perhatian, kemudia dilanjutkan dengan minat, selanjutnya hasrat, setelah itu keputusan dan yang terakhir
yaitu tindakan. Namun tidak semua tahapan tersebut dilampaui, ada beberapa konsumen yang hanya mencapai tahapan tertentu saja dan tidak diikuti dengan proses pembelian
action disebut proses AIDDA.
II.5.2. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin yang berbunyi movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan dan mendukung prilaku manusia. Motivasi semakin penting agar konsumen mendapat tujuan yang diinginkan secara optimun.
Menurut American Encyclopedia, motivasi adalah kecenderungan suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan dalam diri seseorang yang membangkitkan
topangan dan tindakan. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia. Sedangkan motivasi
menurut Merle J. Moskowits, sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku. Motivasi dapat
didefenisikan pula sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan yang hendak dicapainya, yang dikondisikan oleh kemampuan
upaya untuk memenuhi suatu kebutuhan individual Setiadi, 2003: 94. Kebutuhan yang diaktifkan akhirnya diekspresikan dalam perilaku dan
pembelian serta konsumsi dalam bentuk dua jenis, yaitu: Manfaat utilitarian, merupakan atribut produk fungsional yang objektif. Manfaat hedonik pengalaman, mencakup
respon emosional, kesenangan panca indera, mimpi dan pertimbangan estetis. Kriteria
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan sewaktu mempertimbangkan manfaat hedonik bersifat objektif dan simbolik, berpusat pada pengertian akan produk atau jasa demi pengertian itu sendiri
terlepas dari pertimbangan yang lebih objektif. Kedua jenis manfaat menjadi diekspresikan sebagai kriteria evaluatif yang digunakan di dalam proses pertimbangan
dan penyeleksian alternatif terbaik. Manfaat utilitarian dan hedonik umumnya berfungsi secara serentak di dalam keputusan pembelian. Menurut Setiadi, motivasi konsumen
bertujuan: a.
Meningkatkan kepuasan b.
Mempertahankan loyalitas c.
Efisiensi d.
Efektivitas e.
Mencipta suatu hubungan yang harmonis antara penjual produsen dengan pembeli konsumen
Motivasi yang dimiliki setiap konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan yang diambil. Bila dilihat dari hal itu makna motivasi yang dimiliki konsumen secara
garis besar dapat terbagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, motivasi yang berdasarkan rasional akan menentukan pilihan terhadap suatu produk dengan
memikirkan secara matang serta pertimbangan terlebih dahulu untuk membeli produk tersebut. Kecenderungan yang akan dirasakan oleh konsumen terhadap produk tersebut
sangat puas. Kedua, motivasi berdasarkan emosional, konsumen terkesan terburu-buru untuk membeli produk tersebut dengan tidak mempertimbangkan kemungkinan yang
akan terlihat, konsumen tidak akan merasa puas terhadap produk yang dibeli karena produk tersebut hanya sesuai dengan keinginan kita dalam jangka pendek saja Setiadi,
2003: 103-104.
Universitas Sumatera Utara
II.5.3. Gaya Hidup Life Style
Gaya hidup secara luas diidentifikasikan sebagai cara hidup yang diidentifikasika oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka aktivitas, apa
yang mereka anggap penting dalam lingkungan ketertarikan dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya pendapat Setiadi,
2003: 148. Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya. Bahkan
dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah sehingga pada
kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen. SRI Internasional telah mengembangkan program untuk mengukur gaya hidup
ditinjau dari aspek nilai kultural, yaitu: 1.
Outer directed, merupakan gaya hidup konsumen yang jika dalam membeli suatu produk harus sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma tradisional yang
telah terbentuk. Motivasi pembelian dipengaruhi oleh bagaimana pandangan dan pikiran orang lain atas pembelian itu.
2. Inner directed, membeli produk untuk memenuhi keinginan dari dalam dirinya
untuk memiliki sesuatu, dan tidak terlalu memikirkan norma-norma budaya yang berkembang. Konsumen kelompok ini berusaha keras untuk mengekspresikan
dirinya. 3.
Need driven, konsumen yang membeli sesuatu didasarkan atas kebutuhan dan buka keinginan berbagai pilihan yang tersedia Setiadi, 2003: 153.
Universitas Sumatera Utara
II.5.4. Teori AIDDA
Menurut Effendy 2004: 13 para ahli komunikasi cenderung untuk bersama- sama berpendapat bahwa dalam melancarkan komunkasi lebih baik mempergunakan
pendekatan apa yang disebut A-A procedure atau from attention to actio. A-A procedure sebenarnya penyerdehanaan dari suatu proses yang disebut AIDDA.
Tujuan akhir dari beberapa promosi adalah untuk mendapatkan seseorang ataupun lebih untuk membeli produk maupun jasa yang ditawarkan. Teori untuk
menjangkau tujuan promosi ialah teori AIDDA. Singkatan dari Attention perhatian, Interest
minat, Desire
keinginan, Decision
keputusan dan Action tindakankegiatan.
a. Attention, dalam tahap ini konsumen mempunyai perhatian atau minat terhadap
suatu produk yang ditawarkan. Dalam penelitian ini produk yang ditawarkan produk sepeda motor Yamaha.
b. Interest, kemudian konsumen merasakan tertarik dan berusaha untuk memahami
apakah produk tersebut berguna atau tidak-baginnya. c.
Desire, tahap selanjutnya konsumen tersebut menunjukkan perasaan suka atau tidak suka.
d. Decision, langkah yang diambil sesorang dalam menetapkan suatu hal yang
diinginkannya. e.
Action, merupakan tahapan terakhir yang mencerminkan tindakankegiatan yang diambil konsumen, membeli atau tidak produk sepeda motor Yamaha yang
ditawarkan. Teori ini mengajukan bahwa para konsumen memberi respon kepada pesan
pemasaran dalam urutan kognitif berpikir, affektif perasaan dan konatif
Universitas Sumatera Utara
melakukan. Menurut teori ini dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian attention akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian
komunikan telah dibangkitkan hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat interest yang merupakan derajat yang lebih tinggi. Minat adalah kelanjutan dari
perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat desire untuk melakukan kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja dalam diri komunikan,
bagi komunikator dalam belum berarti apa-apa sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan decision untuk melakukan tindakankegiatan action
sebagaimana yang diharapkan komunikator. Jadi, berhasil atatu tidaknya menarik perhatian sampai tindakan secara bertahap-tahap sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu: a.
Kemampuan komunikator dalam menguasai pesan b.
Mampu berempati c.
Komunikator adalah orang yang ahli dibidangnya Namun perlu diingat penelitian ini sampai tahap akhir atau tahap
tindakankegiatan action. Hal ini dikarenakan objek dalam penelitian ini adalah para konsumen yang mengunjungi dan bertindak membeli sepeda motor Yamaha di PT.
ALFA SCORPII Cabang Setia Budi dalam waktu yang dibutuhkan. Namun faktor yang mempengaruhi tindakankegiatan tersebut bisa saja berbeda-beda dalam arti, yaitu: apa,
kenapa, bagaimana dan untuk apa. Itulah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tehadap hal tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian III.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. ALFA SCORPII
III.1.1.1. Sejarah PT. ALFA SCORPII di Medan
PT. ALFA SCORPII didirikan pada bulan Agustus 1978 di jalan H.M. Yamin. Pendirinya merupakan etnis Tionghoa bernama Taufik. Awalnya tujuan dari pendirian
perusahaan ini sebagai dealer sepeda motor Yamaha. Kemudian pada tahun 2007 didirikan bangunan baru di jalan Adam Malik dan pusat penjualan di pindah ke kantor
baru sedangkan bangunan lama digunakan sebagai pusat pelatihan marketing di Sumatera Utara Medan.
Dikarenakan pertumbuhan yang pesat serta permintaan yang banyak dari pelanggan masyarakat, dibukalah kantor-kantor cabang di beberapa daerah di Medan
yaitu di jalan Setia Budi, A.R. Hakim dan Bilal. Pertama sekali Cabang Setia Budi bernama PT. Yamaha Setia Budi didirikan
pada tahun 2002 yang dipimpin oleh Bapak Awi. Tapi selama dalam masa 3 tahun perusahaan ini mengalami kebangkrutan atau gulung tikar sehingga diambil alih oleh
PT. ALFA SCORPII yang dipimpin oleh BM. Jusny Sujati pada tahun 2005. Selama 1 tahun kantor tersebut direnovasi dan diresmikan pada bulan Februari 2006.
Universitas Sumatera Utara
III.1.1.2. Visi dan Misi
• Visi
Adapun visi PT. ALFA SCORPII ialah menjadi satu-satunya main dealer penjualan sepeda motor Yamaha di Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darussalam, Riau dan
Kepulauan Riau •
Misi a.
Meningkatkan pemasaran marketing dan penjualan sepeda motor Yamaha. b.
Menjadi perusahaan penyalur, pusat penjualan, perawatan, suku cadang sepeda motor Yamaha terbesar di Sumatera Utara.
c. Meningkatkan kesadaran brand awareness kepada masyarakat tentang sepeda
motor Yamaha.
Universitas Sumatera Utara
III.1.3. Struktur Organisasi
Gambar III.1. Struktur Organisasi
III.1.4. Spesifikasi Sepeda Motor Yamaha
Ada beberapa tipe sepeda motor Yamaha yang dijual di PT. ALFA SCORPII yaitu :
Brand Manager
Supervisor
Koordinator Sales Marketing
1 Koordinator
Sales Marketing 2
Koordinator Sales Marketing
3 Sales Counter
Marketing Marketing
Marketing
Universitas Sumatera Utara
1. MIO
Tipe : Otomatis Harga : Rp. 11.792.00
MESI N
Tipe Mesin 4 langkah, SOHC 2-Klep pendingin udara
Diamet er x Langkah 50.0 x 57.9 mm
Volume Silinder 113.7 CC
Perbandingan Kompresi 8.8 : 1
Kopling Kering, Sentrifugal Otomatis
Susunan Silinder Tunggal
Karburator NCV24x1 Keihin
Sistem Pengapian DC-CDI
Pelum as Wet Sum p
Kapasitas Oli Mesin 0.9 Lit er
Transmisi V-Belt Otom atis
Rasio Gigi 2.399 - 0.829
Caster Trail 26.5 derajat 100 mm
Sistem Rem Depan Hydraulic Single Disc
Sistem Rem Belakang Drum
CHASI S
Berat Kosong 87 Kg
Tipe Rangka Steel Tube
Kapasitas Tangki 3,7 Lit er
Jarak Sumbu Roda 1,240 mm
Jarak ke Tanah 130 mm
Tinggi Tempat Duduk 745 mm
SUSPENSI BAN
Suspensi Depan Teleskopik
Suspensi Belakang Teleskopik
Ukuran Ban Depan 70 90-14MC 34P
Ukuran Ban Belakang 80 90-14MC 34P
PERFORMA
Dimensi P x L x T 1,820 x 675 x 1,050 mm
Sistem Starter Kick Electric
Daya Maksimum 6.54 Km 8.9 ps 8,000 rpm
Torsi Maksimum 7.84 Nm 0.88 kgf.m 7,000 rpm
GARANSI
3 tahun 36.000 Km : Mesin Sesuai ketent uan 2 tahun : kelistrikan Rot or, Stator, CDI , I gnition Coil, Motor St art er Assy
6 bulan 6.000 Km : Umum Diluar kelistrikan SERVI S GRATI S : 3 kali + 2 kali oli mesin
Universitas Sumatera Utara
2. MIO SPORTY CW
Tipe : Otomatis Harga : Rp.12.590.000
MESI N
Tipe Mesin 4 langkah, SOHC 2-Klep pendingin udara
AI S Air I nduction System EURO 2 Ready Diamet er x Langkah
50.0 x 57.9 mm Volume Silinder
113.7 CC Perbandingan Kompresi
8.8 : 1 Kopling
Kering, Sentrifugal Otomatis Susunan Silinder
Tunggal Karburator
NCV24x1 Keihin Sistem Pengapian
DC-CDI Pelum as
Wet Sum p Kapasitas Oli Mesin
0.9 Lit er Transmisi
V-Belt Otom atis Rasio Gigi
2.399 - 0.829 Caster Trail
26.5 derajat 100 mm Sistem Rem Depan
Hydraulic Single Disc Sistem Rem Belakang
Drum
CHASI S
Berat Kosong 87 Kg
Tipe Rangka Steel Tube
Kapasitas Tangki 3,7 Lit er
Jarak Sumbu Roda 1,240 mm
Jarak ke Tanah 130 mm
Tinggi Tempat Duduk 745 mm
SUSPENSI BAN
Suspensi Depan Teleskopik
Suspensi Belakang Teleskopik
Ukuran Ban Depan 70 90-14MC 34P
Ukuran Ban Belakang 80 90-14MC 34P
PERFORMA
Dimensi P x L x T 1,820 x 675 x 1,050 mm
Sistem Starter Kick Electric
Daya Maksimum 6.54 Km 8.9 ps 8,000 rpm
Torsi Maksimum 7.84 Nm 0.88 kgf.m 7,000 rpm
GARANSI
3 tahun 36.000 Km : Mesin Sesuai ketent uan 2 tahun : kelistrikan Rot or, Stator, CDI , I gnition Coil, Motor St art er Assy
6 bulan 6.000 Km : Umum Diluar kelistrikan SERVI S GRATI S : 4 kali + 2 kali oli mesin
Universitas Sumatera Utara
3. MIO SOUL
Tipe : Otomatis Harga : Rp.13.525.000
MESI N
Tipe Mesin 4 langkah, SOHC 2-Klep pendingin udara
AI S Air I nduction System EURO 2 Ready Diamet er x Langkah
50.0 x 57.9 mm Volume Silinder
113.7 CC Perbandingan Kompresi
8.8 : 1 Kopling
Kering, Sentrifugal Otomatis Susunan Silinder
Tunggal Karburator
NCV24x1 Keihin Sistem Pengapian
DC-CDI Pelum as
Wet Sum p Kapasitas Oli Mesin
0.9 Lit er Transmisi
V-Belt Otom atis Rasio Gigi
2.399 - 0.829 Caster Trail
26.5 derajat 100 mm Sistem Rem Depan
Hydraulic Single Disc Sistem Rem Belakang
Drum
CHASI S
Berat Kosong 87 Kg
Tipe Rangka Steel Tube
Kapasitas Tangki 3,7 Lit er
Jarak Sumbu Roda 1,240 mm
Jarak ke Tanah 130 mm
Tinggi Tempat Duduk 745 mm
SUSPENSI BAN
Suspensi Depan Teleskopik
Suspensi Belakang Teleskopik
Ukuran Ban Depan 70 90-14MC 34P
Ukuran Ban Belakang 80 90-14MC 34P
PERFORMA
Dimensi P x L x T 1,820 x 675 x 1,050 mm
Sistem Starter Kick Electric
Daya Maksimum 6.54 Km 8.9 ps 8,000 rpm
Torsi Maksimum 7.84 Nm 0.88 kgf.m 7,000 rpm
GARANSI
3 tahun 36.000 Km : Mesin Sesuai ketent uan 2 tahun : kelistrikan Rot or, Stator, CDI , I gnition Coil, Motor St art er Assy
6 bulan 6.000 Km : Umum Diluar kelistrikan SERVI S GRATI S : 4 kali + 2 kali oli mesin
Universitas Sumatera Utara
4. VEGA R-Ckrm New
Tipe : Moped Harga : Rp.12.091.000
MESI N
Tipe Mesin 4 Langkah Air Cooled, SOHC
Diamet er x Langkah 51.0 x 54.0 mm
Volume Silinder 110.3 CC
Perbandingan Kompresi 9.30 : 1
Kopling Wet, Multiple Disc Centrifugal Aut omatic
Susunan Silinder Forward-I nclined Single Cylinder
Gigi Transmisi Constant Mesh 4-Speed
Karburator VM 17SH x 1 MI KUNI
Sistem Starter Electric Start er Kickst arter
Saringan Udara Mesin Dry Element
KELI STRI KAN
Lampu Depan 12V, 32.0W 32.0W x 1
Lampu Belakang 12V, 5.0W 21.0W x 1
Lampu Sein Depan 12V, 10.0W x 2
Lampu Sein Belakang 12V, 10.0W x 2
Bat erai YB5L-B GM5Z-3B 12V, 5.0Ah
Busi NGK C6HSA 0.6-0.7 mm
Sistem Pengapian DC. CDI
Sekring 10.0A
RANGKA
Tipe Steel Tube Underbone
Suspensi Depan Suspensi Belakang
Rem Depan Cakram Hidrolik
Rem Belakang Tromol
Ukuran Ban Depan 70 90-17 38P
Ukuran Ban Belakang 80 90-17 44P
DI MENSI
P x L x T 1890 x 675 x 1030 mm
Tinggi Tempat Duduk 770 mm
Jarak Sumbu Roda 1195 mm
Jarak Terendah Ke Tanah 135 mm
Berat Dengan Bensin dan Oli Penuh 99.0 kg
Kapasitas Tangki 4.2 lt
Universitas Sumatera Utara
5. VEGA ZRD New
Tipe : Moped Harga : Rp.12.421.000
MESI N
Tipe Mesin 4 Langkah SOHCberpendingin udara
Diamet er x Langkah 50.0 x 57.9 mm
Volume Silinder 113.7 cc
Susunan Silinder
Satu silinder mendatar
Gigi Transmisi 4 Kecepatan
Pola Pengoperasian Gigi N-1-2-3-4 Ret urn
Kopling Manual, Basah, Multiplat
Karburator VM 17 SH x 1 MI KUNI
Sistem Starter Motor St arter St art er Engkol
Daya Maksimum 6.5 Kw 7.500 rpm
Torsi Maksimum 8.3 N.m 4.500 rpm
KELI STRI KAN
Bat erai 12V5AH
Busi C6HSA W20FS-U
Sistem Pengapian DC-CDI
RANGKA
Tipe Rangka Pipa Besi
Suspensi Depan Telescopic Fork
Suspensi Belakang Swing Arm
Ban Depan 70 90-17M C38P
Ban Belakang 80 90-17M C44P
Rem Depan Cakram Hidrolik Tromol
Rem Belakang Tromol
DI MENSI
Panjang x Lebar x Tinggi 1930 mm x 675 mm x 1055 mm
Jarak Sumbu Roda 1235 mm
Jarak Terendah Ke Tanah 126 mm
Berat I si 97 Kg
Kapasitas Tangki 4.2 lt
Universitas Sumatera Utara
6. JUPITER Z
Tipe : Moped Harga :Rp.13.811.000
MESI N
Tipe Mesin 2P2, 4 Langkah, SOHC, 2 Klep Berpendingin Udara
Diamet er x Langkah 51.0 x 54.0 mm
Volume Silinder 110,3 CC
Perbandingan Kompresi 9.3 : 1
Power Max 8,8 HP pada putaran 8000 rpm
Torsi Max 0,92 kgf.M pada put aran 5000 rpm
Sistem pelum asan Pelum asan Basah
Kapasitas Oli Mesin Penggantian Berkala 800cc
Penggantian Tot al 1000cc
Karburator Mikuni VM 17 x 1, Setelan Pilot Screw 1-3,8 putaran keluar
Put aran Langsam mesin 1.500 rpm
Saringan Udara Mesin Tipe kering
Sistem Starter Motor St arter dan St art er Engkol
Tipe Transmisi Tipe ROTARY 4 Kecepat an N-1-2-3-4-N
CHASI S
Tipe Rangka Pipa Under-bone
Suspensi Depan Telescopic
Suspensi Belakang Lengan Ayun
Rem Depan Cakram Tunggal 220 mm
Rem Belakang Tromol dengan Bahan Non Asbestos O 130mm
Ban Depan 70 90 - 17,38P dengan ban dalam
Ban Belakang 80 90 - 17,44P dengan ban dalam
Ukuran Rant ai 428
KELI STRI KAN
Lampu Depan 12 Volt, 32 W 32 W 2 bh
Lampu Sein Depan 12 Volt, 10 W x 2 buah
Lampu Sein Belakang 12 Volt, 10 W x 2 buah
Lampu Rem 12 Volt, 5 W 21 W x 1 buah
Batt ery GM5Z – 3B YB 5L-B 12 Volt 5,0 Ah
Busi Spark Plug NGK C6-HSA DENSO U 20 FS-U
Sistem Pengapian DC CDI
DI MENSI
Panjang x Lebar x Tinggi 1.910 mm x 680 mm x 1.045 mm
Tinggi Tempat Duduk 760 mm
Jarak Sumbu Roda 1.230 mm
Jarak Terendah ke Tanah 140 mm
Kapasitas Tangki Bahan Bakar 4,2 Lit er
Berat Kosong 98 kg
Universitas Sumatera Utara
7. JUPITER Z CW
Tipe : Moped Harga : Rp.14.551.000
MESI N
Tipe Mesin 2P2, 4 Langkah, SOHC, 2 Klep Berpendingin Udara
Diamet er x Langkah 51.0 x 54.0 mm
Volume Silinder 110,3 CC
Perbandingan Kompresi 9.3 : 1
Power Max 8,8 HP pada putaran 8000 rpm
Torsi Max 0,92 kgf.M pada put aran 5000 rpm
Sistem pelum asan Pelum asan Basah
Kapasitas Oli Mesin Penggantian Berkala 800cc
Penggantian Tot al 1000cc
Karburator Mikuni VM 17 x 1, Setelan Pilot Screw 1-3,8 putaran keluar
Put aran Langsam mesin 1.500 rpm
Saringan Udara Mesin Tipe kering
Sistem Starter Motor St arter dan St art er Engkol
Tipe Transmisi Tipe ROTARY 4 Kecepat an N-1-2-3-4-N
CHASI S
Tipe Rangka Pipa Under-bone
Suspensi Depan Telescopic
Suspensi Belakang Lengan Ayun
Rem Depan Cakram Tunggal 220 mm
Rem Belakang Tromol dengan Bahan Non Asbestos O 130mm
Ban Depan 70 90 - 17,38P dengan ban dalam
Ban Belakang 80 90 - 17,44P dengan ban dalam
Ukuran Rant ai 428
KELI STRI KAN
Lampu Depan 12 Volt, 32 W 32 W 2 bh
Lampu Sein Depan 12 Volt, 10 W x 2 buah
Lampu Sein Belakang 12 Volt, 10 W x 2 buah
Lampu Rem 12 Volt, 5 W 21 W x 1 buah
Batt ery GM5Z - 3B YB 5L-B 12 Volt 5,0 Ah
Busi Spark Plug NGK C6-HSA DENSO U 20 FS-U
Sistem Pengapian DC CDI
DI MENSI
Panjang x Lebar x Tinggi 1.910 mm x 680 mm x 1.045 mm
Tinggi Tempat Duduk 760 mm
Jarak Sumbu Roda 1.230 mm
Jarak Terendah ke Tanah 140 mm
Kapasitas Tangki Bahan Bakar 4,2 Lit er
Berat Kosong 99 kg
Universitas Sumatera Utara
8. JUPITER MX CW AT
Tipe : Moped Harga : Rp.15.531.000
MESI N
Tipe 4 Langkah, SOHC, 4 Klep Berpendingin Cairan
Volume Cylinder 135 cc
Diamet er x Langkah 54 x 58,7 mm
Perbandingan Kompresi 10,9 : 1
Power Max 8,45kW 11,33HP pada 8500 rpm
Torsi Max 11,65N.m 1,165 kgf.m pada 5500 rpm
Sistem pelum asan Pelum asan Basah
Kapasitas Oli Mesin Penggantian Berkala 800cc
Penggantian Tot al 1000cc Kapasitas Air Pendingin
Radiator dan Mesin 620cc Tangki Recovery 280cc, Tot al 900cc
Karburator Mikuni VM 22 x 1, Setelan Pilot Screw 1-5 8 put aran keluar
Put aran Langsam mesin 1.400 rpm
Saringan Udara Mesin Tipe kering
Sistem Starter Motor St arter dan St art er Engkol
Tipe Transmisi Tipe ROTARY 4 Kecepat an
RANGKA
Tipe Rangka Diamond Fram e
Suspensi Depan Telescopic Fork
Suspensi Belakang Tunggal Monocross
Rem Depan Cakram Tunggak 220 mm
Rem Belakang Tromol dengan Bahan Non Asbestos
Ban Depan 70 90 – 17
Ban Belakang 80 90 – 17
Ukuran Rant ai 428
KELI STRI KAN
Lampu Depan 12 Volt, 32 W 32 W
Lampu Sein Depan 12 Volt, 10 W x 2 buah
Lampu Sein Belakang 12 Volt, 10 W x 2 buah
Lampu Rem 12 Volt, 5 W 21 W x 1 buah
Batt ery GM5Z - 3B YB 5L-B 12 Volt 5,0 Ah
Busi Spark Plug NGK CPR 8 EA-9 DENSO U 24 EPR-9
Sistem Pengapian DC CDI
Sekring 10 Ampere
DI MENSI
Panjang x Lebar x Tinggi 1.945 mm x 705 mm x 1.065 mm
Tinggi Tempat Duduk 770 mm
Jarak Sumbu Roda 1.245 mm
Jarak Terendah ke Tanah 140 mm
Kapasitas Tangki Bahan Bakar 4 Liter
Berat I si 109 kg
Berat Kosong 104 kg
Universitas Sumatera Utara
9. JUPITER MX CW Hand Clutch
Tipe : Moped Harga : Rp.15.631.000
MESI N
Tipe Mesin 4 Langkah, SOHC, 4 Klep Berpendingin Cairan
Diamet er x Langkah 54.0 x 58.7 mm
Volume Silinder 135 CC
Perbandingan Kompresi 10.9 : 1
Power Max 8,45kW 11,33HP pada 8500 rpm
Torsi Max 11,65N.m 1,165 kgf.m pada 5500 rpm
Sistem pelum asan Pelum asan Basah
Kapasitas Oli Mesin Penggantian Berkala 800cc
Penggantian Tot al 1000cc Kapasitas Air Pendingin
Radiator dan Mesin 620cc Tangki Recovery 280cc, Tot al 900cc
Karburator Mikuni VM 22 x 1, Setelan Pilot Screw 1-5 8 put aran keluar
Put aran Langsam mesin 1.400 rpm
Saringan Udara Mesin Tipe kering
Sistem Starter Motor St arter dan St art er Engkol
Tipe Transmisi Tipe ROTARY 4 Kecepat an, dengan kopling m anual
CHASI S
Tipe Rangka Diamond Fram e
Suspensi Depan Telescopic Fork
Suspensi Belakang Tunggal Monocross
Rem Depan Cakram Tunggak 220 mm
Rem Belakang Tromol dengan Bahan Non Asbestos
Ban Depan 70 90 - 17 dengan Velg Racing
Ban Belakang 80 90 - 17 dengan Velg Racing
Ukuran Rant ai 428
KELI STRI KAN
Lampu Depan 12 Volt, 32 W 32 W
Lampu Sein Depan 12 Volt, 10 W x 2 buah
Lampu Sein Belakang 12 Volt, 10 W x 2 buah
Lampu Rem 12 Volt, 5 W 21 W x 1 buah
Batt ery GM5Z - 3B YB 5L-B 12 Volt 5,0 Ah
Busi Spark Plug NGK CPR 8 EA-9 DENSO U 24 EPR-9
Sistem Pengapian DC CDI
Sekring 10 Ampere
DI MENSI
Panjang x Lebar x Tinggi 1.945 mm x 705 mm x 1.065 mm
Tinggi Tempat Duduk 770 mm
Jarak Sumbu Roda 1.245 mm
Jarak Terendah ke Tanah 140 mm
Kapasitas Tangki Bahan Bakar 4 Liter
Berat I si 109 kg
Berat Kosong 104 kg
Universitas Sumatera Utara
10. SCORPIO-Z CW
Tipe : Sport Harga : Rp.21.035.000
MESI N
Tipe Mesin 4 langkah, SOHC pendingin udara
Diamet er x Langkah 70 x 58 mm
Volume Silinder 223 cc
Perbandingan Kompresi 9.5 : 1
Kopling Manual
Susunan Silinder Silinder Tunggal Tegak
Gigi Transmisi 5 kecepatan
Pola Pengoperasian Gigi 1-N-2-3-4-5
Sistem Pengapian DC-CDI
CHASI S
Berat 125 Kg
Tipe Rangka Double Cradle
Kapasitas Tangki 13.5 liter
Jarak Sumbu Roda 1,295 mm
Jarak ke Tanah 165 mm
Tinggi Tempat Duduk 770 mm
SUSPENSI BAN
Suspensi Depan Teleskopik
Suspensi Belakang Monocross
Ukuran Ban Depan 80 100-18-47 P
Ukuran Ban Belakang 100 90-18-56 P
PERFORMA
Dimensi P x L x T 2,020 x 770 x 1,090 mm
Sistem Starter Kick Electric
Daya Maksimum 19 PS 8,000 RPM
Torsi Maksimum 1.86 KGF.M 6,500 RPM
DI MENSI
Rem Depan Cakram double piston
Rem Belakang Tromol
Universitas Sumatera Utara
11. SCORPIO-Z
Tipe : Sport Harga : Rp.19.735.000
MESI N
Tipe Mesin 4 langkah, SOHC pendingin udara
Diamet er x Langkah 70 x 58 mm
Volume Silinder 223 cc
Perbandingan Kompresi 9.5 : 1
Kopling Manual
Susunan Silinder Silinder Tunggal Tegak
Gigi Transmisi 5 kecepatan
Pola Pengoperasian Gigi 1-N-2-3-4-5
Sistem Pengapian DC-CDI
CHASI S
Berat 125 Kg
Tipe Rangka Double Cradle
Kapasitas Tangki 13.5 liter
Jarak Sumbu Roda 1,295 mm
Jarak ke Tanah 165 mm
Tinggi Tempat Duduk 770 mm
SUSPENSI BAN
Suspensi Depan Teleskopik
Suspensi Belakang Monocross
Ukuran Ban Depan 80 100-18-47 P
Ukuran Ban Belakang 100 90-18-56 P
PERFORMA
Dimensi P x L x T 2,020 x 770 x 1,090 mm
Sistem Starter Kick Electric
Daya Maksimum 19 PS 8,000 RPM
Torsi Maksimum 1.86 KGF.M 6,500 RPM
DI MENSI
Rem Depan Cakram double piston
Rem Belakang Tromol
Universitas Sumatera Utara
12. V-IXION
Tipe : Sport Harga : Rp.19.990.000
MESI N
Model 3C11
Tipe Mesin Liquid Cooled, 4T, SOHC
Diamet er x Langkah 57 x 58,7 mm
Volume Silinder 149.8 cc
Perbandingan Kompresi 10.4 : 1
Sistem Starter Kick Electric Starter
Put aran Langsam 1300
� 1500 rpm
Power 11.10 kw 14.88 HP 8,500 rpm
Torsi 13.10 nm 1.34 Kgf.m 7,500 rpm
BAHAN BAKAR
Bahan baker disarankan Unleaded Gasoline Premium tanpa timbal
Kapasitas tangki 12 Ltr
OLI MESI N
Oli disarankan SAE 20W40 SAE 20W50 API SERVI CE SJ
Sistem pelum asan Tipe basah
Jumlah Oli Mesin - Penggantian berkala tanpa
melepas filter 0.95 Ltr
- Penggantian berkala dengan melepas filter
1.00 Ltr - Penggantian total
1.15 Ltr
THROTLE BODY
Tipe AC 28 1
Merk Buat an MI KUNI
Cam Chain Silent Chain 96
Tensioner Automatic
Celah Katup
- Masuk 0.10 ~ 0.14 mm
- Buang 0.20 ~ 0.24 mm
DI MENSI
Lebar 705 mm
Tinggi 1,035 mm
Panjang 2,000 mm
Tinggi Tempat Duduk 790 mm
Jarak Sumbu Roda 1,282 mm
Sudut Cast er 26
Trail 100 mm
Jarak t erendah ke t anah 167 mm
Berat Bersih 114 Kg
Berat Kotor + cairan 125 Kg
Universitas Sumatera Utara
FI LTER UDARA
Tipe Tipe Kering
BUSI
Tipe Buat an CR 8 E NGK U 24 ESR-N DENSO
Gap Busi 0.7 ~ 0.8 mm
KELI STRI KAN
Timing pengapian 10
1,400 rpm Tahanan pick up coil
248 ~ 372 ohm Tahanan primary coil
2.16 ~ 2.64 ohm Tahanan secondary oil
8.64 ~ 12.96 ohm Fuse Sekring
20 Ampere Bulb bohlam lampu depan
12V 35 35W, 12V 5W Lampu senja Bulb bohlam lampu belakang
12V 5 21W BATERRY
Tipe YTZ5S MF BATTERY
Kapasitas 12V 3.5 Ampere
III.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan sejak bulan April hingga bulan Juni 2009 di PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi.
III.3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi, Jl. Setia Budi No. 74 DEF Medan.
III.4. Populasi dan Sampel III.4.1. Populasi
Menurut Singarimbun dan Effendy 1992: 301, populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, dan
Universitas Sumatera Utara
gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh konsumen yang datang mengunjungi dealer sepeda motor Yamaha di PT. ALFA SCORPII Cabang Setia
Budi pada bulan April 2009. Dimana populasi yang akan diteliti adalah 435 orang.
III.4.2. Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasi Soehartono, 2004: 57.
Menurut Arikunto 1998: 120, apabila subjeknya kurang 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika
jumlah subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15 atau lebih. Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut, maka peneliti mengambil 20 dari
jumlah populasi dengan perhitungan, sebagai berikut: Jumlah sampel =
20 x 450 =
90 Jadi, sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 orang.
III.5. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipergunakan dalam studi ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menjelaskan hubungan diantara dua variabel.
Penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel dan seberapa jauh hubungan kedua tersebut yang dapat diukur atau lebih.
Universitas Sumatera Utara
III.6. Teknik Pengambilan Sampling
Teknik pengambilan sampling yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling sampling purposif yaitu teknik yang mencakup orang-orang yang
diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian Kriyantono, 2006: 154. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
konsumen yang datang mengunjungi dealer sepeda motor Yamaha di PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi.
III.7. Teknik Pengumpulan Data
Agar diperoleh data yang objektif, maka penulis menggunakan teknik untuk memperoleh data tersebut melalui cara:
a. Penelitian Kepustakaan Library Researdh
Penelitian kepustakaan ini merupakan data sekunder yakni data yang didapat melalui kepustakaan, dengan mempelajari buku-buku, majalah-majalah, bahan
perkuliahan yang kiranya punya relevansi langsung dengan masalah skripsi penulis dijadikan sebagai sumber bacaan yang relevan dan mendukung
penelitian. b.
Penelitian Lapangan Field Research Yaitu pengumpulan data dengan melakukan survey di lokasi penelitian melalui:
Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian Nawawi, 2001: 100.
Kuesioner, yaitu alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang dijawab tertulis pula oleh responden Nawawi, 1995: 117.
Jenis kuesioner yang dipakai adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang
Universitas Sumatera Utara
sudah tersedia jawabannya sehingga responden tinggal memilih dan ada beberapa pertanyaan menggunakan pertanyaan terbuka.
III.8. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan Singarimbun, 1995: 263. Data yang diperoleh
dalam penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa yaitu: a.
Analisa Tabel Tunggal Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel
penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari 2
kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom persentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995: 266.
b. Analisa Tabel Silang
Teknik yang digunakan untuk menganlisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui
apakah variabel tersebut positif atau negatif Singarimbun, 1995: 273. c.
Uji Hipotesa Uji hipotesa adalah pengujian ada statistik untuk mengetahui data hipotesa yang
diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus koefisien
tata jenjang oleh Spearman Spearman’s Rho Rank Order Correlation. Spearman Rho koefisien menunjukkan hubungan antara variabel X dan Y yang
tidak diketahui sebaran datanya. Koefisien korelasi non parametik ini digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk menghitung data dua variabel yang ditetapkan peringkatnya dari terkecil sampai terbesar di ranking. Rumus untuk koefisien korelasi Kriyantono, 2007:
174, adalah:
1 2
6 1
2
− −
=
∑
N N
d Rs
Keterangan: Rs rho
= koefisien korelasi rank-order Angka 1 = angka satu, yaitu bilangan konstan
6 = angka enam, yaitu bilangan konstan
∑
= sigma atau jumlah Spearman Rho koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk
melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika, Rs 0, maka hipotesis ditolak
Rs 0, maka hipotesis diterima Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika n 10, digunakan rumus t pada
tingkat signifikasi 0,005, sebagai berikut:
2
1 2
r n
t −
− =
Keterangan: t
= nilai t
hitung
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Jika, t
hitung
t tabel, maka hubungannya signifikan t
hitung
t tabel, maka hubungannya tidak signifikan
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya untuk melihat derajat hubungan digunakan nilai koefisien korelasi Kriyantono, 2007: 164, yaitu sebagai berikut:
0,20 : hubungan rendah sekali; lemah sekali
0,20 – 0,40 : hubungan rendah tetapi pasti
0,41 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0,90 : hubungan yang tinggi, kuat
0,91 : hubungan sangat tinggi; kuat sekali, dapat diandalkan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN