fokus utama dalam layanan untuk dapat mempertahankan keberadaannya dipasar yang begitu kompetitif ini.
Berdasarkan hal tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian di salah satu dealer di kota Medan untuk menggali lebih jauh bagaimana peranan
marketing dalam pemasaran produk Yamaha, khususnya di PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi di kota Medan, terhadap keputusan konsumen membeli produk
sepeda motor Yamaha. Peneliti memilih PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi karena dealer ini cabang II dari PT. ALFA SCORPII Central Yamaha Kota Medan dan
termasuk distributor sepeda motor Yamaha Medan, Nangroe Aceh Darussalam, Riau dan Kepulauan Riau. Maka, peneliti melakukan penelitian ini mengenai strategi
komunikasi pemasaran sepeda motor Yamaha dan tindakan membeli kosumen di PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah research question adalah, sebagai berikut:
“Sejauhmanakah pengaruh strategi komunikasi pemasaran sepeda motor Yamaha terhadap tindakan membeli konsumen di PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi?”
I.3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari salah pengertian dan memperjelas masalah yang dibahas dalam penelitian, maka peneliti merasa perlu melakukan pembatasan masalah yang
akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah, sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Penelitian ini bersifat menjelaskan hubungan antara strategi komunikasi
pemasaran sepeda motor Yamaha dengan tindakan membeli konsumen PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi.
b. Penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi pemasaran sepeda motor
Yamaha terhadap tindakan membeli kosumen. c.
Objek penelitian merupakan konsumen di PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi.
d. Penelitian dilakukan mulai bulan April – Mei 2009.
I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: a.
Untuk mengetahui tentang daya tarik strategi komunikasi pemasaran sepeda motor Yamaha.
b. Untuk mengetahui tindakan membeli konsumen terhadap produk Yamaha.
c. Untuk mengetahui sejauh mana strategi komunikasi pemasaran sepeda motor
Yamaha mempengaruhi tindakan membeli kosumen PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi.
I.4.2. Manfaat Penelitian
a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya
bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan bagi yang menginginkannya.
Universitas Sumatera Utara
b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam
bidang teknologi informasi. c.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
I.5. Kerangka Teori
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori digunakan untuk memecahkan suatu masalah atau
persoalan yang timbul dan untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti. Kerangka teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk,
definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep Singarimbun, 2006: 37. Dengan
adanya kerangka teori ini akan semakin mudah peneliti dalam menganalisa masalah penelitian.
Adapun teori yang dianggap relevan dengan masalah penelitian ini adalah: Teori
Komunikasi, Pemasaran dan Komunikasi Pemasaran, Strategi Komunikasi Pemasaran,
Merek dan Ekuitas Merek dan Teori AIDDA.
I.5.1. Teori Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa inggris communication yang berasal dari bahasa lain communication dan bersumber dari communis yang berarti sama. Sama
disini maksudnya sama makna. Jika kita mengadakan komunikasi dengan orang lain, berarti kita sedang mengadakan kesamaan makna dengan orang tersebut Effendy,
2005: 9.
Universitas Sumatera Utara
Banyak para ahli yang memberikan pengertian komunikasi, diantara adalah Menurut Everet M. Rogers Cangara, 2006: 6, mendefenisikan komunikasi adalah
proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Menurut Carl I. Hovland, medenfenisiskan komunikasi sebagai proses untuk mengubah tingkah laku, yakni masalah bagaimana caranya agar seseorang atau
sejumlah orang berperilaku tertentu, melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, atau melakukan tindakan-tindakan tertentu Effendy, 2002: 49.
Menurut Harold D. Lasswell, menerangkan bahwa cara terbaik dalam menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan, sebagai berikut: Who Says What
in Which Channel to Whom with What Effect Siapa mengatakan Apa melalui Saluran Apa kedapa Siapa dengan Efek Apa. Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Lasswell
merupakan unsure-unsur proses komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan dan efek.
Dalam penelitian ini dapat dijelaskan yang menjadi unsur-unsur komunkasi menurut paradigma Laswell sebagai berikut:
a. Siapa yang menyampaikan pesan
b. Pesan apa yang disampaikan
c. Media melalui apa pesan disampaikan
d. Kepada siapa disampaikan
e. Apa pengaruh pesan tersebut
Tujuan utama dalam mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi seseorang.
Universitas Sumatera Utara
I.5.2. Pemasaran dan Komunikasi Pemasaran
Menurut Philip Kotler Kotler, 2002: 4, pemasaran merupakan proses sosial individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran yang bebas atas produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.
Menurut Sunarto, SE. MM 2006: 4, pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Komunikasi pemasaran merupakan uraian dari dua unsur pokok yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi merupakan proses dimana pemikiran dan
pemahaman disampaikan antara individu atau antara organisasi dengan individu. Singkat kata, komunikasi bukan sekadar berbicara, menulis, berbusana atau melakukan
demonstrasi. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan pertukaran. Pemasaran adalah penjualan yang dilakukan lewat sebuah sistem. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran mempresentasikan suatu
proses sosial dan manajerial yang membuat suatu kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran feedback timbal balik
antara produk dan nilai dengan orang lain Kotler, 1997: 8.
I.5.3. Strategi Komunikasi Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
Universitas Sumatera Utara
untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan. Menurut William J. Stanton, menyatakan Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang adan maupun pembeli potensial Swastha, 1997: 5. Berbagai kegiatan dan upaya dilakukan dalam pemasaran, semuanya itu
dilakukan dalam meningkatkan penjualan yang mengutungkan pihak perusahaan begitu juga dengan pihak konsumen. Oleh sebab itu, bauran komunikasi pemasaran disebut
juga dengan bauran promosi promotion mix merupakan perpaduan khusus, antara lain: 1.
Personal selling, penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan membina hubungan dengan pelanggan.
2. Advertising, segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai
gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor. 3.
Sales promotion, insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa.
4. Publisitas, bentuk komunikasi non-personal dalam bentuk berita atau newstory
from yang berhubungan dengan organisasi tertentu ditransmisi melalui perantara media massa dan tidak dipungut bayaran sama sekali.
I.5.4. Merek dan Ekuitas Merek
Merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan seperti sebuah logo, cap atau kemasan dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang
penjual atau kelompok penjual tertentu, dengan demikian membedakannya dari barang- barang dan jasa yang dihasilkan para competitor Aaker, 1997: 9.
Universitas Sumatera Utara
Ekuitas merek adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah dan mengurangi nilai yang
diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan Aaker, 1997: 22-23.
Agar aset dan liabilitas mendasari ekuitas merek, keduanya mesti berhubungan dengan nama atau symbol sebuah merek. Walau begitu, keduanya bisa dikelompokkan
ke dalam 5 lima kategori, yaitu: 1.
Loyalitas merek Brand Loyalty 2.
Kesadaran merek Brand Awareness 3.
Kesan kualitas Perceived Quality 4.
Asosiasi-asosiasi merek Brand Association 5.
Aset-aset merek lainnya Other Proprierty Brand Assets Empat elemen brand equity di luar aset-aset merek lainnya dikenal dengan
elemen-elemen utama dari brand equity. Elemen brand equity yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemen utama tersebut.
Bagi perusahaan, ekuitas merek memiliki potensi untuk menambah nilai dengan cara, yaitu:
1. Ekuitas merek dapat memperkuatkan program memikat para konsumen baru,
atau merangkul kembali konsumen lama. 2.
Empat dimensi ekuitas merek yang terakhir dapat menguatkan loyalitas merek. Persepsi kualitas, asosiasi merek, dan nama yang terkenal dapat memberikan
alasan untuk membeli dan dapat mempengaruhi kepuasan penggunaan.
Universitas Sumatera Utara
3. Ekuitas merek memungkinkan margin yang lebih tinggi dengan menjual produk
pada harga optimum premium pricing dan mengurangi ketergantungan pada promosi.
4. Ekuitas merek dapat memberikan landasan pertumbuhan dengan melakukan
perluasan merek. 5.
Ekuitas merek dapat memberikan dorongan bagi saluran distribusi.
I.5.5. Teori AIDDA
Menurut Effendy 1999: 89, AIDDA adalah akronim dari kata-kata Attention perhatian, Interest minat, Desire hasrat, Descision keputusan, Action
tindakankegiatan. Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Berdasarkan
konsep AIDDA agar khalayak membaca dan melakukan action apa yang dianjurkan pihak penyusun berita atau tajuk artikel, maka pertama-tama mereka harus dibangkitkan
perhatiannya attention. Sebuah iklan akan memberikan efek bagi responden yang mendengarkan, atau
menyaksikan sebuah iklan. Adapun efek sebuah iklan menurut Frank Jefkins 1996: 234-235, adalah:
a. Perhatian Attention
Suatu iklan berhasil memenangkan perhatian, memecahkan perhatian pembaca dari berita editorial atau iklan lain bila iklan tersebut menarik pembaca.
Perhatian mungkin dapat diraih dengan memanfaatkan posisi dalam publikasi, atau dengan memanfaatkan ukuran atau bentuk iklan itu diletakkan pada posisi
yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
b. Ketertarikan Interest
Tidak ada suatu patokan tertentu dalam penggunaan perangkat kreatif ini guna membuat orang tertarik pada iklan kecuali iklan itu juga berhasil meraih rasa
keterkaitan mereka. c.
Keinginan Desire Pembaca harus dibuat dari sekedar merasa tertarik dan terpikat, mereka harus
didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan. d.
Keyakinan Decision Iklan akan sangat bagus bila mampu menciptakan untuk membeli, memiliki,
atau menikmati produk atau jasa yang diiklankan. Namun juga perlu menciptakan iklan yang mampu memunculkan keyakinan bahwa memang layak
untuk melakukan pembelian dan hal itu akan memberikan kepuasan sebagaimana yang mereka inginkan.
e. Tindakan Action
Iklan mampu menimbulkan respon. Iklan cetak bersifat statis dan tidak mudah untuk membuat pembaca untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang
diinginkan. Pada pentahapan ini mengandung maksud bahwa komunikasi itu hendaknya
dimulai dengan membangkitkan perhatian attention. Dalam hal ini komunikator harus dapat menimbulkan daya tarik. Oleh karena itu, iklan harus mempergunakan trik-trik
khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli Jefkins, 1996: 82, seperti: 1.
Menggunakan headline yang mengarah. 2.
Menggunakan slogan yang mudah diingat. 3.
Menonjolkan selling point suatu produk.
Universitas Sumatera Utara
4. Menggunakan huruf tebal.
I.6. Kerangka Konsep
Di dalam suatu penelitian terdapat beberapa variable-variabel yang ditetapkan dengan jelas oleh seorang peneliti sebelum memulai pengumpulan data. Penentuan
aspek-aspek atau faktor-faktor di dalam setiap variabel itu, berarti semaikn mudah menetapkan data yang akan dikumpulkan Nawawi, 2001: 56.
Menurut Suyanto dan Sutinah 2005: 49, konsep adalah suatu makna yang berada di alam pikiran atau di dunia kepahaman manusia yang dinyatakan kembali
dengan sarana lambang perkataan atau kata-kata. Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan
rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus
dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel-variabel. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah, sebagai berikut:
a. Variabel Bebas Independent Variabel
Yaitu variabel yang memberikan pengaruh atau menentukan perubahan pada variabel berikutnya. Dalam penelitian ini yang dtetapkan menjadi variabel bebas
yaitu strategis komunikasi pemasaran sepeda motor Yamaha. b.
Variabel Terikat Dependent Variabel Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel lainya. Dalam penelitian
ini yang ditetapkan menjadi variabel terikat yaitu tindakan membeli.
Universitas Sumatera Utara
I.7. Model Teoritis