Definisi Larutan Daya Hantar Larutan

128 Larutan Tabel berikut menyajikan contoh pengujian daya hantar listrik dari beberapa larutan. Larutan Rumus Senyawa Nyala Lampu Gelembung Gas Air suling Alkohol 70 Larutan hidrogen klorida Larutan natrium hidroksida Larutan amonia Larutan natrium klorida Larutan asam sulfat H 2 O C 2 H 5 OH HCl NaOH NH 3 NaCl H 2 SO 4 – – terang terang terang terang terang – – ada ada ada ada ada Daya Hantar Listrik dari Larutan Tujuan: mengamati gejala-gejala hantaran arus listrik dalam berbagai larutan. Alat dan Bahan 1. gelas beker 5. batang karbon 8. larutan cuka makan 2. sumber listrik baterai 6. air sumur 9. larutan gula 3. kabel listrik 7. larutan garam dapur 10. alkohol 4. lampu kecil Cara Kerja 1. Susunlah alat seperti gambar berikut 2. Amati gejala apa yang timbul pada lampu dan ujung batang karbon saat saklar disambungkan untuk tiap-tiap larutan Tabel Daya Hantar Listrik Beberapa Larutan 129 Kimia Kelas X Hasil Pengamatan Larutan Gejala pada Bola Lampu Gejala pada Batang Karbon air sumur garam cuka makan gula air kapur alkohol . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pertanyaan: a. Larutan apa saja yang menunjukkan gejala timbulnya nyala pada bola lampu? b. Larutan apa saja yang menunjukkan gejala timbulnya gelembung pada batang karbon? c. Larutan apa saja yang tidak menunjukkan kedua gejala di atas? Kesimpulan apa yang diperoleh dari percobaan ini?

3. Kekuatan Daya Hantar Larutan

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa arus listrik dalam larutan elektrolit dihantarkan oleh partikel-partikel bermuatan. Untuk menjelaskan fakta tersebut, Svante August Arrhenius 1884 mengemukakan teorinya tentang dissosiasi atau ionisasi elektrolit. Teori ini menyebutkan bahwa zat elektrolit apabila dilarutkan dalam air, akan berdissosiasi menjadi atom-atom atau gugus atom yang bermuatan. Atom-atom atau gugus atom bermuatan tersebut merupakan ion-ion yang menghantarkan arus dalam elektrolit secara migrasi. Ion-ion tersebut bermuatan positif kation dan bermuatan negatif anion serta bergerak menuju elektrode yang muatannya berlawanan. Reaksi ionisasi atau dissosiasi elektrolit tersebut merupakan reaksi bolak-balik reversible. Ionisasi elektrolit dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi: NaClaq o Na + aq + Cl – aq MgSO 4 aq o Mg 2+ aq + SO 4 2– aq CaCl 2 aq o Ca 2+ aq + 2Cl – aq Na 2 SO 4 aq o 2Na + aq + SO 4 2– aq Oleh karena larutan harus bersifat netral, besarnya jumlah total muatan-muatan positif harus sama dengan muatan negatif dalam suatu larutan. Jumlah muatan yang dibawa oleh sebuah ion besarnya sama dengan valensi ion tersebut. Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi dua macam, yaitu: 130 Larutan a. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan yang memiliki daya hantar listrik besar. Larutan elektrolit kuat terionisasi sempurna di dalam air. Jika diuji dalam penguji elektrolit sederhana, lampu akan menyala terang. Contoh larutan elektrolit kuat antara lain larutan NaCl, KOH, H 2 SO 4 , dan HCl. b. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan yang memiliki daya hantar kecil karena tidak semua zat terionisasi, atau hanya mengalami ionisasi sebagian. Jika diuji dengan penguji elektrolit sederhana, lampu akan menyala redup. Contoh larutan elektrolit lemah adalah larutan cuka dan amonia. Larutan nonelektrolit tidak akan terionisasi dalam larutan. Proses ionisasi dipengaruhi oleh konsentrasi. Untuk membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit, dapat menggunakan derajat dissosiasi D . Derajat dissosiasi adalah fraksi molekul yang benar-benar terdissosiasi. Atau dapat juga merupakan perbandingan mol zat terionisasi dengan mol zat mula-mula. Derajat dissosiasi dapat dinyatakan dengan rumus: D= mol zat terionisasi mol zat mula mula Nilai D dapat berubah-ubah, antara 0 dan 1, dengan ketentuan sebagai berikut. D = 1, larutan terdissosiasi sempurna = elektrolit kuat D 1, larutan terdissosiasi sebagian = elektrolit lemah D = 0, larutan tidak terdissosiasi = nonelektrolit

4. Larutan Elektrolit dan Ikatan Kimia

Kemampuan untuk menghantarkan arus listrik tidak hanya dimiliki oleh senyawa ionik. Beberapa senyawa kovalen juga mampu menghantarkan listrik. Meski demikian, senyawa kovalen dan ionik memiliki beberapa perbedaan dalam menghantarkan arus listrik. a. Senyawa ionik Senyawa ionik adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara ionik. Ikatan ionik adalah ikatan yang dihasilkan dari perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Satu atom memberikan satu atau lebih dari elektron terluarnya. Atom yang kehilangan elektron menjadi ion positif kation dan atom yang menerima elektron menjadi ion negatif anion. Dalam larutan, senyawa ionik akan terurai sempurna menjadi ion- ionnya yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik. Dalam larutan, senyawa ionik pada umumnya membentuk larutan elektrolit kuat.