Jenis Ikatan Rantai Karbon Posisi Atom Karbon

143 Kimia Kelas X 2. CH 3 – CH 2 – CH – CH – CH 2 – CH 3 | | CH 3 CH 2 | CH 3 CH 3 | CH 2 | 3. CH 3 – CH 2 – C – CH 2 – CH 3 | CH 2 | CH 3 CH 3 CH 3 CH 3 | | | 4. CH 3 – C – CH 2 – C – CH 2 – C – CH 3 | | | CH 3 CH 3 CH 3 Tabel 8.1 Deret Homolog Alkana Jumlah Karbon Struktur Nama 1 CH 4 Metana 2 CH 3 – CH 3 Etana 3 CH 3 – CH 2 – CH 3 Propana 4 CH 3 – CH 2 2 – CH 3 Butana 5 CH 3 – CH 2 3 – CH 3 Pentana 6 CH 3 – CH 2 4 – CH 3 Heksana 7 CH 3 – CH 2 5 – CH 3 Heptana 8 CH 3 – CH 2 6 – CH 3 Oktana 9 CH 3 – CH 2 7 – CH 3 Nonana 10 CH 3 – CH 2 8 – CH 3 Dekana

B. Senyawa Hidrokarbon

1. Alkana

Senyawa alkana merupakan rantai karbon yang paling sederhana. Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh karena memiliki ikatan tunggal. Rumus umum alkana C n H 2n+2 . Senyawa paling sederhana dari alkana yaitu metana. Metana hanya memiliki satu atom karbon yang mengikat empat atom H. Tabel berikut menyajikan data sepuluh alkana rantai lurus pertama. 144 Hidrokarbon Berdasarkan tabel di depan dapat dilihat bahwa perbedaan kesepuluh senyawa di atas terletak pada jumlah gugus metilena –CH 2 –. Senyawa dengan kondisi demikian disebut homolog. Susunan senyawa yang dibuat sedemikian rupa sehingga perbedaan dengan tetangga dekatnya hanya pada jumlah metilena disebut deret homolog.

a. Tata nama alkana

Penamaan alkana mengikuti sistem IUPAC, yaitu sistem tata nama yang didasarkan pada gagasan bahwa struktur sebuah senyawa organik dapat digunakan untuk menurunkan namanya dan sebaliknya, bahwa suatu struktur yang unik dapat digambar untuk tiap nama. Dasar sistem IUPAC yaitu alkana rantai lurus. 1 Alkana rantai lurus tidak bercabang Alkana rantai lurus diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbonnya sebagaimana tercantum dalam tabel di atas. Terkadang ditambahkan normal n di depan nama alkana. Contoh: CH 3 – CH 2 – CH 2 – CH 3 n–butanabutana CH 3 – CH 2 – CH 3 n–propanapropana 2 Alkana siklis rantai tertutup Alkana rantai siklis tertutup diberi nama menurut banyaknya atom karbon dalam cincin, dengan penambahan awalan siklo-. Contoh: H 2 C – CH 2 | | siklobutana H 2 C – CH 2 Substituen Halogen –F Fluoro- –Cl Kloro- –Br Bromo- –I Iodo- Senyawa Halogen Nama 3 Alkana bercabang memiliki rantai samping Senyawa alkana terkadang berikatan dengan unsur lain pada salah satu atau beberapa atom karbonnya. Unsur lain dalam rantai alkana tersebut biasa dinamakan substituen . Jenis substituen alkana yang sering dijumpai yaitu gugus alkil. Gugus alkil adalah alkana yang kehilangan 1 atom H. Penamaannya sama dengan alkana, hanya akhirannya diubah menjadi -il. Rumus umumnya C n H 2n+1 . Tabel 8.2 berikut menyajikan deret gugus alkil.