7 6
Hukum Dasar Kimia
Pada kasus ini oksigen yang dicampurkan tidak bereaksi semuanya, oksigen masih bersisa sebanyak 40 – 32 g = 8 g. Nah, sekarang kita akan menghitung
berapa massa air yang terbentuk dari 4 g hidrogen dan 32 g oksigen. Jawabannya tentu saja 36 g.
Ditulis sebagai H
2
+ O
2
o H
2
O Perbandingan massa
1 g 8 g
9 g Jika awal reaksi
4 g 40 g
. . . g Yang bereaksi
4 g 32 g
36 g Oksigen bersisa =
8 g Hukum Proust dapat dijabarkan lagi, dalam rangka menentukan kadar unsur
atau massa unsur dalam senyawa. Secara umum untuk senyawa : A
m
B
n
• A dalam A
m
B
n
=
r m
n r
m n
mxA A xA B
M A B
• Massa B dalam A
m
B
n
=
r m
n r
m n
nxA B x massa A B
M A B
Oleh karena itu dapat juga diturunkan kadar zat dalam campuran, cuplikan, atau mineral, atau bijih.
zat dalam campuran =
Banyaknya zat tersebut x
Banyaknya campuran 100
Berapa kadar C dalam 50 g CaCO
3
? A
r
: C = 12; O= 16; Ca=40
Jawab: Massa C = A
r
C M
r
CaCO
3
x massa CaCO
3
= 12100 x 50 g = 6 g Kadar C = massa C massa CaCO
3
x 100 = 650 x 100 = 12
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sifat-sifat senyawa sebagai berikut. 1. Tergolong zat tunggal.
2. Homogen. 3. Dengan cara kimia dapat diuraikan menjadi dua jenis zat atau lebih.
4. Terdiri dari dua jenis unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu. 5. Mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda dari sifat unsur-unsur
penyusunnya sifat unsur penyusun senyawa tidak tampak lagi.
7 7
Kimia Kelas X
Coba Sendiri: Ambil serbuk besi dan belerang. Diketahui bahwa perbandingan unsur besi
Fe dan belerang S membentuk besi belerang FeS sebesar 7 : 4. Lakukan beberapa percobaan dengan jumlah besi dan belerang yang bervariasi, catat
dan lengkapi data sebagai berikut.
Besi g
7 10
. . . . . .
. . .
Belerang g
Besi Belerang
g Sisa
Besi Belerang
C. Hukum Perbandingan Berganda Hukum Dalton
Komposisi kimia ditunjukkan oleh rumus kimianya. Dalam senyawa, seperti air, dua unsur bergabung dan
masing-masing menyumbangkan sejumlah atom tertentu untuk membentuk suatu senyawa. Dari dua
unsur dapat dibentuk beberapa senyawa dengan perbandingan berbeda-beda. Misalnya, belerang dengan
oksigen dapat membentuk senyawa SO
2
dan SO
3
. Dari unsur hidrogen dan oksigen dapat dibentuk senyawa
H
2
O dan H
2
O
2
. Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur
tersebut pada setiap senyawa dan mendapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai
hukum perbandingan berganda yang bunyinya:
Apabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, massa salah satu unsur tersebut tetap
sama maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan
bilangan bulat dan sederhana.
John Dalton, seorang guru sekolah dari Inggris yang
ahli dalam fisika dan kimia, pada tahun 1803 me-
nemukan hukum per- bandingan berganda.
7 8
Hukum Dasar Kimia
Contoh: Nitrogen dan oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa N
2
O, NO, N
2
O
3
, dan N
2
O
4
dengan komposisi massa terlihat dalam tabel berikut.
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa apabila massa N dibuat tetap sama sebanyak 7 g maka perbandingan massa oksigen dalam:
N
2
O : NO : N
2
O
3
: N
2
O
4
= 4 : 8 : 12 : 16 atau 1 : 2 : 3 : 4
Coba Sendiri: Besi dan belerang mampu membentuk dua jenis senyawa yaitu FeS dan Fe
2
S
3
. Ambillah 56 g serbuk besi dan 32 g belerang, reaksikan. Setelah itu ambil 112 g
serbuk besi dan 96 g belerang, reaksikan Tuliskan hasil pengamatan dalam tabel berikut ini
Dari tabel di atas, kesimpulan apakah yang dapat diambil? Pertanyaan: berapakah perbandingan belerang dalam FeS dan Fe
2
S
3
? Cobalah senyawa lain untuk kelompok yang berbeda, diskusikan di kelas
Tabel 5.2
Perbandingan Nitrogen dan Oksigen dalam Senyawanya
Senyawa Massa Nitrogen
g Massa Oksigen
g Perbandingan
N
2
O NO
N
2
O
3
N
2
O
4
28 14
28 28
16 16
48 64
7 : 4 7 : 8
7 : 12 7 : 16
Senyawa Massa Besi
g Massa Belerang
g Perbandingan
FeS Fe
2
S
3
56 112
32 96
. . . . . .