134
Larutan
b. Reaksi reduksi adalah reaksi yang menurunkan bilangan oksidasi. Zat yang mengalami reduksi merupakan oksidator.
Contoh: I
2
g + 2e
–
o 2I
–
aq -1
Cu
2+
g + 2e
–
o Cus +2 0
Catatan: a.
Jumlah muatan di kanan dan kiri harus sama. b. Jika dalam suatu reaksi tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi, reaksi
tersebut bukan reaksi redoks.
4. Tatanama Senyawa Berdasarkan Bilangan Oksidasi
Tata nama senyawa berdasarkan bilangan oksidasi memiliki ketentuan sebagai berikut.
a. Senyawa biner tersusun atas dua macam unsur, baik logam dan
nonlogam maupun kedua unsur-unsurnya nonlogam, nama logam didahulukan diikuti senyawa nonlogam yang diberi akhiran –ida.
Contoh: NaCl : natrium klorida
MgO : magnesium oksida Al
2
S
3
: aluminium sulfida K
2
S : kalium sulfida
b. Senyawa biner yang mengandung unsur yang memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi maka bilangan oksidasi unsur tersebut ditulis dengan
menggunakan angka romawi dalam tanda kurung di belakang nama unsurnya.
Contoh: FeO
: besiII oksida Fe
2
O
3
: besiIII oksida SnCl
2
: timahII klorida SnCl
4
: timahIV klorida c.
Senyawa ionik diberi nama dengan cara menyebutkan nama kation diikuti nama anion. Jika anion terdiri dari beberapa atom dan
mengandung unsur yang memiliki lebih dari satu macam bilangan oksidasi, nama anion tersebut diberi imbuhan hipo-it, -it, -at, atau per-at
sesuai dengan jumlah bilangan oksidasi.
135
Kimia Kelas X
Contoh: Na
2
CO
3
: natrium karbonat KCrO
4
: kalium kromat K
2
Cr
2
O
7
: kalium dikromat HClO
: asam hipoklorit bilangan oksidasi Cl=+1 HClO
2
: asam klorit bilangan oksidasi Cl=+3 HClO
3
: asam klorat bilangan oksidasi Cl=+5 HClO
4
: asam perklorat bilangan oksidasi Cl=+7
5. Penerapan Reaksi Redoks
Konsep reaksi redoks banyak digunakan dalam proses industri. Beberapa industri yang sering menggunakan reaksi redoks di antaranya
sebagai berikut. a. Industri pelapisan logam
Industri pelapisan logam adalah industri pelapisan logam dengan unsur- unsur lain yang meningkatkan kualitas logam tersebut. Sebagai contoh
pelapisan besi dengan seng atau krom untuk menjaga besi dari perkaratan, melapisi tembaga dengan emas.
b. Industri pengolahan logam Bijih-bijih logam umumnya terdapat dalam bentuk senyawa oksida,
sulfida, dan karbonat. Bijih-bijih sulfida dan karbonat diubah terlebih dahulu menjadi oksida melalui pemanggangan. Setelah itu bijih oksida
direduksi menjadi logam. Contoh:
Besi diperoleh dengan cara mereduksi bijih besi Fe
2
O
3
dengan reduktor kokas C dalam tanur tinggi. C akan teroksidasi menjadi CO dan CO
akan mereduksi Fe
2
O
3
menjadi Fe. 2C + O
2
o 2CO Fe
2
O
3
+ 3CO o 2Fe + 3CO
2
c. Industri aki dan baterai
Aki dan baterai merupakan sumber energi listrik searah yang bekerja menggunakan prinsip reaksi redoks.
Reaksi yang terjadi pada aki: Pbs + PbO
2
s + 4H
+
aq + 2SO
4 2–
aq o 2PbSO
4
s + 2H
2
O l
Reaksi yang terjadi pada baterai: Zns+ 2MnO
2
s +2NH
4 +
aq o Zn
2+
aq + Mn
2
O
3
s +2NH
3
aq + H
2
O l