Hasil Uji Statistik t
82
sahamnya akan meningkat. Akan tetapi pertumbuhan aset tidak selalu menyebabkan nilai laba bersih perusahaan mengalami peningkatan. Jika
nilai dari laba bersih tidak mengalami perubahan atau tetap namun nilai aset mengalami peningkatan, maka ROA akan menurun atau memiliki
tingkat yang semakin rendah. Kondisi ini juga menggambarkan bahwa kemampuan perusahaan memperoleh laba dan untuk mengendalikan
seluruh biaya-biaya operasional dan non operasional sangat rendah sehingga
kurang berpengaruh
terhadap harga
saham. Tidak
berpengaruhnya ROA terhadap harga saham juga dimungkinkan karena pasar efek Indonesia yang bisa dibilang terkategori dalam pasar yang
sedang berkembang masih sarat dengan intervensi dari pemerintah, sehingga banyak aturan-aturan main pasar efek yang tidak dapat berjalan
dengan seharusnya.
2 Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham
Analisis uji interaksi dapat dilihat pada tabel 4.5, variabel CR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,6857. Ini berarti Ho diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa current ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel CR lebih besar dari 0,05. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alan Andy Kusuma 2005 dimana dalam
penelitian tersebut variabel CR berpengaruh signifikan terhadap harga
83
saham. Tetapi hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Angrawit Kusumawardhani 2009 dimana variabel
current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini disebabkan karena dividen yang tidak selalu mempengaruhi harga saham.
Dividen yang dibagikan kepada investor berasa dari kas perusahaan. Saat kas perusahaan akan dialokasikan untuk pembayaran dividen tetapi
kenyataannya hutang lancarnya belum terbayarkan maka alokasi pembayaran dividen pun akan berkurang. Tetapi karena dalam saham
tidak selalu dividen yang berpengaruh, maka CR juga demikian dengan bukti hasil yang tidak signifikan. Karena tidak semua investor mencari
keuntungan dengan dividen investor jangka panjang tetapi ada juga yang menjadi investor pengambil resiko risk taker sehingga CR dan
dividen tidak dapat menggambarkan harga saham dengan mutlak.
3 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham
Hasil uji t untuk DER dalam tabel 4.5 mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,0437 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Ini berarti Ho
ditolak . Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini
sejalan dengan
penelitian yang
dilakukan oleh
Angrawit Kusumawardhani 2009 dimana variabel DER berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
84
Perusahaan yang sedang tumbuh dan gencar mecari pinjaman- pinjaman untuk pembiayaan investasinya atau pengembangan usaha
perusahaan yang konsekuensinya mendorong meningkatnya rasio utang perusahaan yang tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan perusahaan
dihadapkan kepada risiko yang tinggi juga dalam kemampuan membayar biaya bunga dan cicilan pokok utang. Walaupu rasio utangnya tinggi,
perusahaan yang sedang tumbuh dan sangat agresif umumnya diminati banyak investor dan selanjutnya mendorong tingginya permintaan pada
saham tersebut, sehingga harga saham perusahaan tersebut akan meningkat tajam. Hal ini mengindikasikan data sampel penelitian ini
memiliki harga saham yang mengalami harga saham diatas harga wajar overvalued karena angka DER yang bernilai positif.
4 Pengaruh Dividen terhadap Harga Saham
Analisis uji interaksi dapat dilihat pada tabel 4.5, variabel dividen mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,2876. Ini berarti Ho diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa dividen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel dividen lebih besar dari 0,05. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alan Andy Kusuma 2005 dimana dalam
penelitian tersebut variabel dividen berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Tetapi hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
85
dilakukan oleh Angrawit Kusumawardhani 2009 dimana variabel dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Walaupun salah satu teori dividen mengemukakan bahwa pembayaran dividen yang tinggi berpengaruh positif terhadap harga saham yang juga
akan naik. Tetapi pada kenyataannya teori perbedaan pajak Tax Differential Theoriifferential Theory menyatakan hal yang berbeda.
Dimana saat keuntungan penjualan saham capital gain yield lebih besar dari keuntungan dividen dividend yield akan menyebabkan investor
lebih memilih mengambil pengembalian return dari capital gain. Sehingga dividen tidak selalu berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.
5 Pengaruh Laba Bersih terhadap Harga Saham
Analisis uji interaksi dapat dilihat pada tabel 4.5, variabel laba bersih mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,2876. Ini berarti Ho diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa laba bersih tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel laba bersih lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Keni 2009 dimana variabel laba
bersih berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pada dasarnya, laba bersih merupakan salah satu tingkat
pengukurankemampuan perusahaan dalam mencapai target atau tujuan.
86
Hal ini juga dapat menjadi sebuah penilaian tentang kinerja perusahaan. Apabila laba yang diperoleh perusahaan tinggi, maka dividen yang akan
dibagikan kepada pemegang saham juga tinggi sehingga investor banyak yang tertarik untuk menanamkan investasi di perusahaan. Sebaliknya,
apabila laba yang diperoleh perusahaan rendah, maka dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham akan rendah sehingga akan
menurunkan minat investor untuk menanamkan investasi di perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya publikasi laporan keuangan
perusahaan mengenai laba akan menyebabkan pasar bereaksi yang akan tampak pada perubahan harga saham.
6 Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham
Analisis uji interaksi dapat dilihat pada tabel 4.5, variabel DPR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,0369. Ini berarti Ho ditolak
sehingga dapat dikatakan bahwa dividend payout ratio berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham karena tingkat signifikansi yang
dimiliki variabel DPR lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tita Deitiana 2011 dimana
variabel dividend payout ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
DPR yang tinggi cenderung membuat investor menyukai saham yang akan dibeli di bursa efek. Karena persentase DPR yang besar
87
menggambarkan sebuah perusahaan publik yang baik, dimana hal tersebut mengindikasikan kualitas perusahaan publik yang bagus. Dengan
DPR yang tinggi akan menarik minat investor dalam melakukan pembelian saham sehingga berdampak pada kenaikan harga saham atas
permintaan saham yang tinggi.