Hasil Uji Multikolinieritas Uji Asumsi Klasik
71
antara masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,8, maka terjadi multikolinieritas.
68
Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolinearitas
ROA CR
DER DIV
LB DPR
ROA
1 -0.0455
0.33396 0.16341
0.11888 0.87719
CR -0.04546
1 -0.5608
-0.298 0.02728
-0.3251
DER 0.33396
-0.5608 1
0.43704 0.25848
0.61217
DIV
0.16341 -0.298
0.43704 1
0.4649 0.41828
LB 0.11888
0.02728 0.25848
0.4649 1
0.22173
DPR 0.87719
-0.3251 0.61217
0.41828 0.22173
1
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai dari hubungan variabel independen yang satu ke variabel independen yang lainnya ada yang
melebihi 0,8 x 0,8 yaitu DPR dengan ROA, sehingga perlu dilakukan tahapan sehingga data menjadi normal dan tidak lagi terdapat
multikolinearitas. Karena dari hasil uji normalitas diatas menunjukkan bahwa data
penelitian tidak terdistribusi dengan normal, maka semua data variabel pada penelitian ini dilakukan LOG untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Berikut merupakan hasil uji multikolinearitas setelah semua data variabel pada penelitian ini dilakukan LOG.
68
Shochrul R Ajija,dkk, Cara Cerdas Menguasai Eviews, Jakarta: Salemba Empat.2011, h.35.
72
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas Setelah di-LOG
LOG ROA
LOG CR
LOG DER
LOG DIV
LOG LB
LOG DPR
LOG ROA
1 0.0273
0.091 0.06498
0.04856 0.50899
LOG CR 0.0273
1 -0.602
-0.2655 0.06024
-0.3635
LOG DER 0.091
-0.602 1
0.43027 0.19206
0.52187
LOG DIV 0.06498
-0.2655 0.43027
1 0.48408
0.42402
LOG LB 0.04856
0.06024 0.19206
0.48408 1
0.1594
LOG DPR 0.50899
-0.3635 0.52187
0.42402 0.1594
1
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai dari hubungan variabel independen satu ke variabel independen lainnya dimana semua variabel telah
ditransformasi logaritma natural hasilnya tidak ada yang melebihi 0,8 atau 0,8, sehingga dapat disimpulkan tidak adan lagi masalah multikolinieritas.