Latar Belakang Masalah Pengaruh return on asset,current ratio,debt to equity ratio,dividen,laba bersih dan dividend payout ratio terhadap harga saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta islamic index periode 2009-2014
2
Penilaian emiten suatu perusahaan didapat dari informasi yang tersedia di pasar modal sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi
tentang penilaian emiten suatu perusahaan. Salah satu aspek yang dinilai oleh masyarakat dalam investasi adalah kinerja keuangan perusahaan yang diukur dari
laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan akan selalu mempublikasikan laporan keuangannya agar para calon investor dapat
mengetahui bagaimana kinerja perusahaan, dan prospek perusahaan tersebut ke depan. Pembelian saham di pasar modal perlu meninjau harga saham yang
ditawarkan oleh perusahaan. Investor dapat menilai tingkat kesesuain harga saham yang ditawarkan dengan nilai perusahaan tersebut. Salah satu alat analisis
dalam menilai harga saham adalah melalui analisis fundamental perusahaan melalui analisis rasio keuangannya di antaranya rasio profitabilitas, likuiditas dan
solvabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan
dari usahanya.
1
Return on Asset ROA merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas. rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Dengan mengetahui ROA, kita dapat menilai apakah
perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan. ROA adalah rasio yang digunakan untuk
1
Danang Sunyoto, Analisis Laporan Keuangan untuk BisnisTeori dan Kasus, Yogyakarta: CAPS, 2013, h. 113.
3
mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva.
2
Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas aset asset
dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan
menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian atau dividen akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak
pada harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal yang akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
Rasio likuiditas adalah rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek.
3
Current Ratio merupakan salah satu macam rasio likuiditas. Pengertian dari Current Ratio
adalah rasio yang dihasilkan dari perbandingan antara aktiva lancar current asset dengan utang lancar current liabilities atau utang jangka pendek.
Ternyata tingginya current ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen yang dijanjikan.
Pembayaran dividen merupakan arus kas keluar, sehingga semakin kuat posisi aktiva yang dimiliki perusahaan maka akan semakin besar pula kemampuan
perusahaan dalam membayarkan dividen kepada para pemegang saham dan perubahan harga saham atau fluktuasi harga saham ini akan mendatangkan
2
Maharani Ika Lestari dan Toto Sugiharto. “Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhinya”, Jurnal PESAT, Vol. 2, 2007 h.195-201.
3
Bambang Subroto, Akuntansi Keuangan Intermediate, Yogyakarta: BPFE, 1985, h.6.
4
keuntungan atau kerugian atas selisih penjualan saham capital gainloss.
4
Peningkatan CR akan menyebabkan peningkatan dividen dan harga saham. Peningkatan harga pasar saham menyebabkan timbulnya selisih penjualan dengan
pembelian saham capital gain. Dengan demikian perubahan CR akan mempengaruhi pengembalian return yang diperoleh investor dalam bentuk
keuntungan atau kerugian selisih penjualan saham capital gainloss dan dividen.
Semakin tinggi tingkat pengembalian return yang akan diperoleh investor, semakin banyak pula permintaan akan saham perusahaan tersebut. Jika semakin
banyak permintaan akan sebuah saham pasti akan menaikkan harga dari saham tersebut. Maka jelas CR mempengaruhi harga saham sebuah perusahaan.
Rasio solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban perusahaan yang meliputi utang jangka pendek dan utang jangka
panjang, baik perusahaan masih berjalan maupun dalam keadaan dilikuidasi dibubarkan.
5
Debt to Equity Ratio DER merupakan salah satu macam rasio solvabilitas. Rasio ini menunjukkan besarnya biaya total aktiva yang
pembiayaannya berasal dari total utang. Semakin besar angka DER maka semakin tinggi resiko yang dimiliki perusahaan dalam menutupi seluruh utangnya.
Investor akan berpikir panjang untuk menanamkan modal pada perusahaan dengan angka DER tinggi, karena dividen yang akan dibagikan kepada investor
4
Sawidji Widoatmojo, Pasar Modal Indonesia, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009, h. 13.
5
Danang Sunyoto, Analisis Laporan Keuangan untuk BisnisTeori dan Kasus, Yogyakarta: CAPS, 2013, h. 85.
5
jumlahnya akan dikurangi terlebih dahulu dengan utang perusahaan. Jika utangnya besar maka dividen yang dibagikan kepada investor minim atau bahkan
tidak dibagikan. Utang yang besar akan berdampak pada berkurangnya kepercayaan investor dalam berinvestasi sehingga permintaan akan saham
menurun dan harga saham pun akan ikut turun. Fenomena yang terjadi di dalam pasar modal ternyata berbeda dengan teori
rasio keuangan yang ada.
Tabel 1.1 Fenomena Return on Assets
Nama Perusahaan
Tahun ROA
Harga Saham
AALI 2009
21.93 22,750
2010 22.94
26,200 2011
24.48 21,700
2012 20.29
19,100 2013
12.72 25,100
2014 14.12
24,250
Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 1.1 menjelaskan perubahan nilai return on asset dan harga saham pada perusahaan publik Astra Agro Lestari. Angka return on asset pada tahun 2011
dan 2014 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1.54 dan 1.4, sedangkan harga sahamnya menurun masing-masing sebesar Rp. 4.500 dan Rp.
850. Pada tahun 2013 angka return on assets menurun sebesar 7.57, sedangkan harga sahamnya meningkat sebesar Rp. 6.000. Hal ini tidak sesuai dengan teori
yang menyebutkan ketika ROA mengalami kenaikan maka harga saham juga
6
akan meningkat karena investor melihat kemampuan manajerial dalam mengolah aktiva nya menjadi laba sehingga investor akan tertarik menanamkan modalnya
pada perusahaan dengan angka ROA yang tinggi sehingga meningkatkan permintaan saham dan menaikkan harga saham.
Tabel 1.2 Fenomena Debt to Equity Ratio
Nama Perusahaan
Tahun DER
Harga Saham
INTP 2009
24.08 13,700 2010
27.17 15,950 2011
25.36 17,050 2012
27.16 22,650 2013
25.80 20,000 2014
26.54 25,000
Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 1.2 menjelaskan perubahan nilai debt to equity ratio dan harga saham pada perusahaan publik Indocement Tunggal Prakarsa. Angka debt to equity ratio
perusahaan INTP tahun 2010, 2012 dan 2014 meningkat sebesar 3.09, 1.8 dan 0.74, sedangkan harga sahamnya ikut meningkat masing-masing sebesar Rp.
2.250, Rp. 5.600 dan Rp. 5000. Pada tahun 2013 angka debt to equity ratio menurun sebesar 1.36, sedangkan harga sahamnya ikut menurun sebesar Rp.
2.650. Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian antara teori dengan prakteknya di perusahaan publik. Dimana secara teori debt to equity ratio berpengaruh negatif
terhadap harga saham karena jika rasio hutang perusahaan yang meningkat akan menyebabkan berkurangnya dividen yang akan dibagikan kepada investor
7
sehingga investor akan menarik sahamnya atau tidak tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut yang mengakibatkan harga saham perusahaan tersebut
turun. Karena latar belakang masalah di atas diperlukan penelitian yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi oleh investor dengan mempertimbangkan beberapa aspek terkait kinerja keuangan perusahaan yang
tercermin di dalam laporan keuangan perusahaan. Maka penulis akan meneliti
“Pengaruh Return on Asset ROA, Current Ratio CR, Debt to Equity Ratio DER, Dividen, Laba Bersih dan Dividend Payout Ratio DPR terhadap
Harga Saham Syariah pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2009-
2014”.