Pembinaan Keagamaan Anak Pemulung Yayasan Media Amal Islami
Tabel 6 Pembagian Kelas TPA YMAI
Jumlah Anak Perempuan
Jumlah Anak Laki-laki
Total Persentase
TPA Ula 7 tahun sd 8
tahun 15
14 29
39.7
TPA Wustho 9 tahun sd 12
tahun 16
15 31
42.4
TPA Aliy 13 tahun sd
15 tahun 8
5 13
17.8
Total 39
24 73
100 Sumber : Wawancara pribadi dengan para pengajar Media Amal Islami
Waktu kegiatan TPA ini dilaksanakan setiap hari senin sd jum’at kamis libur, kegiatan TPA ini dilaksanakan di ruang kelas A dan B lantai 2
gedung Yayasan Media Amal Islami. TPA Ula dilaksanakan pada pukul 16.00 – 17.00 WIB di ruang kelas B dengan bimbingan yang diberikan oleh Ade
Ratna, kelas TPA Wustho pukul 15.00 – 16.00 WIB di ruang kelas A dengan
bimbingan yang diberikan oleh Ratnasari, sedangkan kelas TPA Aliy yang dilaksanakan pukul 15.00
– 16.00 WIB di ruang kelas B dengan bimbingan yang diberikan oleh Siti Chuzaemah Ibu Ema. Secara rinci jadwal kegiatan
TPA YMAI adalah sebagai berikut :
Tabel 7 Jadwal Kegiatan TPA YMAI
TPA Ula TPA Wusho
TPA Aliy Hari
Kegiatan Senin
– Jum’at Kamis Libur
Waktu Kegiatan
16.00 – 17.00
WIB 15.00
– 16.00 WIB
Ruang Kelas
R. Kelas B R. Kelas A
R. Kelas B
Pembimbing
Ade Ranta Ratnasari
Siti Chuzaemah
Sumber : Hasil Observasi dan Wawancara pribadi dengan para pengajar Media Amal Islami
Selain itu materi yang diberikan di setiap kelas TPA yang ada di YMAI berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan anak-anak binaan yang ada di
kelas tersebut, berikut penjelasanya : 1.
Kelas TPA Ula – Pembimbing Ade Ratna Anak-anak binaan yang ada di kelas ini berjumlah 29 anak binaan mereka
anak-anak yang berumur antara 7 tahun – 8 tahun, berdasarkan
pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan peneliti saat kegiatan pembinaan berlangsung materi yang diberikan dalam proses pembinaan
keagamaan adalah mengenal dan menghafal huruf-huruf hijaiyah atau baca iqra, calistung baca tulis hitung menggunakan bahasa arab, rukun iman
dan rukun islam, cerita nabi-nabi, hafalan bacaan shalat dan juga peraktek shalat kemudian hafalan do’a sehari-hari. Seperti yang dijelaskan Aderatna
saat wawancara : “Kalau yang kecil-kecil si paling saya ajarin nulis, baca iqra,
praktek wudhu, praktek shalat gerakanyanya gitu, misalnya shalat dhuhur empat rakaat. Trus juga paling Cuma cerita aja si ga
terlalu yang berat-berat karena cepet bosen jugakan kalo kitanya
cerita yang kepanjangan yaa mereka bosen, jadi ceritanya yang cuman langsung yang penting aja
.”
3
Gambar 2 Proses Pembinaan Kelas TPA Ula
2. Kelas TPA Wustha – Pembimbing Ratnasari
Anak-anak binaan di kelas ini berjumlah 31 anak binaan yang berumur antara 9 tahun
– 12 tahun. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan peneliti saat kegiatan pembinaan berlangsung materi yang
diberikan dalam proses pembinaan keagamaan dalam kelas TPA Wustha ini adalah pendalaman mengenai huruf hijaiyah atau baca iqro yang ada di
kelas ini adalah mulai iqra 3-6, hafalan surat-surat pendek, fiqih, sirah nabawi, asmaul husna dan aqidah. Seperti yang dijelaskan Ade Ratna :
“Materi yang di berikan ada fiqih, aqidah akhlaknya, pembacaan tajwid sebagai dasar pembacaan al-
Qur’an, sejarah-sejarah islam.
”
4
3
Hasil wawancara dengan Aderatna, Jakarta : 17.28 - 18 Juni 2013 - Aula Serbaguna Media Amal Islami.
Gambar 3 Proses Pembinaan Kelas TPA Wustho
3. Kelas TPA Aliy – Pembimbing Siti Chuzaemah
Anak-anak di kelas TPA Aliy ini berumur sekitar 13 tahun – 15 tahun
dengan jumlah 13 anak binaan. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan peneliti saat kegiatan pembinaan berlangsung dalam
kelas ini anak-anak binaan diberikan materi mengenai tajwid dan hukum membacanya serta penekanan makhroj huruf hijaiyah secara benar, karena
anak-anak binaan dalam kelas ini adalah tingkat Zuz Ama dan Al- Qur’an,
selain itu mereka juga diajarkan fiqih, hadist-hadis dan akhlak. Seperti yang dijelaskan Ibu Ema :
“Kebetulan tingkat yang saya pegangkan kelas Al-Qur’an, jadi udah lebih paham dari kelas yang lain, jadi untuk sholat atau fiqih
dasar mereka sudah paham sudah di pelajari di kelas sebelumnya, jadi kalau di kelas TPA Aliy atau Al-
Qur’an yang di pelajari kosa kata bahasa Arabmufradat dan belajar hadist-hadis dan yang
4
Hasil wawancara dengan Ratnasari, Jakarta : 04.22 - 18 Juni 2013 - Aula Serbaguna Media Amal Islami.
terpenting bagi saya yaitu mereka membaca Al- Qur’an dengan
makhorijul huruf yang benar dan paham tajwid-tajwidnya. ”
5
Gambar 4 Proses Pembinaan Kelas TPA Aliy
Dari ketiga kelas TPA yang ada di YMAI pada pelaksanaan pembinaan keagamaan anak-anak pemulung ditekankan untuk dapat membaca
Al- Qur’an dengan baik dan benar yaitu dari segi pelafalan tajwid dan makhroj
huruf. Tahapnya anak-anak pemulung yang sama sekali belum bisa membaca Al-Quran anak-anak tersebut diajarkan mengenal huruf-huruf hijaiyah. Untuk
memudahkan anak-anak pemulung ini mempelajari huruf-huruf hijaiyah, anak-anak ini diharuskan untuk mempelajari sebuah buku panduan untuk
membaca Al- Qur’an yakni Iqra’. Iqra sebagai buku panduan mempelajari Al-
Qur’an terdiri dari enam jilid, kesemua jilid tersebut harus dipelajari secara berurutan, setiap jilid memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda, yang
5
Hasil wawancara dengan Siti Chuzaemah, Jakarta : 04.40 - 18 Juni 2013 - Aula Serbaguna Media Amal Islami.
termudah adalah jilid 1 dan yang tersulit adalah jilid 6. Untuk jilid 1 sd jilid 3 materi tersebut diajarkan di kelas TPA Ula, kemudian jilid 4 sd jilid 6
diajarkan di kelas TPA Wustho dan apabila anak-anak pemulung tersebut seudah menyelesaikan mempelajari Iqra mereka akan mulai diajarkan
membaca Al- Qur’an yang diajarkan di kelas TPA Aliy
6
. Selain bentuk teori atau materi yang diajarkan dalam pembinaan
keagamaan YMAI juga mengadakan kegiatan-kegiatan lainya berupa Manasik Haji, Tarhib Ramadhan dan juga Buka Puasa Bersama. Hal ini dilakukan
untuk memberikan contoh kepada anak-anak pemulung untuk senantiasa menjaga keislama mereka dari segi lahir maupun batin dan mempraktekan dan
mengamalkannya dalam kehidupan mereka di masa mendatang. Dilihat dari materi-materi yang diberikan dalam pembinaan
keagamaan yang dilakukan YMAI diatas dapat dilihat bahwa materi-materi tersebut mencakup tujuan pembinaan keagamaan menurut Hasan Langulung
yang dikutip oleh Abuddin Nata dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam bahwa tujuan pembinaan agama harus mengakomodasikan tiga fungsi utama
dari agama, yakni mengenai fungsi spiritual, fungsi psikologis dan fungsi sosial.
7
Penjelasan mengenai ketiga fungsi tersebut adalah sebagai berikut : a.
Fungsi spiritual, seperti yang telah disebutkan anak-anak pemulung di YMAI diajarkan mengenai rukun iman dan rukun islam yang harus
ditanamkan dalam diri anak-anak pemulung selama hidup mereka didunia.
6
Hasil Observasi Terhadap Bentuk Pembinaan di Yayasan Media Amal Islami, Jakarta : Mei
– Juni 2013.
7
Abidin Nata, Filsafat Pendidikan Islam Jakarta : Logos Wahana Ilmu, 1997, h. 46.
b. Fungsi psikologis, berkaitan dengan tingkah laku dalam hal ini YMAI
mengajakran anak-anak pemulung bagaimana berperilaku akhlakul- karimah dan adab kepada Tuhan, sesama manusia dan juga kepada
binatang yang harus mereka peraktekan selama kehidupan mereka didunia. c.
Fungsi sosial, yakni apabila anak-anak pemulung mengamalkan dan mempraktekan kedua fungsi sebelumnya fungsi sosial akan berfungsi
dengan sendirinya.