Tujuan Pembinaan Keagamaan Pembinaan Keagamaan

hukum dan peraturan masyarakat dimana ia tinggal. Tidak akan mau mengambil hak orang lain yang jelas-jelas bukan haknya. 2. Penolong dalam menghadapi segala kesukaran. Jika orang yang beragama mengalami kesukaran, maka dia akan menghadapinya dengan tabah dan tenang serta tidak merasa putus asa. Karena ia berkeyakinan bahwa kesukaran yang dihadapi sebagai cobaan Tuhan kepada hambanya yang beriman. Tetapi, jika ia orang yang tidak beragama, maka ia akan menghadapi masalah itu dengan panik dan bingung bahkan putus asa. 3. Menentramkan batin. Banyak orang yang tidak menjalankan perintah agama, selalu merasa gelisah dalam hidupnya. Tetapi setelah menjalankan perintah agama ia mendapatkan ketenangan hati bahkan agama dapat memberi jalan penenang hati bagi jiwa yang sedang gelisah.

F. Pemulung

1. Pengertian Pemulung

Kata “pemulung” secara bahasa diartikan sebagai orang yang mencari nafkah dengan jalan mencari dan memungut serta memanfaatkan barang bekas dan menjualnya kepada pengusaha yang akan mengolahnya kembali menjadi barang komuditas. 28 Sedangkan menurut Sumadjoko pemulung adalah orang-orang yang pekerjaannya memilih, memungut, dan mengumpulkan sampah atau barang bekas yang masih dapat di 28 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Cet. 4; Jakarta : PT Balai Pustaka, 2007, h. 196. manfaatkan atau barang yang dapat di olah kembali untuk di jual Sumardjoko, 2003:174. Barang bekas yang dikumpulkan diantaranya adalah botol plastic, botol kaca, besi, kardus, almunium, kaleng dan lain-lain, untuk selanjutnya barang-barang yang telah di kumpulkan tersebut di jual pada pengepul untuk di daur ulang menjadi barang-barang yang dapat dimanfaatkan dan bernialai ekonomis. Mereka mengumpulkan barang-barang bekas itu biasanya bermodalkan karung goni atau gerobak untuk digunakan sebagai wadah barang-barang bekas yang telah dikumpulkan.

2. Kehidupan Pemulung