Tempat dan Waktu Penelitian Tinjauan Pustaka

sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewe yang memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. 8 Peneliti melakukan wawancara terhadap subjek penelitian yakni Ust.Aslih Ridwan wawancara yang dilakukan adalah seputar sejarah berdirinya YMAI dan visi misi MAI, wawancara terhadap pembimbing yang ditanyakan adalah mengenai pola komunikasi yang digunakan, dan juga beberapa murid-murid di MAI mengenai efektifitas pola komunikasi yang digunakan oleh pembimbing. Wawancara ini menggunakan tehnik deep interview dan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara agar pertanyaan terarah.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Ini dilakukan untuk memperoleh data-data mengenai hal yang akan diteliti, dan juga yang berhubungan dengan objek penelitian. Dokumentasi yang dilakukan selain berasal dari dokumen-dokumen mengenai YMAI seperti brosur, website-website yang berhubungan dengan YMAI juga dokumen-dokumen yang dikumpulkan oleh peneiti sendiri berupa foto-foto dan catatan-catatan saat peneliti melakukan penelitian. Adapun perlengkapan yang digunakan dalam proses dokumentasi antara lain adalah kamera digital, handphone digunakan sebagai alat perekam ketika melakukan wawancara dan juga alat-alat tulis. 8 Burhan Bungin, ibid., h. 186.

2. Analisi Data

Analisis data merupakan proses sistematis pecarian dan pengaturan transkipi wawancara, catatan lapangan dan materi-materi lain yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman dan untuk menyajikan apa yang telah ditemukan kepada orang lain. 9 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Analisi data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah di baca dan diinterpretasikan. Dalam menganalisa data, peneliti mengolah data dari hasil observasi dan wawancara, data tersebut kemudian disusun dan dikategorikan berdasarkan hasil wawancara, dokumen maupun laporan yang kemudian di deskripsikan ke dalam bentuk bahasa yang mudah dipahami. 10 Langkah-langkah dalam teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik triangulasi : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Misalnya dengan membandingkan hasil wawancara pembimbing mengenai pola komunikasi dengan observasi langsung ketika porses pembinaan di YMAI. 2. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan pendapat atau peresepsi orang lain. Misalnya dengan membandingkan hasil 9 Emzir, Metode Penelitian Kualitatif Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012, h. 85. 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 2; Jakarta : PT Rineka Cipta, 1998, h. 78. wawancara terhadap pembimbing dengan hasil wawancara terhadap anak-anak pemulung yang di wawancara. 3. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan pola komunikasi dalam pembinaan keagamaan.

G. Tinjauan Pustaka

Sebelum menentukan judul dalam penelitian, penulis mengadakan survey dan tinjauan ke perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, khususnya jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidaytullah Jakarta. Setelah melakukan pengamatan dan survey, penulis menemukan beberapa judul skripsi terdahulu yang memili kemiripan judul, antara lain : Skr ipsi yang ditulis oleh Dewi Nur Jamilah ”Pola Komunikasi Pengajar dalam Pembinaan Perilaku Anak Jalanan di Yayasan Nanda Dian Nusantara Ciputat ”. 11 Skripsi ini meneliti tentang pola komunikasi yang dilakukan pengajar terhadap anak jalanan, fokus penelitian ini adalah menganai pembinaan perilaku anak jalanan. Perbedaan dengan skripsi yang saat ini sedang di tulis peneliti terletak pada subjek penelitian yakni pembimbing dan anak-anak pemulung di Yayaysan Media Amal Islami dan fokus penelitian yakni pembinaan keagamaan. Skripsi yang ditulis oleh Herman Setiawan ”Pola Komunikasi Antara Pengasuh dengan Anak Asuh dalam Pembinaan Akhlak di Panti Asuhan Al- 11 Dewi Nurjamilah, SKRIPSI S1 : Pola Komunikasi Pengajar dalam Pembinaan Perilaku Anak Jalanan di Yayasan Nanda Dian Nusantara Ciputat Jakarta : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2012. Ikhsan Vila Tomang Tangerang ”. 12 Skripsi ini membahasan mengenai pola komunikasi yang dilakukan pengasuh terhadap anak pengasuh terhadap pembinaan akhlak. Perbedaan dengan skripsi yang saat ini sedang di tulis peneliti terletak pada subjek penelitian yakni pembimbing dan anak-anak pemulung di Yayasan Media Amal Islami dan fokus penelitian yakni pembinaan keagamaan. Skr ipsi yang ditulis oleh Rike Aryana ”Peran Penyuluh Agama dalam Pembinaan Akhlak bagi Anak Pemulung di Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus Jakarta Selatan ”. 13 Pada skirpsi ini meneliti tentang peran penyuluh agama dalam membentuk karakter anak-anak pemulung, fokus penelitian ini adalah khlak. Perbedaan dengan skripsi yang saat ini sedang di tulis peneliti terletak pada objek penelitian yakni pola komunikasi dan juga fokus penelitian yakni pembinaan keagamaan. Skr ipsi yang ditulis oleh Zikri Maulana ”Peran Majelis Taklim ”Persatuan Remaja Islam PERISTA” Dalam Pembinaan Keagamaan Remaja ”. 14 Skripsi ini meneliti tentang pengurus majelis taklim dalam peranya melakukan pembinaan keagamaan terhadap remaja. Perbedaan dengan skripsi yang saat ini sedang di tulis peneliti terletak pada subjek penelitian yakni 12 Herman Setiawan, SKRIPSI S1 : Pola Komunikasi Antara Pengasuh dengan Anak Asuh dalam Pembinaan Akhlak di Panti Asuhan Al-Ikhsan Vila Tomang Tangerang Jakarta : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2010. 13 Rike Aryana, SKRIPSI S1 : Peran Penyuluh Agama dalam Pembinaan Akhlak bagi Anak Pemulung di Yayasan Media Amal Islami Jakarta : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2011. 14 Zikri Maulana, SKRIPSI S1 : Pera Majelis Takli ”Persatua Re aja Isla PERISTA ” Dalam Pembinaan Keagamaan Remaja Jakarta : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2010. pembimbing dan anak-anak pemulung di Yayaysan Media Amal Islami dan objek penelitian yakni pola komunikasi.

H. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini bersifat sistematis, penulis membaginya menjadi lima bab yang pada tiap-tiap babnya terdiri dari sub-sub bab.  BAB I PENDAHULUAN : Latar Belakang, Fokus dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.  BAB II KERANGKA KONSEPTUAL : Pola Komunikasi, Teori Pola Komunikasi, Unsur-unsur dalam Komunikasi, Efektifitas Komunikasi, Pembinaan Keagamaan, Pemulung.  BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN MEDIA AMAL ISLAMI YMAI : Yayasan di Indonesia, Perkembangan Yayasan Media Amal Islami, Profil Yayasan Media Amal Islami, Visi Misi Yayasan Media Amal Islami, Struktur Organisasi Yayasan Media Amal Islami, Program- program Yayasan Media Amal Islami, Profil Pengajar Yayasan Media Amal Islami dan Profil Anak Binaan Yayasan Media Amal Islami  BAB VI HASIL TEMUAN LAPANGAN : PROGRAM YAYASAN MEDIA AMAL ISLAMI : Pembinaan Anak Pemulung Yayasan Media Amal Islami, Pola Komunikasi Yayasan Media Amal Islami dan Efektifitas Pola Komunikasi di Yayasan Media Amal Islami.  BAB V KESIMPULAN : KESIMPULAN dan SARAN 15

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL

A. Pola Komunikasi

Kata pola komunikasi terdiri dari dua unsur suku kata yaitu ”pola” dan ”komunikasi”. Pola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai bentuk struktur yang tetap. 1 Adapun kata atau istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris disebut communication berasal dari bahasa latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini menurut Onong Uchjana adalah sama makna. 2 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia komunikasi didefinisikan sebagai “proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami”. 3 Sedangkan menurut Carl Hovland, Janis Kelley Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang komunikator menyampaikan stimulus biasanya dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku khalayak. 4 Dari pengertian di atas maka pola komunikasi dapat di definisikan sebagai “bentuk-bentuk penyampaian pesan yang dilakukan pengirim pesan komunikator kepada penerima pesan komunikan“. 1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Cet. 3; Jakarta : PT Balai Pustaka, 2005, h. 585. 2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cet. 21; Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007, h. 9. 3 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Cet. 4; Jakarta : PT Balai Pustaka, 2007, h. 585. 4 Riswandi, Ilmu Komunikasi Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009, h. 1-2.