Tradisi Sibernetika Cybernetic Tradition

control the character of the overall system and like any organism, achieve both balance and change. ” 11 Sibernetika merupakan tradisi yang kompleks mengenai suatu sistem yang dimana berbagai elemen didalamnya saling berinteraksi dan saling memengaruhi satu samalain. Teori-teori yang terdapat pada tradisi sibernetika menawarkan perspektif yang luas, yaitu bagaimana berbagai variasi yang luas dari proses fisik, biologis, sosial dan prilaku bekerja. Didalam sibernetika, kommunikasi di pahami sebagai sebuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian atau variable-variabel yang saling memengaruhi satu sama lain. Sistem juga sekaligus membentuk dan mengawasi karakter dari keseluruhan sistem dan sebagaimana setiap organisme, sistem tersebut juga mencapai keseimbangan dan juga perubahan. Sedangkan penjelasan mengenai sistem dijelaskan Littlejohn sebagai berikut : “System are sets of interacting components that together something more than the sum of the part.” 12 Sistem merupakan komponen yang saling berinteraksi yang bersama- sama membentuk sesuatu yang lebih dari sekedar kumpulan dari bagian- bagian itu. Setiap bagian dari sistem dibatasi oleh ketergantunganya dengan bagian yang lain, dan pola saling ketergantungan ini pada akhirnya mengatur sistem itu sendiri. 13 Selain memiliki ketergantungan, sistem juga memiliki ciri yaitu kemampuanya untuk mengatur dan mengawasi diri sendiri self- regulation and control. Dengan kata lain, sistem memiliki kemampuan untuk 11 Stephen W Littlejhon Karen A Foss, Theori of Human Communication Belmont : Wadsworth Group, 2007, h. 39. 12 Ibid. 13 Morisan, Teori Komunikasi Organisasi Bogor : PT Ghalia Indonesia, 2009, h.12. mengamati, mengatur dan mengawasi hasil kerjanya output dalam upayanya untuk tetap stabil mencapai tujuanya. Suatu sistem harus mampu menyesuaikan dirinya dan fleksibel terhadap setiap perubahan karena ia berada pada lingkunganya yang dinamis. 14 Ada tiga macam variasi teori dalam tradisi sibernetika yaitu Basic System Theory, General System Theory dan Second Order Cybernetic. 15 Penjelasan mengenai variasi dalam tradisi sibernatika tersebut adalah : 1. Basic System Theory Teori ini adalah format dasar, pendekatan ini melukiskan seperti sebuah struktur yang nyata dan bisa di analisa dan diamati dari luar. Dengan kata lain seseorang dapat melihat bagian dari system dan bagaimana mereka saling berhubungan. Seseorang dapat mengamati secara obyektif mengukur antara bagian dari system dan seseorang dapat mendeteksi input maupun output dari system. Lebih lanjut mengoperasikan atau memanipulasi system dengan mengganti input dan tanpa keahlian karena semua diproses melalui mesin. sebagai alat bantu bagi para professional seperti system analyst, konsultan manajemen, dan system designer telah membangun sebuah system analisa dan mengembangkannya. 2. General System Theory Teori ini diformulasikan oleh Ludwig Von Bertalanffy seorang biologis. Bertalanffy menggunakan General System Theory sebagai sarana 14 Ibid. 15 Stephen W Littlejhon Karen A Foss, Theori of Human Communication Belmont : Wadsworth Group, 2007, h. 41. pendekatan multidisiplin kepada ilmu pengetahuan. System ini menggunakan prinsip untuk melihat bagaiamana sesuatu pada banyak bidang yang berbeda menjadi selaras antara satu dengan yang lain. Pembentukan sebuah kosa kata untuk mengkomunikasikan lintas disiplin ilmu. 3. Second Order Cybernetic Dikembangkan sebagai sebuah alternative dari dua tradisi Cybernetic sebelumnya. Second order Cybernetic membuat pengamat tak dapat melihat bagaimana sebuah system bekerja di luar dengan sendirinya dikarenakan pengamat selalu ditautkan dengan system yang menjadi pengamatannya. Melalui perspektif ini kapanpun seseorang mengamati system ini maka seseorang akan saling mempengaruhi. Karena hal ini memperlihatkan bagaimana sebuah pengetahuan, sebuah produk menjerat antara yang mengetahui dan yang diketahui.

D. Unsur-unsur Komunikasi

Definisi mengenai pemahaman komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Lasswell yaitu “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ?” penjelasan definisi ini mencakup unsur-unsur komunikasi yaitu 16 : 1. Sumber source, biasanya juga disebut pengirim sender, komunikator communicator atau pembicara speaker. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber 16 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Cet. 12; Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008, h. 69-71. boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahan atau bahkan suatu negara. Untuk menyampaikan apa yang ada dalam hatinya perasaan atau dalam kepalanya pikiran, sumber harus mengubah perasaan atau pikiran tersebut kedalam seperangkat symbol verbal atau nonverbal yang idealnya di pahami oleh penerima pesan. 2. Pesan message, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat symbol verbal atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber. Symbol terpenting adalah kata-kata bahasa, yang dapat mempresentasikan objek benda, gagasan dan perasaan baik ucapan percakapan, wawancara, diskusi, ceramah ataupun tulisan surat, esai, artikel, novel, puisi, famflet. 3. Saluran atau media, yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesanya kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau saluran nonverbal. Pada dasarnya komunikasi manusia menggunakan dua saluran, yakni cahaya dan saluran, meskipun kita bisa juga menggunakan kelima indra kita untuk menerima pesan dari orang lain. Saluran juga merujuk pada cara penyajian pesan : apakah langsung tatap-muka atau lewat media cetak surat kabar, majalah atau media elektronik radio, televisi. Surat pribadi, telepon, selebarn, Overhead Projector PRH, sistem suara sound syestem multimedia, semua itu dapat dikategorikan sebagai bagian dari saluran komunikasi.