Derivatisasi Gentamisin Sulfat TINJAUAN PUSTAKA

22 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 3.1 Formula Mikropartikel Gentamisin Sulfat Bahan Formula 1 Formula 2 Formula 3 Gentamisin Sulfat g 1 1 1 PVP g 10 15 20 Akuades mL 100 100 100

3.3.2 Pembuatan Mikropartikel

Gentamisin sulfat dan PVP ditimbang sesuai formula 1, 2, dan 3. Gentamisin sulfat dilarutkan pada 10 mL akuades. Polimer dilarutkan dalam sisa akuades. Larutan polimer dan larutan obat dicampurkan hingga homogen, lalu diukur viskositasnya menggunakan viskometer Brokefield spindel nomor 2 pada kecepatan 50 rpm. Larutan yang telah homogen dimasukkan ke dalam alat semprot kering spray drying dengan suhu inlet 150-155°C dan suhu outlet 95-99°C, blower 0,43 – 0,45, dan atomizing 3x10 kPa. Mikropartikel yang terbentuk dikumpulkan dalam sebuah wadah untuk selanjutnya dilakukan karakterisasi Hascicek, Gonul dan Erk, 2002, dengan modifikasi.

3.3.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi

3.3.3.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Larutan induk gentamisin sulfat dibuat konsentrasi 1000 ppm, dilakukan dengan cara melarutkan 25 mg gentamisin sulfat dalam 25 mL air suling. Pengenceran dilakukan dari larutan induk untuk konsentrasi 40 ppm dengan mengambil 0,4 mL dari larutan induk kemudian di adkan dalam tabung 10 mL. Panjang gelombang maksimum gentamisin sulfat ditentukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 200-400 nm. Sebelum pengukuran dengan spektrofotometri, dilakukan derivatisasi berdasarkan USP30 dengan mengambil 10 mL larutan obat ditambahkan dengan 5 mL isopropanol, 4 mL o- phthaldialdehyde campurkan, lalu ad hinggal 25 mL dengan isopropanol Phromsopha dan Baimark, 2010 dan USP30, 2007. 23 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.3.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi

Kurva kalibrasi gentamisin sulfat dibuat dalam medium akuades. Dari larutan induk 1000 ppm yang telah dibuat sebelumnya dilakukan pengenceran sehingga dihasilkan larutan dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40, 50, dan 60 ppm. Serapan dari masing-masing larutan diukur pada panjang gelombang maksimum yang telah didapat sebelumnya dengan dilakukan derivatisasi berdasarkan metode USP30.

3.3.4 Uji Penentuan Faktor Perolehan Kembali

Faktor perolehan kembali ditentukan dengan membandingkan bobot total mikropartikel yang diperoleh terhadap bobot bahan pembentuk mikropartikel. Uji perolehan kembali dilakukan dengan cara menimbang dengan seksama gentamisin sulfat dan polivinil pirolidon sebagai bobot bahan pembentuk mikropartikel. Selanjutnya mikropartikel yang terbentuk ditimbang dan dicatat sebagai bobot total mikropartikel yang diperoleh. Persentase faktor perolehan kembali diperoleh dari persamaan Kumar, et al.,2011. Keterangan : PK = faktor perolehan kembali g, Wm = bobot mikropartikel yang diperoleh g, Wt = bobot bahan pembentuk mikropartikel

3.3.5 Penentuan Kadar Air

Kadar air ditentukan dengan menggunakan alat moisture analyzer. Alat dipanaskan terlebih dahulu selama kurang lebih 30 menit. parameter pada alat diatur dan suhu diatur menjadi 105°C. mikrosfer ditimbang kurang lebih 1 gr dan diletakkan diatas wadah alumunium secara merata dalam alat. Alat kemudian dinyalakan dan nilai kadar air akan terbaca setelah mencapai kadar air yang konstan. Nilai yang terbaca pada alat kemudian dicatat Amini 2009 dalam Kasih, 2014 dengan modifikasi.