17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
contohnya yaitu : pelepasan obat yang diperpanjang lepas lambat, pelepasan obat yang mengikuti orde nol, pelepasan obat yang mengikuti
respon biologis tubuh, pelepasan yang lajunya dikontrol, dan pelepasan yang ditunjukan langsung pada target Anya et al., 2011.
Beberapa keuntungan pengaplikasian sistem ini dalam suatu sediaan yaitu untuk memperbaiki availabilitas beberapa obat, menghindari
fluktuasi obat dalam darah, mengurangi frekuensi pemberian obat yang juga meningkatkan kenyamanan dan kepatuhan pasien Ansel et al., 1999.
Dalam penghantaran obat secara lepas terkendali, penggunaan polimer sangat menentukan sifat atau karakter pelepasan yang diinginkan.
Polimer yang digunakan dapat bersifat biodegradable maupun non- degradable sesuai kebutuhannya dalam tubuh. Selain itu, penggunaan
polimer dapat pula dibentuk menjadi sistem matriks atau reservoir, hal ini akan menghasilkan karakter dan mekanisme pelepasan yang berbeda. Pada
sistem matriks, obat terdistribusi diseluruh sebuah fase kontinyu yang tersusun dari polimer maupun lipid, sedangkan pada sistem reservoir obat
dikelilingi oleh membran polimer yang mengontrol pelepasannya. Pelepasan obat dari sediaan lepas terkendali yang lajunya dikontrol, dapat
terjadi karena peristiwa difusi, disolusi, osmosis, mekanis, maupun secara bioresponsif Cecilia, 2011.
2.5 Gentamisin Sulfat
Gentamisin sulfat adalah campuran kompleks dari gentamisin C
1
sulfat, gentamisin C
1A
sulfat, dan gentamisin C
2
sulfat. Gentamisin sulfat dihasilkan dari pembiakan Micronospora purpurea. Gentamisin sulfat
berbentuk serbuk berwarna putih sampai kekuningan yang mengandung tidak lebih dari 15 air. Obat ini mudah larut dalam air, dan praktis tidak
larut dalam alkohol, kloroform, dan eter. Nilai pKa dari gentamisin sulfat dalam kondisi asam kuat 12, 55 dan dalam kondisi basa 10,18. Gentamisin
sulfat meleleh pada 218 – 237
C. gentamisin sulfat memiliki rentang terapi yang sempit, bersifat nefrotoksik dan ototoksik serta mempunyai
variabilitas farmakokinetik interindividu cukup lebar, makan pemabntauan
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kadar obat dalam darah pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal adalah suatu kebutuhan agar keamanan dan efikasi terapi tercapai. Hal ini
juga penting karena profil dosis dan kadar gentamisin dalam darah sukar di prediksi, terutama kadar puncak obat dan waktu paruh eliminasi.
McEvoy, Miller, dan Litvak, 2005 dalam Rolanda, 2012 dan Malani,
2000
Gambar 2.3 Struktur Gentamisin Sulfat
Gentamisin sulfat merupakan antibiotik aminoglikosida spektrum luas yang menunjukan terapi efisien untuk infeksi bakteri pada manusia.
Antibiotik ini aktif melawan infeksi yang disebabkan Staphylococus, Pseudomonas, Klebsiella, Enterobacter, dan Seratia. Efek terapetik dan
farmakologi dari gentamsin yaitu dala, mengobati meningitis, endokarditis, infeksi saluran kemih, infeksi ocular dan otitis, infeksi pada luka kulit, dan
tersedia dalam bentuk krim, bubuk ataupun tetes mata Malani, 2000. Gentamisin merupakan antibiotik aminoglikosida spektrum luas
dimana berperan dalam mengikat subunit ribosom 30s pada bakteri, menyebabkan kesalahakn pembacaan tRNA sehingga bakteri gagal
mensintesis protein yang penting untuk pertumbuhannya Malani, 2000.
2.6 Derivatisasi Gentamisin Sulfat
Antibiotik aminoglikosida memiliki absorbansi yang rendah dalam rentang UV-Vis, penentuan langsung dengan spektrofotometri UV-Vis
tidak dapat memastikan deteksi yang cukup dan batasan kuantitasi, sehingga
membuat pengukuran
langsung tidak
memungkinkan. Gentamisin sulfat dapat dilakukan derivatisasi dengan penambahan reagen
o-phthaldialdehyde dan isopropanol untuk menghindari presipitasi. O- phthaldialdehyde secara esensial non-flouresen hingga bereaksi dengan