Sistem Penghantaran Obat Lepas Terkendali
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Povidon tersedia dalam bentuk halus, berwarna putih hingga putih krem, tidak berbau atau hampir tiak berbau, bubuk higroskopis. Povidon
dengan nilai K sama dengan atau dibawah 30 dibuat dengan semprot kering dan berbentuk sperik Rowe, 2009.
Povidon memiliki titik leleh pada 150 C, dan sangat higroskopis.
Povidon mudah larut dalam asam, kloroform, etanol 95, keton, metanol, hidrokarbon, dan minyak mineral. Viskositas larutan air povidon
bergantung pada konsentrasi dan berat molekul dari polimer tesebut. Povidon dapat berubah warna ketika dipanaskan pada 150
C dengan reduksi kelarutan dalam air. Stabil dalam siklus pendek dari pemanasan
110-130 C, larutan berair dapat dosimpan dalam kondisi biasa tanpa
mengalami dekomposisi dan degradasi. Karena bubuk higroskopis harus disimpan dalam wadah kedap udara, sejuk dan tempat kering Rowe,
2009. Inkompatibel dengan garam inorganik, natural, dan resis sintetis, dan
bahan kimia lain. Membentuk molekular adduct dalam larutan dengan sulfatiazol, sodium salisilat masam salisilat, fenobarbital, tanin dan
komponen lain. Efikasi dengan beberapa pengawet sepeti timerosal, dapat memberikan efek balik dari pembentukan kompleks dengan povidon.
Povidon digunakan dalam formulasi farmasi untuk beberapa tahun, pertama kali digunakan pada 1940 sebagai pelebaran plasma, namun
sekarang telah digantikan oleh dekstran Rowe, 2009.
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta