23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.3.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi
Kurva kalibrasi gentamisin sulfat dibuat dalam medium akuades. Dari larutan induk 1000 ppm yang telah dibuat sebelumnya dilakukan
pengenceran sehingga dihasilkan larutan dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40, 50, dan 60 ppm. Serapan dari masing-masing larutan diukur pada
panjang gelombang maksimum yang telah didapat sebelumnya dengan dilakukan derivatisasi berdasarkan metode USP30.
3.3.4 Uji Penentuan Faktor Perolehan Kembali
Faktor perolehan kembali ditentukan dengan membandingkan bobot total mikropartikel yang diperoleh terhadap bobot bahan
pembentuk mikropartikel. Uji perolehan kembali dilakukan dengan cara menimbang dengan seksama gentamisin sulfat dan polivinil pirolidon
sebagai bobot bahan pembentuk mikropartikel. Selanjutnya mikropartikel yang terbentuk ditimbang dan dicatat sebagai bobot total mikropartikel
yang diperoleh. Persentase faktor perolehan kembali diperoleh dari persamaan Kumar, et al.,2011.
Keterangan : PK = faktor perolehan kembali g, Wm = bobot mikropartikel yang diperoleh g, Wt = bobot bahan pembentuk
mikropartikel
3.3.5 Penentuan Kadar Air
Kadar air ditentukan dengan menggunakan alat moisture analyzer. Alat dipanaskan terlebih dahulu selama kurang lebih 30 menit. parameter pada
alat diatur dan suhu diatur menjadi 105°C. mikrosfer ditimbang kurang lebih 1 gr dan diletakkan diatas wadah alumunium secara merata dalam
alat. Alat kemudian dinyalakan dan nilai kadar air akan terbaca setelah mencapai kadar air yang konstan. Nilai yang terbaca pada alat kemudian
dicatat Amini 2009 dalam Kasih, 2014 dengan modifikasi.
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.6 Penentuan Ukuran Partikel Mikropartikel
Penentuan ukuran
mikropartikel dilakukan
menggunakan mikroskop optik. Sejumlah mikropartikel didispersikan ke dalam olive
oil kemudian diletakan di kaca objek dan dilihat di bawah mikroskop dengan perbesaran 100 kali dan 200 kali Weerakody, R., Fragan, P.,
Kosaraju, A.L., 2008 dikutip dalam Kasih, Nirmala., 2014.
3.3.7 Penentuan Kadar Obat
Sejumlah 10 mg mikropartikel gentamisin sulfat dilarutkan dalam 5 mL metanol. Dilakukan sentrifugasi selama 10 menit pada 10000 rpm
dengan suhu 25°C. Metanol dibuang dan endapan didiamkan dalam deksikator hingga sisa metanol menguap. Larutkan endapan tersebut
dengan akuades kemudian dicukupkan hingga volume mencapai 500 mL dengan akuades, lalu dilakukan pengukuran dengan spektrofotometri.
Sebelum dilakukan pengukuran, dilakukan metode derivatisasi sesuai USP30.
Konsentrasi gentamisin
sulfat kompleks
ditentukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 332 nm
Prior,Gamazo, Irache, Merkle, dan Gander, 2000 dengan modifikasi. Kadar obat dapat dihitung meggunakan rumus :
3.3.8 Pelepasan Obat secara
In Vitro Disolusi 3.3.8.1
Cara Pembuatan Larutan Dapar Fosfat pH 7,4
Larutan fosfat dibuat dengan cara melarutkan 50,0 mL larutan kalium fosfat monobasic 0,2 M dalam labu ukur volumetrik 200 mL,
tambahkan 39,1 mL natrium hidroksida 0,2 N dan diencerkan dengan aquadest hingga 200 mL. Dilakukan pengadukan, pencampuran dan
diatur pH hingga mencapai 7,4 USP30, 2007.
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.8.2 Uji Disolusi Mikropartikel
Sebanyak 150 mg mikropartikel gentamisin sulfat dilakukan uji disolusi menggunakan medium dapar fosfat 350 mL pada suhu 37±0,5°C
dengan kecepatan pengadukan 100 rpm dan metode basket tipe 1. Pengambilan cuplikan 3 mL dilakukan dengan interval 5, 15, 30, dan 45
menit. Setelah pengambilan sampel selesai dilakukan derivatisasi kemudian dianalisa menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang 332 nm Prieto, Lecaroz, Renedo, dan Kunkova, 2002; Kasih 2014, dilakukan modifikasi dan duplo.