6 Secara bergantian siswa mempresentasikan hasil rangkumannya, sedangkan siswa yang mendengarkan melengkapi atau menambahkan yang belum ada dari
penyampaian siswa yang maju.
D Reflection
Guru : 1 Mengevaluasi pembelajaran, apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai apa
belum. 2 Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
3 Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. Siswa :
1 Bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran 2 Bertanya apabila ada yang kurang jelas.
E Extension
Guru : 1 Memberikan motivasi dan menyarankan agar siswa terus melengkapi materi
yang telah dirangkum dari berbagai sumber belajar. 2 Memberikan tugas kepada siswa untuk mencari materi pelajaran berikutnya
dari berbagai sumber internet, buku referensi, dll Siswa :
1 Mendengarkan saran dan motivasi yang diberikan oleh guru. 2 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
6. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik akibat proses belajar. Hasil belajar dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi
selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar pada umumnya adalah puncak belajar yang terlihat pada nilai atau hasil yang telah dicapai.
Dimyati Mudjiono 1994 mengatakan bahwa hasil belajar merupakan puncak proses belajar, sedangkan belajar itu sendiri adalah seperangkat proses kognitif
yang mengubah sifat stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru. Dalam proses belajar, siswa menggunakan kemampuan
mentalnya untuk mempelajari bahan belajarnya. Hasil belajar juga diartikan sebagai hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Sedangkan menurut pendapat Hamalik 2002:155: Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa,
yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan.
Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengem- bangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak
tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya.
Salah satu upaya mengetahui perkembangan kognitif siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri. Hasil belajar yang biasa diukur melalui tes. Hamalik
2002:146 menyatakan hasil belajar achievement itu sendiri dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di pondok
pesantren atau sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Dalam mendapatkan hasil belajar yang baik tentu tak semudah yang dibayangkan, ada faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu bakat pelajar, waktu yang
tersedia untuk belajar, waktu yang diperlukan siswa untuk memahami pelajaran, kualitas pengajaran, dan kemampuan individu Caroll dalam Sudjana 1998.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu meliputi faktor internal dan faktor eksternal Winkel, 2000.
1 Faktor Internal, terdiri dari: a Psikologi, yang meliputi intelegensi, motivasi belajar, sikap, minat, perasa-
an, kondisi akibat keadaan sosial, kultural, dan ekonomi b Fisiologi, meliputi kesehatan jasmani
2Faktor Eksternal, terdiri dari: a Proses belajar di sekolah, meliputi: kurikulum pembelajaran, disiplin
sekolah, fasilitas belajar, dan pengelompokkan siswa. b Sosial, meliputi: sistem sekolah, status sosial siswa, interaksi pengajar
dengan siswa. c Situasional, meliputi: politik, tempat dan waktu, musim dan iklim
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika merupakan suatu gambaran kemampuan yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika di sekolah. Hasil belajar juga menjadi acuan sejauh mana siswa berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Hasil belajar dapat diimplementasikan dengan nilai setelah mengikuti tes.
B. Kerangka Pikir