Pembelajaran Konvensional Tinjauan Pustaka 1. Model Pembelajaran

3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar 4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasuk- kan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar : 1. Menyimakmengoreksimenunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap. 2. Membantu mengingatmenghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya 3. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas. 4. Membuat kesimpulan 5. Penutup Bentuk interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran ini berlangsung di saat proses diskusi dan tahap meringkas wacana berlangsung, guru mem- fasilitatori siswa dan membantu siswa yang belum paham dengan wacana atau materi yang diberikan guru.

3. Pembelajaran Konvensional

Djamarah 2006 mengatakan bahwa: disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran dalam pembelajaran konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan Menurut Subiyanto dalam Hamzah 2007, bahwa pembelajaran konvensional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Peserta didik tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu b. Guru biasanya mengajar dengan berpedoman pada buku c. Tes atau evaluasi biasanya bersifat sumatif dengan maksud untuk mengetahui perkembangan siswa d. Siswa harus mengikuti cara belajar yang dipilih oleh guru dengan patuh mempelajari urutan yang diterapkan dan kurang sekali mendapatkan kesempatan untuk menyatakan pendapatnya. Freire 1999 memberikan istilah terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan ber- Penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian . Di sini terlihat bahwa proses pembelajaran yang lebih banyak didominasi gurunya - Institute of Computer Technology 2006:10 menyebutnya dengan istilah jaran tradisional yang berpusat pada guru adalah perilaku pengajaran yang paling umum yang diterapkan di sekolah-sekolah di seluruh dunia. Keunggulan dan kelemahan dari Pembelajaran Tradisional yaitu: Keunggulan Pembelajaran Tradional a. Berbagi informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain. b. Menyampaikan informasi dengan cepat. c. Membangkitkan minat akan informasi. d. Mengajari siswa yang cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan. e. Mudah digunakan dalam proses belajar mengajar. Kelemahan Pembelajaran Tradisional a. Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan. b. Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari. c. Pendekatan tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang kritis. d. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi. e. Kurang menekankan pada pemberian keterampilan proses hands-on activities. f. Pemantauan melalui onservasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung. g. Para siswa tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu. h. Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas. i. Daya serapnya rendah dan cepat hilang karena bersifat menghafal.

4. ICT

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 42

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 20 55

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pagelaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Terbanggibesar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 14 68

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Metro Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

2 8 23

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 9 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 15 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN ICT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 5 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 67