BAB III - 52
terjadi apabila tulangan yang digunakan lebih banyak dari yang diperlukan dalam keaadaan balance.
3. Penampang under reinforced Keruntuhan terjadi ditandai dengan lelehnya tulangan baja.
Kondisi penampang yang demikian dapat terjadi apabila tulangan tarik yang dipakai pada balok kurang dari yang diperlukan untuk kondisi
seimbang.
2.6.3 Plat Lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok
yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. Ketebalan plat lantai di tentukan oleh :
a. Besar lendutan yang diijinkan. b. Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok
pendukung. c. Bahan konstruksi dan plat lantai.
2.6.4 ShearWall
2.6.4.1. Definisi ShearWall
Dinding Geser shearwall adalah suatu struktur balok kantilever tipis yang langsing vertikal, untuk digunakan menahan
gaya lateral. Biasanya dinding geser berbentuk persegi panjang, Box core
suatu tangga, elevator atau shaft lainnya. Dan biasanya diletakkan di sekeliling lift, tangga atau shaft guna menahan beban
lateral tanpa mengganggu penyusunan ruang dalam bangunan.
BAB III - 53
Pada umumnya dinding geser dikategorikan berdasarkan geometrinya, yaitu
: 1. Flexural wall dinding langsing, yaitu dinding geser yang
memiliki rasio hwl= 2, dimana desain dikontrol terhadap perilaku lentur,
2. Squat wall dinding pendek, yaitu dinding geser yang memiliki rasio hw=2, dimana desain dikontrol terhadap perilaku lentur,
3. Coupled shear wall dinding berangkai, dimana momen guling yang terjadi akibat beban gempa ditahan oleh sepasang dinding
geser yang dihubungkan dengan balok-balok penghubung sebagai gaya tarik dan tekan yang bekerja pada masing-masing
dasar dinding tersebut. Dalam merencanakan dinding geser, perlu diperhatikan
bahwa dinding geser yang berfungsi untuk menahan gaya lateral yang besar akibat beban gempa tidak boleh runtuh akibat gaya
lateral, karena apabila dinding geser runtuh karena gaya lateral maka keseluruhan struktur bangunan akan runtuh karena tidak ada
elemen struktur yang mampu menahan gaya lateral. Oleh karena itu, dinding geser harus didesain untuk mampu menahan gaya
lateral yang mungkin terjadi akibat beban gempa, dimana berdasarkan SNI 03-2847-2013 pasal 14.5.3.1, tebal minimum
dinding geser td tidak boleh kurang dari 100 mm.
2.6.4.2. Sistem Dinding Geser
Dalam pelaksanaannya dinding geser selalu dihubungkan dengan sistem rangka pemikul momen. Dinding struktural yang
biasa digunakan pada gedung tinggi adalah dinding geser kantilever, dinding geser berangkai, dan sistem rangka-dinding
geser dual system. Kerja sama antara sistem rangka penahan
BAB III - 54
momen dan dinding geser merupakan suatu keadaan khusus, dimana dua struktur yang berbeda sifat dan perilakunya
digabungkan sehingga diperoleh struktur yang lebih ekonomis. Kerja sama ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam sistem
struktur berdasarkan SNI 03-1726-2012 pasal 7.2.5.1, namun yang digunakan dalam perencanaan yaitu:
Sistem ganda yaitu sistem struktur yang merupakan gabungan dari sistem rangka pemikul momen dengan dinding geser
atau bresing. Rangka pemikul momen sekurang-kurangnya mampu menahan 25 dari gaya lateral dan sisanya ditahan oleh dinding
geser. Nilai
koefisien modifikasi
respons R
yang direkomendasikan untuk sistem ganda dengan Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus SRPMK adalah 7.
2.7. Beban-beban pada Struktur Bangunan Bertingkat
Pada perencanaan bangunan bertingkat tinggi, komponen struktur direncanakan cukup kuat untuk memikul semua beban kerjanya.
2.7.1 Beban Pokok yang Bekerja
Beban-beban pada struktur bangunan bertingkat, menurut arah bekerjanya dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
2.7.1.1 Beban Vertikal Gravitasi.
2.7.1.1.1 Beban mati Dead Load. Beban mati adalah berat dari semua bagian bangunan yang
bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, pekerjaan pelengkap finishing, serta alat atau mesin yang merupakan bagian
tak terpisahkan dari rangka bangunannya
BAB III - 55
Beban mati merupakan berat sendiri bangunan yang senantiasa bekerja sepanjang waktu selama bangunan tersebut ada
atau sepanjang umur bangunan. Pada perhitungan berat sendiri ini, seorang analisis struktur tidak mungkin dapat menghitung secara
tepat seluruh elemen yang ada dalam konstruksi, seperti berat plafond, pipa-pipa ducting, dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam
menghitung berat sendiri konstruksi ini dapat meleset sekitar 15
- 20
2.7.1.1.2 Beban Hidup Live Load. Beban hidup adalah berat dari penghuni dan atau barang-
barang yang dapat berpindah, yang bukan merupakan bagian dari bangunan. Sedangkan pada atap, beban hidup termasuk air hujan
yang menggenang.
2.7.1.2 Beban Horizontal Lateral.