Gaya Aksial Pembebanan Tie Beam

BAB III - 112 Jika kondisi F F max maka digunakan tulangan tunggal As = F . . d. 0,85 . fc fy As min = p min . B. d

3.3.8. Perencanaan Tie Beam

Perencanaan tie beam balok pengikat meliputi penulangan utama dan gesersengkang. Balok pengikat yang didesain dan ditempatkan pada dasar kolom-kolom struktur berfungsi untuk menyeragamkan penurunan yang terjadi pada struktur tersebut dan untuk mengantisipasi tarikan atau tekanan yang terjadi pada kolom yang bergoyang.

3.3.8.1 Gaya Aksial

Penulangan tie beam didasarkan pada kondisi pembebanan dimana beban yang diterima adalah beban aksial dan lentur , sehingga perhitungan tulangan. Gaya aksial tarik yang diterima diasumsikan sebesar 10 dari gaya tekan pada dasar kolom. Besarnya gaya aksial pada kolom : Pu = 10 x P maks Tegangan ijin tarik beton : fr ijin = 0,70 √f c Tegangan tarik yang terjadi : fr = Pu x b x h Kontrol kemanan : Tegangan tarik fr Tegangan izin fr izin

3.3.8.2 Pembebanan Tie Beam

BAB III - 113 Gaya dalam yang bekerja pada tie beam didapat dari output ETABS v9.6.0 3.3.8.3.Perhitungan Tulangan Utama Perencanaan tulangan tie beam didapat dari perhitungan praktis dari output ETABS v9.6.0 3.3.8.4.Perhitungan Tulangan Transversal Sengkang Besarnya gaya geser yang bekerja pada tie beam Gaya geser nominal V n = Vu Kuat geser yang disumbangkan oleh beton untuk komponen struktur yang dibebani tarik tarik aksial Vc = 1 Nu 14Ag x √f,c 6 x bw x d Jika 0,5Vc ≤ Vn ≤ Vc, maka menggunakan persamaan : Av s = bw 3fy Apabila tulangan geser terdiri dari tulangan tunggal atau satu kumpulan tunggal paralel tunggal yang semuanya dibengkokkan pada jarak sama dari perletakan dimana V-Vc tidak boleh melebihi 38 √f c Sedangkan pada tempat-tempat tertentu pada komponen struktur dimana nilai v 12Vc perlu dipasang sejumlah tulangan geser minimum : Vs = Av x Fy x d s Persamaan jarak tulangan s = Av x Fy x d s Syarat spasi maksimum tulangan geser adalah : S d2 BAB III - 114 BAB IV - 81

BAB IV DESAIN STRUKTUR

4.1. Pemodelan Struktur

Gedung pendidikan 21 lantai yang lokasi perencanaan berada di Bangkalan Madura dengan kondisi tanah lunak direncanakan dengan struktur beton. Sistem perencanaan dengan Sistem Ganda yaitu SRPMK Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus dan Dinding Geser, sehingga beban gempa yang diperhitungkan dapat direduksi dengan faktor reduksi penuh R = 7, agar gedung mempunyai simpangan lebih besar dalam menerima beban gempa yang bekerja dengan cara pembentukan sendi plastis pada ujung- ujung balok dan dengan prinsip strong column weak beam. Pemodelan struktur dibuat dengan Program ETABS v9.6.0 Extended Three- dimensional Analysis of Building Systems yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 Gambar 4.1 Rencana Pemodelan Struktur Gedung Kuliah 21 Lantai