BAB IV - 176 k l
u
r = 1,406 x 2300
346,41 =9,336 22
Jika kolom bangunan yang ditinjau termasuk kolom panjang langsing, maka perlu dipertimbangkan besarnya beban tekut
atau beban kapasitas tekan Pc menurut SNI 03-2847:2013 Pasal 10.10.6
P
c
=
2
EI
k
k x l
u 2
= 3,14
2
x 9,023 x 10
14
1,406 x 2500
2
=720005716 N 720005,72 kN
4.3.4.5 Faktor Pembesaran Momen
Nilai faktor pembesaran momen dihitung untuk arah X dan Y, dengan memperhitungkan pengaruh momen sebagai berikut :
M
1ns
= Nilai momen yang lebih kecil dari momen- momen ujung terfaktor akibat beban yang tidak menimbulkan
goyangan ke samping yang berarti non sway. M
1s
= Nilai momen yang lebih kecil dari momen- momen ujung terfaktor akibat beban yang menimbulkan
goyangan ke samping yang berarti sway. M
2ns
= Nilai momen yang lebih besar dari momen- momen ujung terfaktor akibat beban yang tidak menimbulkan
goyangan ke samping yang berarti non sway. M
2s
= Nilai momen yang lebih besar dari momen- momen ujung terfaktor akibat beban yang menimbulkan
goyangan ke samping yang berarti sway.
BAB IV - 177 b. Faktor Pembesaran Momen arah X
Hasil analisis menggunakan program ETABS didapatkan momen M33 pada ujung- ujung kolom.
M
1nscombo2
= 4,23 kNm
M
1scombo7
= 144,09 kNm
M
2nscombo2
= 7,09 kNm
M
2scombo7
= 285,05 kNm
Gaya dalam yang bekerja pada ujung- ujung kolom akibat beban mati, hidup, dan gempa dapat dilihat pada ETABS
v9.6.0 yang ditunjukkan pada gambar berikut
Gambar 4.39 Gaya Dalam yang bekerja pada ujung-ujung Kolom
Combi 2 akibat beban mati dan hidup My
top
= 4,23 kN
BAB IV - 178 My
bot
= 7,09 kN Combi 7 akibat beban mati dan hidup serta beban gempa
My
top
= 144,09 kN
My
bot
= 285,05 kN
Menurut SNI 03-2847-2013 Pasal 10.10.6.4 menghitung nilai faktor yang menghubungkan diagram momen aktual
dengan suatu diagram momen merata ekuivalen C
m
:
m
=0,6 0,4
M
1
M
2
=0,6 0,4
144,09 285,05
=0,802 ΣP
u
= 6223,86 kN Faktor pembesar momen, menurut SNI 03-2847-2013 Pasal
10.10.6 :
ns
=
m
1 ∑ P
u
0,75 P
c
= 0,802
1 6223,86
0,75 x 720005,716 =0,812
Berdasarkan SNI-2847- 2013 Pasal 10.10.7.3 syarat nilai
ns
≥ 1, maka diambil nilai
ns
= 1. Nilai momen terfaktor yang diperbesar dapat dihitung menggunakan rumus berdasarkan
SNI-2847-2013 Pasal 10.10.7 sebagai berikut : M
1
= M
1ns
M
1s
= 4,23 1 x 144,09 = 148,32 kN M
2
= M
2ns
M
2s
= 7,09 1 x 285,05 = 292,14 kN
c. Faktor Pembesaran Momen arah Y Hasil analisis menggunakan program ETABS didapatkan
momen M22 pada ujung- ujung kolom.
BAB IV - 179 M
1nscombo2
= 21,33 kNm
M
1scombo7
= 78,83 kNm
M
2nscombo2
= 23,04 kNm
M
2scombo7
= 148,54 kNm
Gaya dalam yang bekerja pada ujung- ujung kolom akibat beban mati, hidup, dan gempa dapat dilihat pada ETABS
v9.6.0
Menghitung nilai faktor yang menghubungkan diagram momen
aktual dengan suatu diagram momen merata ekuivalen C
m
, menurut SNI 03-2847-2013 Pasal 10.10.6.4 :
m
=0,6 0,4
M
1
M
2
=0,6 0,4
78,83 148,54
= 0,812 ΣP
u
= 6223,86 kN
Faktor pembesar momen, menurut SNI 03-2847-2013 Pasal 10.10.6 :
ns
=
m
1 ∑ P
u
0,75 P
c
= 0,812
1 6223,86
0,75 x 720005,716 =0,822
Berdasarkan SNI Beton 003-2847-2013 Pasal 10.10.6 syarat nilai
ns
≥ 1, maka diambil nilai
ns
= 1. Nilai momen terfaktor yang diperbesar dapat dihitung menggunakan rumus
berdasarkan SNI 03-2847-2013 Pasal 10.10.7 sebagai berikut. M
1
= M
1ns
M
1s
= 21,33 1 x 78,83 = 100,16 kN M
2
= M
2ns
M
2s
= 23,04 1 x 148,54 = 171,58 kN
BAB IV - 180 Nilai momen kolom M
pr
yang dihitung berdasarkan disain kapasitas pada sendi plastis di ujung-ujung balok tidak boleh
lebih kecil dari nilai momen hasil analisis struktur ETABS yang telah dikalikan dengan pembesaran momen Mu.
Balok direncanakan mengalami leleh terlebih dahulu daripada kolom, sehingga kekuatan pada kolom perlu dinaikkan sebesar
20 dari kekuatan balok. Kolom atas dan kolom bawah memiliki nilai kekakuan yang sama, sehingga didapat nilai DF
= 0,5 untuk setiap kolom, maka :
Arah X M
pr
kolom
=1,2 x
M
pr1balok
M
pr2balok
2
= 1,2 x
918,039 532,048 2
=870,052 Arah Y
M
pr
kolom
=1,2 x
M
pr1balok
M
pr2balok
2
= 1,2 x
1420,558 794,053 2
=1328,767
4.3.4.6 Diagram Interaksi Kolom