yang dirasakan memberikan tekanan, auditor cenderung melakukan tindakan yang tidak konsisten dengan perilaku dan kepercayaan yang diyakini
sebelumnya Gasperz, 2014. Auditor mungkin meninggalkan sikap dan perliaku etisnya sebagai akibat dari tekanan anggaran waktu audit dan bertindak
diluar standar dan prinsipnya dalam melaksanakan pekerjaan auditnya. Teori atribusi menjelaskan bahwa terdapat tempat pengendalian eksternal yang
mempengaruhi perilaku individu dalam melakukan suatu. Hal tersebut menjelaskan bahwa tekanan anggaran waktu audit adalah faktor eksternal yang
dapat mempengaruhi auditor dalam penugasan auditnya.
2.6.9. Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit yang
Dimoderasi Tekanan Anggaran Waktu Audit
Penelitian sebelumnya tentang pengalaman auditor telah banyak dilakukan. Banyak diantara penelitian tersebut mengungkapkan bahwa
pengalaman kerja menjadikan seorang profesional menjadi lebik baik dalam pekerjaannya. Sukriah 2009 menyatakan semakin lama masa kerja yang
dimiliki auditor maka auditor akan semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan. Berkaitan dengan tekanan anggaran waktu, Raghunathan 1991
dalam Gasperz 2014 mengemukakan bahwa tekanan anggaran waktu audit adalah suatu keadaan yang menunjukkan auditor dituntut untuk melakukan
efisiensi terhadap anggaran yang sangat ketat dan kaku. Penelitian lain oleh Pradipta dan Budiarta 2016 memberikan kesimpulan yang berbeda bahwa
tekanan anggaran waktu audit tidak memoderasi pengaruh pengalaman terhadap kualitas audit. Hal ini mengindikasikan bahwa ada atau tidaknya
tekanan anggaran waktu audit, auditor tetap dapat menggunakan pengalamannya dalam menjalankan audit.
Teori atribusi
menjelaskan bahwa
atribusi eksternal
mampu mempengaruhi kinerja seseorang, hal ini dapat menjelaskan bahwa kemampuan
tekanan anggaran waktu audit dalam hal mempengaruhi keahlian auditor. Pengaruh yang timbul ini dapat bersifat perubahan yang fungsional dan
disfungsional. Perubahan yang fungsional adalah dimana auditor merasa harus memanfaatkan waktu secara efisien dengan mengerahkan keahliannya.
Perubahan yang disfungsional adalah ketika auditor merasa tertekan dan melakukan hal yang tidak sesuai dengan standar dikarenakan hanya untuk
sekedar memenuhi tugas yang dibatasi anggaran waktu audit. Seorang dengan pengalaman kerja yang lebih lama memiliki lebih banyak
keunggulan dalam menemukan dan mengevaluasi bukti. Pengalaman yang dimiliki auditor dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan auditor untuk
memperoleh temuan audit. Ketika dihadapkan pada tekanan anggaran waktu audit, auditor berpengalaman seharusnya dapat mengatasi tekanan tersebut,
namun terdapat juga kemungkinan pada kondisi yang tertekan justru membuat auditor mengabaikan pengalamannya dengan mengambil jalan pintas sebagai
akibat dari terburu-burunya auditor yang justru menghasilkan kualitas audit
yang buruk sesuai dengan penelitian. Azad 1994 mengemukakan bahwa anggaran waktu menginduksi auditor bereaksi negatif dalam melakukan audit
mereka. Susunan anggaran waktu audit yang menekan auditor dapat mengakibatkan auditor kehilangan prinsipnya, mengabaikan temuan, tidak
independen dan bekerja seadanya hanya agar pelaksanaan audit dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
2.7. Hipotesis Penelitian