Kompetensi Auditor Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit

5. Biaya Audit Biaya audit adalah biaya atau bayaran yang diterima oleh auditor yang dipertimbangkan melalui berbagai hal seperti kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian dan lain-lain. Biaya audit yang optimal memberikan kualitas jaminan audit sejak prosedur audit memerlukan jangka waktu yang panjang dan staf yang sangat berpengalaman dan terampil. Kesimpulan dari penjelasan diatas adalah untuk menghasilkan audit yang berkualitas tinggi memerlukan upaya baik dari auditor publik dan biaya audit yang optimal.

2.4.1. Kompetensi Auditor

Definisi kompetensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 2008 berarti kewenangan kekuasaan untuk menentukan memutuskan sesuatu atau, kemampuan menguasai gramatika suatu bahasa secara abstrak ataupun batiniah. Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior kurnia, 2014. Kamus Kompetensi LOMA 1998 dalam Lasmahadi 2002 dalam Kurnia 2014 mengungkapkan bahwa aspek-aspek pribadi kompetensi ini muncul dalam sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang diwujudkan dalam tingkah laku dan menghasilkan kinerja. Kompetensi diwujudkan dalam kinerja, dihubungkan ke hal-hal yang berkaitan dengan jenis tugas kontekstual tertentu, yakni berkenaan dengan apa yang harus dikerjakan, dan sebagus apa pekerjaan yang dilakukan Sawyer, 2003:17. Kompetensi auditor dapat didefinisikan sebagai kemampuan, pengetahuan, keterampilan yang dimiliki auditor untuk melakukan pekerjaannya. Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan dengan perform dalam pekerjaannya untuk mencapai standar yang diharapkan bagi karyawan atau sebagai perilaku yang dapat diobservasi atau dinilai Fuad, 2015. Kompetensi mengandung aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan keahlian dan kemampuan ataupun karakteristik kepribadian yang mempengaruhi kinerja. Kompetensi auditor memiliki tiga komponen utama yaitu mutu personal, pengetahuan umum dan keahlian khusus. Mutu personal yang harus dimiliki auditor antara lain adalah rasa ingin tahu yang tinggi, berpikiran luas dan mampu bekerja sama dalam tim. Mutu-mutu tersebut adalah hal yang wajib dimiliki oleh seorang auditor. Auditor dengan rasa ingin tahu yang tinggi akan memiliki kecenderungan untuk meneliti laporan keuangan lebih jauh dan lebih dalam, menemukan ketersinambungan antara satu kesalahan dengan kesalahan lain sehingga dapat mengevaluasi kesalahan atau salah saji yang terkandung dalam laporan keuangan. Selain rasa ingin tahu yang tinggi, berpikiran luas juga menjadi salah satu faktor yang penting untuk menemukan dan mengevaluasi salah saji dalam laporan keuangan. Auditor tidak hanya berpikir bahwa kesalahan yang ditemukan berasal dari satu faktor saja namun dapat diakibatkan oleh faktor yang lain yang tidak terduga sebelumnya, dengan begitu hasil atau kesimpulan yang ia berikan menjadi lebih tepat dan tidak bias. Auditor yang baik mampu bekerja dalam tim, dengan bekerja dalam tim akan mengurangi kecerobohan manusia human error dalam diri auditor, seperti mengabaikan hal kecil yang sebenarnya dapat mengakibatkan gagalnya penemuan dan pengungkapan salah saji iceberg phenomena. Pengetahuan umum dan keahlian khusus juga merupakan faktor yang tidak bisa terlepas dari kompetansi auditor. Program audit yang baik harus dilaksanakan dengan dasar pengetahuan yang benar juga. Hal itu menjadi dasar benar tidaknya pelaksanaan audit, contohnya auditor harus memahami pengetahuan tentang auditing dan entitas yang diaudit, sehingga tata cara atau perilaku audit yang diterapkan tepat dan menghasilkan hasil yang benar. Auditor juga dituntut untuk memiliki keahlian khusus yang memadai. Cakap berbicara dan wawancara serta kemampuan menggunakan komputer sebagai alat bantu audit adalah hal yang menunjang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan audit. Gul, et al 1994 dalam Mansouri, et al 2009 menyatakan bahwa audit seharusnya dilakukan dan laporannya disusun dengan profesionalitas yaitu cermat dan seksama due professional care oleh orang yang memiliki pelatihan yang memadai, pengalaman dan kompetensi dalam audit. Kompetensi merupakan kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar yang juga bermanfaat untuk menjaga objektivitas dan integritas auditor Kurnia, 2014. Kompetensi membimbing seorang pekerja untuk melaksanakan pekerjaannya dengan cara dan langkah yang benar. Seorang auditor yang merasa mempunyai pengetahuan yang memadahi pada area auditnya akan merasa yakin akan keadaan perusahaan yang diperiksanya Fonda, 2014.

2.4.2. Independensi Auditor

Dokumen yang terkait

Pengaruh tekanan klien, pengamalan auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit; studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta Selatan

6 23 115

Pengaruh sikap skeptisme auditor profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta Utara)

2 12 137

Analisis Tekanan Anggaran Waktu Pengaruhnya Terhadap Profesionalisme Auditor Eksternal Dan Implikasinya Pada Kualitas Audit

1 8 1

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN KOMPLEKSITAS AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN KOMPLEKSITAS AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik).

0 2 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme, Tekanan Anggaran Waktu, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris KAP Jateng

0 3 17

Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit dengan Pemahaman Teknologi Informasi sebagai Variabel Pemoderasi pada Auditor Pemerintah.

0 0 1

PENGARUH ETIKA, PENGALAMAN DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 1 15

Pengaruh independensi, tekanan anggaran waktu, dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH INDEPENDENSI, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 0 14

TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

0 0 19