statistic F dan t menggunakan asumsi bahwa nilai residual terdistribusi normal. Apabila asumsi ini tidak terpenuhi maka hasil dari uji statistic F maupun t
menjadi tidak valid. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis grafik dan uji statistik.
Metode analisis grafik yang digunakan adalah normal probalibility plot P- P Plot. Dasar pengambilan keputusan normal tidaknya dilihat dari sebaran titik
pada garis diagonal yang menunjukan daerah yang normal. Jika sebaran titik berada di sekitar garis tersebut maka mode regresei memenuhi asumsi normal.
Pengujian normalitas secara statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji one sample kolmogorov smirnov. Dasar pengambilan keputusan uji
statistik kolmogorov smirnov 1-Sample K-S adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai Asymp-Sig kurang dari 0,05 maka H0 ditolak. Hal ini berarti
data residual terdistribusi tidak normal. 2.
Jika nilai Asymp-Sig lebih dari 0,05 maka H0 diterima. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal.
2 Uji Multikoloniearitas
Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antara variabel bebas independen Ghozali,
2013:105. Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antara variabel antar variabel independennya atau korelasi antar variabel independen
sama dengan nol.. Untuk melakukan uji ini, peneliti menggunakan nilai
tolerance dan variance inflasing factor VIF model regresi yang terdapat multikoliniearitas dengan dasar tolerance adalah jika nilai tolerance
≤ 0,10 dan dengan nilai VIF adalah jika nila
i VIF ≥ 10 Ghozali, 2013:106.
3 Uji Heteroskedatisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan unutk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain Ghozali, 2013:139. Model regresi yang bagus adalah model yang tidak terdapat Heterokedastisitas. Peneilitian ini menggunakan jenis data cross
section yang rawan memiliki heteroskedastisitas karena memilki data yang mewakili berbagai ukuran. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat
grafik plot nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan nilai residualnya SRESID dengan dasar analisis :
a Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka
mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas.
b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Penggunaan uji grafik plot untuk menganalisis heteroskedastisitas memiliki kelemahan yang signifikan, hal ini disebabkan jumlah pengamatan
mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit juga untuk menginterprestasikan hasil grafik plot Ghozali, 2013:141. Selain
menggunakan pengujian heteroskedastisitas dengan uji grafik, peneltian ini juga menggunakan uji statistik glejser. Gujarati 2003 dalam Ghozali 2013
menjelaskan bahwa uji geljser dilakukan dengan meregres absoult residual
terhadap variabel independen. 3.7.2.2.
Uji Koefisien Determinasi R2
Uji Koefisien Determinasi R
2
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemapuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keterikatan antara variabel dependen kualitas audit dengan variabel independennya yaitu kompetensi, independensi, etika
dan pengalaman auditor. Nilai koefisien determinasi terletak diantara 0 dan 1. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk mempredikasi variabel independen. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan prediksi variasi
variabel dependen sangat terbatas Ghozali, 2013:97.
3.7.3. Analisis Regresi Moderasi