Uji Multikolonieritas Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.15 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Unstandardiz ed Residual N 45 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,95030555 Most Extreme Differences Absolute ,120 Positive ,120 Negative -,074 Kolmogorov-Smirnov Z ,808 Asymp. Sig. 2-tailed ,532 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS, 2016 Berdasarkan hasil dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z kualitas audit sebagai variabel dependen adalah 0,779 dengan signifikansi 0,579. Nilai signifikansi jauh berada diatas kriteria signifikansi yaitu 5 0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa nilai residual terdistribusi normal yang berarti model tidak menyalahi asumsi klasik nomalitas. Hasil ini konsisten dengan uji sebelumnya melalui analisis grafik.

2. Uji Multikolonieritas

Pengujian ini dilakuan dengan memeriksa nilai Tolerance dan VIF dari sebuah model regresi. Cutoff yang umumnya dipakai untuk menentukan adanya multikolonieritas dalam suatu model regresi adalah jika nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥ 10. Hasil Uji Multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai berikut: Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolonieritas Variabel Statistik Kolonieritas Tolerance VIF Kompetensi Auditor ,783 1,277 Independensi Auditor ,940 1,064 Etika Auditor ,868 1,152 Pengalaman Auditor ,831 1,203 Sumber : Data primer diolah, 2016 Tabel 4.14 menunjukan bahwa keseluruhan nilai tolerance semua variabel di atas 0,10 dan nilai VIF-nya di bawah 10. Berdasarkan pada hasil tersebut, maka disimpulkan dalam model regresi tidak terdapat multikolonieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Model yang baik adalah model yang homoskedastisitas atau yang berarti varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas dalam modela dapat dilakukan dengan menggunakan grafik plot natara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Hasil uji plot untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilihat dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Berikut ini adalah hasil uji scatterplot. Gambar 4.3 Hasil Uji Scatterplot Hasil uji scatterplot memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar dengan baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. hasil ini menunjukan bahwa dalam model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas, sehingga model dapat dikatakan homoskedastisitas dan layak digunakan untuk memprediksikan kualitas audit berdasarkan masukan dari kompetensi, independensi, etika dan pengalaman auditor. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji glejser. Uji glejser meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independennya, jika variabel independen signifikan terhadap variabel dependen absolut residual maka dalam model dapat dinyatakan memiliki heteroskedastisitas. Hasil uji glejser dapat dilihat pada tabel 4.17 di bawah ini : Tabel 4.17 Hasil Uji Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -7.753 3.332 -2.327 .025 Kompetensi .101 .051 .317 1.983 .054 Independensi .032 .045 .103 .705 .485 Etika .099 .063 .236 1.553 .128 Pengalaman -.066 .065 -.156 -1.007 .320 a. Dependent Variable: AbsUt Sumber : Output SPSS, 2016 Berdasarkan hasil uji glejser dapat dilihat bahwa tidak ada variabel independen yang signifikan mempengaruhi variabel dependen absolut residual yakni signifikansinya berada diatas 0,05 atau 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.1.4.2 Hasil Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh tekanan klien, pengamalan auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit; studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta Selatan

6 23 115

Pengaruh sikap skeptisme auditor profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta Utara)

2 12 137

Analisis Tekanan Anggaran Waktu Pengaruhnya Terhadap Profesionalisme Auditor Eksternal Dan Implikasinya Pada Kualitas Audit

1 8 1

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN KOMPLEKSITAS AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN KOMPLEKSITAS AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik).

0 2 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme, Tekanan Anggaran Waktu, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris KAP Jateng

0 3 17

Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit dengan Pemahaman Teknologi Informasi sebagai Variabel Pemoderasi pada Auditor Pemerintah.

0 0 1

PENGARUH ETIKA, PENGALAMAN DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 1 15

Pengaruh independensi, tekanan anggaran waktu, dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH INDEPENDENSI, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 0 14

TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

0 0 19