Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Metode Pengumpulan Data

53 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dimana data yang digunakan adalah data primer dengan metode survei. Data primer adalah data yang diambil secara lansung diambil dari objek atau objek penelitian oleh peneliti maupun organisasi Tarmudji, 2012. Data-data yang dibutuhkan antara lain penilaian tentang kualitas audit, kompetensi, independensi, etika, pengalaman auditor dan tekanan anggaran waktu audit. Data diperoleh dengan instrumen kuesioner.

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian yang digunakan adalah seluruh akuntan publik yang ada di Kantor Akuntan Publik KAP Kota Semarang yang terdaftar di direktori IAPI. Jumlah KAP di Kota Semarang terdiri dari 17 KAP dengan jumlah auditor sebanyak 257 auditor. Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih karena dianggap mewakili karakteristik dari populasi. Sampel dipilih di daerah Semarang, Jawa tengah. Teknik pengambilan sampel adalah dengan teknik purposive sampling dengan kriteria auditor yang telah bekerja selama1 tahun atau lebih. Tabel 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik Kota Semarang No Nama Kantor Akuntan Publik Alamat JML 1 KAP Bayudi, Yohana, Suzy Arie Jln, Mangga No 5 19 2 KAP Benny, Tony, Frans Daniel Cab Jl. Puri Anjasmoro Blok DD 1 No 3 15 3 KAP Darsono Budi Cahyo Santoso Jl. Mugas Dalam No. 65 22 4 KAP Acmad, Rasyid, Hisbullah Jerry Cab Jl. Muara Mas Timur No.242 10 5 KAP Hadori Sugiarto Adi Rekan Cab Jl. Tegalsari No. 53 11 6 KAP Hananata Budianto Rekan Jl. Sisingamaraja No. 20-22 20 7 KAP I. Soetikno Jl. Durian Raya No.20 4 8 KAP Leonard, Mulia Richard Jl. Marina No. 8 40 9 KAP Ruchendi, Mardjito dan Rushadi Jl. Beruang Raya No. 48 10 10 KAP Herliantono Rekan Jl. Tegalsari Barat V No. 24 8 11 KAP Drs. Sugeng Pamuji Jl. Bukit Agung Blok AA No. 1-2 13 12 KAP Sukardi Hasan Rekan Cab Jl. Citarum Tengah No.22 20 13 KAP Tarmizi Acmad Jl. Dewi Sartika Raya No. 7 19 14 KAP Yulianti, SE, BAP Jl. MT. Haryono No. 548 11 15 KAP Sodikin dan Harijanto Jl. Pamularsih Raya No. 16 15 16 KAP Dr. Rahardja, M.Si., CPA Jl. Rawasari No.2 Srondol 20 17 KAP Riza, Adi, Syahril Rekan Cab Jl. Taman Durian No.2 Srondol Wetan, Banyumanik 10 Jumlah 257 Sumber : IAPI dan Direktori KAP 2015

3.3. Definisi Operasional

3.3.1. Kualitas Audit

Kualitas audit adalah keadaan dimana seorang auditor dapat mengidentifikasi, menemukan dan mengevaluasi temuan salah saji yang selanjutnya dilaporkan pada laporan audit. Kualitas audit dilihat dengan bagaimana auditor melakukan pekerjaan dengan benar sesuai dengan standar dan prosedur yang ada, kemudian apakah auditor dapat menemukan dan melaporkan salah saji yang terkandung dalam laporan keuangan. Kualitas audit akan diukur dengan pengukuran skala likert dengan instrumen kuesioner dari “sangat penting” 5 hingga “tidak penting sama sekali” 1. Indikator pengukuran kualitas audit mengadopsi penelitian Putra 2012 yaitu : 1. Kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit 2. Kualitas laporan audit

3.3.2. Kompetensi Auditor

Kompetensi adalah cara-cara setiap individu memanfaatkan pengetahuan, keahlian, dan perilakunya dalam bekerja Sawyer, 2003:17. Kompetensi auditor adalah kemampuan, ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki auditor yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaannya dengan benar. Kompetensi akan diukur dengan pengukuran skala likert dengan instrumen kuesioner dari “sangat penting” 5 hingga “tidak penting sama sekali” 1. Indikator kompetensi mengadopsi dari penlitian Putra 2012 yaitu : 1. Mutu Personal 2. Pengetahuan Umum 3. Keahlian Khusus

3.3.3. Independensi Auditor

Independensi adalah kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya Tjun dkk, 2012. Independensi auditor didefinisikan sebagai kemandirian auditor, yaitu auditor dalam bekerja diharuskan objektif bebas dari kepentingan sendiri, orang lain, maupun kepentingan golongan manapun. Variabel independensi auditor akan diukur dengan pengukuran skala likert dengan instrumen kuesione r dari “sangat penting” 5 hingga “tidak penting sama sekali” 1. Indikator pengukuran independensi mengadopsi dari Tjun., dkk 2012 dengan adanya modifikasi dari penulis yaitu : 1. Lama hubungan dengan klien 2. Tekanan dari klien 3. Telaah dari rekan auditor 4. Jasa non audit

3.3.4. Etika Auditor

Etika dapat didefiniskan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral yang dimiliki oleh setiap orang Kurnia dkk, 2014. Sejalan dengan definisi Kurnia dkk, peneliti mendefinsikan etika auditor sebagai aturan, norma dan pedoman yang menjaga perilaku, sikap, hak dan kewajiban profesi auditor agar dapat memenuhi standar minimalnya dalam berlaku etis sebagai seorang auditor. Variabel etika auditor akan diukur dengan pengukuran skala likert dengan instrumen kuesioner dar i “sangat penting” 5 hingga “tidak penting sama sekali” 1. Indikator pengukuran etika auditor mengadopsi dari Putra 2012 dengan modifikasi peneliti yaitu : 1. Tanggung jawab Profesi 2. Integritas 3. Objektifitas

3.3.5. Pengalaman Auditor

Pengalaman auditor adalah pengalaman yang dimiliki auditor dalam melakukan audit yang dilihat dari segi lamanya bekerja sebagai auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan yang telah dilakukan Putra, 2012. Pengalaman auditor merupakan pembelajaran dari hal diperoleh auditor setelah sekian lama melakukan audit yang dapat berupa keahlian atau ketrampilan khusus. Pengalaman auditor akan diukur dengan pengukuran skala likert dengan instrumen kuesioner dari “sangat penting” 5 hingga “tidak penting sama sekali” 1. Indikator pengukuran pengalaman auditor mengadopsi dari Putra 2012 dengan modifikasi peneliti yaitu : 1. Lamanya bekerja sebagai auditor 2. Banyaknya tugas pemeriksaan

3.3.6. Tekanan Anggaran Waktu Audit

Tekanan anggaran waktu audit adalah tekanan yang terjadi sebagai akibat dari penyusunan anggaran waktu audit audit time budget yang dirasakan oleh auditor selama masa kerja audit. Tekanan anggaran waktu merupakan keadaan dimana auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun, atau terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang sangat ketat Putra, 2012. Variabel tekanan anggaran waktu akan diukur dengan pengukuran skala likert dengan instrumen kuesioner dari “sangat penting” 5 hingga “tidak penting sama sekali” 1. Indikator pengukuran tekanan anggaran waktu mengadopsi dari Putra 2012 dengan modifikasi dari penulis yaitu : 1. Sikap auditor dalam memanfaatkan waktu audit 2. Sikap auditor dalam penurunan kualitas audit

3.4. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dari persepsi akuntan publik tentang kualitas audit, kompetensi auditor, independensi auditor, etika auditor, pengalaman auditor dan tekanan anggaran waktu audit. instrument yang digunakan adalah metode angket atau kuesioner. Kuesioner tersebut menyediakan lima alternatif jawaban atas setiap pernyataan yang dinyatakan oleh peneliti. Jawaban responden kemudian akan dihitung dengan memberikan skor untuk setiap jawaban menggunakan skala Likert, dari sangat setuju 5 hingga sangat tidak setuju 1.

3.5. Pengujian Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh tekanan klien, pengamalan auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit; studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta Selatan

6 23 115

Pengaruh sikap skeptisme auditor profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta Utara)

2 12 137

Analisis Tekanan Anggaran Waktu Pengaruhnya Terhadap Profesionalisme Auditor Eksternal Dan Implikasinya Pada Kualitas Audit

1 8 1

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN KOMPLEKSITAS AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN KOMPLEKSITAS AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik).

0 2 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme, Tekanan Anggaran Waktu, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris KAP Jateng

0 3 17

Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit dengan Pemahaman Teknologi Informasi sebagai Variabel Pemoderasi pada Auditor Pemerintah.

0 0 1

PENGARUH ETIKA, PENGALAMAN DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 1 15

Pengaruh independensi, tekanan anggaran waktu, dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH INDEPENDENSI, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 0 14

TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

0 0 19