auditor yang merasa mempunyai pengetahuan yang memadahi pada area auditnya akan merasa yakin akan keadaan perusahaan yang diperiksanya Fonda,
2014.
2.4.2. Independensi Auditor
Independensi merupakan dasar dari profesi auditing, hal ini berari bahwa auditor akan bersikap netral terhadap entitas dan oleh karena itu akan bersikap
objektif Boynton, 2003:66. Seorang CPA Certified Public Accountants yang berpraktik sebagai akuntan publik harus bersikap independen dalam kenyataan
dan penampilan pada waktu melaksanakan audit atau jasa atestasi lainnya Boynton, 2003:103. Auditor dan independensi adalah 2 hal yang terikat,
seorang auditor harus memiliki independensi sebagai dasar dalam pekerjaannya untuk menghasilkan nilai kepercayaan atas hasil yang diperoleh.
Independen berarti keberadaan kita adalah mandiri, tidak mengusung kepentingan pihak tertentu atau organisasi tertentu Fonda 2014. Independensi
adalah kebebasan dari kepentingan pribadi maupun pengaruh kepentingan orang lain dengan bersikap netral dan bekerja sesuai tujuan yang diembannya.
Seseorang yang memiliki sikap independensi yakni bersikap secara objektif atau tidak memihak dan tidak memasukkan kepentingan pribadi dalam
mempertimbangkan fakta yang terjadi Putra dan Rasmini, 2014. Seorang auditor harus bekerja secara independen berarti dia harus bekerja tanpa ada
hambatan dari kepentingan sendiri maupun kepentingan orang lain yang dapat
mengubah nilai kebenaran dari jasa auditnya. Ukuran dari independensi auditor terhadap kliennya adalah tergantung pada probabilitas dimana auditor
melaporkan pelanggaran atau kesalahan yang ditemukan DeAngelo, 1981. Hal ini dapat diartikan auditor dianggap independen jika auditor melaporkan semua
temuan kesalahan dalam laporan auditnya.
2.4.3. Etika Auditor
Etika berkaitan tentang bagaimana orang akan berperilaku terhadap sesamanya dengan benar yang berterima umum dalam kehidupan bermasyarakat.
Perilaku etis ditentukan oleh masing masing individu dengan menggunakan alasan moral dalam memutuskan apakah hal tersebut etis atau tidak. Etika adalah
kode perilaku
moral yang
mewajibkan kita
untuk tidak
hanya mempertimbangkan diri kita sendiri tetapi juga oran lain Guy, et al. 2002. Etika
sangat erat kaitannya dengan hubungan yang mendasar antar manusia dan berfungsi untuk mengarahkan perilaku bermoral Falah, 2006. Moral dalam
KBBI 2008 berarti ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan
diatas, etika dapat didefinisikan sebagai aturan, norma atau pedoman yang menjaga perilaku, sikap dan kewajiban yang berkaitan dengan hubungan antar
manusia. Semua profesi memiliki tanggung jawab utama untuk menyediakan
pelayanan bermutu kepada publik Guy, et al. 2002. Auditor sebagai profesi
yang sangat berkaitan dengan kepercayaan masyarakat sangat penting untuk berperilaku sesuai kode etik. Salah satu hal yang membedakan profesi auditor
dengan profesi yang lainnya adalah tanggung jawab auditor dalam melindungi kepentingan publik. Ketika bertugas untuk kepentingan publik, setiap auditor
harus mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan kode etik profesi. Auditor mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis tertinggi
mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi mereka, masyarakat dan diri mereka sendiri Nugrahaningsih, 2005. Kurnia 2014 mendefinisikan
etika auditor sebagai ilmu tentang penilaian hal yang baik dan hal yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Perilaku auditor harus sesuai kode etik
sebagaimana kode etik itu sendiri merupakan ukuran mutu minimal yang harus dipenuhi auditor dalam melaksanakan tugasnya. Ini merupakan langkah untuk
menjamin kualitas profesi dan menjaga kepercayaan publik. Bahkan, apabila aturan ini tidak dipenuhi yang berarti auditor bekerja di bawah standar minimal,
maka hal ini dapat disebut malpraktik Jaafar, 2008 dalam Sari, 2011.
2.4.4. Pengalaman Auditor