Pendidikan Agama Islam SD Kelas IV
94
kaitannya dengan keberadaan Kakbah yang didirikan Nabi Ibrahim yang dibantu oleh Nabi Ismail, sebagaiman tertera dalam Al-Qur’an yang artinya:
Dan ingatlah ketika Nabi Ibrahim meninggikan membina dasar-dasar Baitullah bersama Nabi Ismail seraya berdoa: “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami
amalan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang-orang yang tunduk
patuh kepada Engkau dan jadikanlah di antara anak cucu kami umat yang patuh tunduk kepada Engaku, dan tunjukanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat
ibadah jahi kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat dan Maha Penyayang.
Q.S. Al-Baqarah 2 : 127-129
6. Peristiwa penyembelihan Nabi Ismail a.s.
Ketika menginjak masa remaja, Nabi Ismail telah menunjukan tanda- tanda kenabiaanya, sehingga membuat ayahnya semakin menyayanginya.
Pada saat itu, Allah Swt. mewahyukan kepada Nabi Ibrahim a.s melalui mimpi agar ia menyembelih putra yang sangat dicintai dan disayanginya.
Dengan sebab mimpinya, ia pun merasa kaget, heran dan takut, “Benarkah Allah Swt. memerintahkan aku untuk menyembelih Ismail
anakku yang sangat aku sayangi, dan bukankah perintah-Nya ini bertentangan dengan nilai kemanusiaan? Rasanya tak mungkin,” demikian
kata-kata yang keluar dari hati Nabi Ibrahim a.s.
Namun jawaban putranya menenangkan dan memantapkan hatinya. “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang telah diperintahkan Allah Swt.
kepadamu, niscaya akan engkau dapati aku-atas kehendak Allah Swt. termasuk orang-orang yang sabar, hibur Nabi Ismail seraya pasrah.
Perkataan Nabi Ismail Allah abadikan dalam Al-Qur’an surah As-Saffat ayat 102 yang artinya. “Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup
berusaha bersama-sama Nabi Ibrahim, Nabi Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
pikirkanlah apa pendapatmu “Ia menjawab: Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-
orang yang sabar.
Akhirnya pada waktu yang telah ditentukan, Nabi Ibrahim a.s menunaikan perintah Allah Swt. untuk menyembelih Nabi Ismail. Namun
sebelum disembelih, Nabi Ismail mengajukan beberapa permintaan kepada ayahnya. Pertama, ayah harus mengikat aku dengan kencang dan kuat,
agar aku tidak banyak bergerak sehingga ayah dapat menyembelih diriku dengan mudah. Kedua, pakaian yang ananda kenakan tolong dilepas
dahulu supaya ibunda tidak bersedih melihatnya. Ketiga, pedang untuk menyembelihku tolong tajamkan terlebih dahulu, supaya penyembelihan
. .