Pengertian Sifat Jaiz Allah Swt.

Pendidikan Agama Islam SD Kelas IV 14 Apa saja yang Allah Swt. kehendaki pasti terjadi. Mungkin saja sesuatu itu terjadi dan mungkin juga tidak terjadi. Misalnya tentang umur seseorang. Banyak orang yang mengira bahwa orang yang sakit parah akan meninggal dunia, tapi kenyataannya orang tersebut malah menjadi sembuh dan sehat kembali. Lalu bagaimana kita mengimani sifat Jaiz bagi Allah? Apakah kita menunggu kehendak yang Allah putuskan dan takdirkan kepada kita. Sehingga tidak perlu belajar dan berusaha? Mari kita pahami hakikat dari takdir itu sendiri karena berkaitan dengan sifat jaiz Allah Swt. Sifat Jaiz bagi Allah, artinya Allah bisa saja berbuat sesuatu sesuai sekehendakNya dan bisa pula tidak berbuat sesuatu. Misalnya, mungkin saja Allah menghendaki seseorang menjadi kaya atau miskin, sehat atau sakit, menurunkan hujan atau tidak, dan lain-lain. Semua itu mungkin saja bagi Allah untuk berbuat atau tidak, tidak ada yang menyuruh dan tidak ada yang melarang. Begitulah kuasa Allah, tidak ada kekuatan yang mampu menghalangi dan mencegah jika Allah menghendaki sesuatu.

C. Arti Sifat Jaiz Allah Swt.

Gambar 2.2 Allah yang menentukan kematian seseorang Artinya : Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya “Jadilah Maka jadilah sesuatu itu.” Maka Mahasuci Allah yang di tangan- Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan. Q.S. Yasin : 36 82-83 Sumber: Dokumen pribadi Pelajaran 2 Sifat Jaiz Allah Swt. 15 Firman Allah : . . . Apa saja yang dikehendaki dan dipilih Allah itulah yang akan terjadi. Dengan demikian mungkin saja sesuatu itu terjadi dan mungkin juga tidak terjadi. Misalnya tentang kematian manusia ada anak yang masih kecil sudah meninggal, tetapi sebaliknya orang tua yang sudah berumur 100 tahun masih hidup. Jaiz bagi Allah, seorang anak pejabat jadi pesuruh kantor, mungkin juga anak seorang petani kecil jadi presiden. Jaiz bagi Allah seorang anak bodoh menjadi pandai kalau ia belajar, sebaliknya yang pandai menjadi bodoh lantaran ia malas. Sifat jaiz sangat berkaitan erat dengan takdir. Dalam ajaran Islam takdir dibedakan menjadi dua, yaitu takdir mubram dan takdir mualak.

1. Takdir Mubram

Takdir mubram yaitu ketentuan atau keputusan Allah Swt. yang telah terjadi yang tidak mungkin dapat diubah. Namun harus diterima dengan ikhlas. Misalnya kelahiran dan kematian seseorang, jenis kelamin, dan terjadinya hari kiamat. Firman Allah Swt. . . . . . Artinya : Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki ... Q.S. Al-Qasas 28 : 68 Wa rabbuka yakhluqu ma yasya’u wa yakhtaru... Artinya : “...Bagi setiap umat mempunyai ajal batas waktu. Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaatpun” Q.S. Yunus 10 : 49 Sadarilah bahwasanya kejadian atau peristiwa yang menimpa kita semua merupakan cobaan dan ujian, apakah kita bisa menjadi hamba Allah yang tabah dan sabar atau tidak. Musibah yang menimpa kita semua itu merupakan Jaiz bagi Allah, dari-Nya. ...Likulli ummatin ajalun, iza ja’a ajaluhum fala yasta’khiruna sa‘ataw wa la yastaqdimuna. .