Ketaatan Nabi Ibrahim a.s. kepada Allah Swt. Taat dan setia kepada orang tua

Pelajaran 9 Perilaku Terpuji Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. 101 Ketika ayahnya menyuruh untuk menjual patung-patung ke kota, Nabi Ibrahim a.s. tetap taat dan melaksanakannya. Bahkan Nabi Ibrahim a.s. selalu mendoakan ayahnya semoga mendapat petunjuk dan ampunan dari Allah Swt. Firman Allah Swt. Artinya : “Dan ampunilah ayahku, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang sesat. Q.S. Asy-Syu‘ara’ 26 : 86

4. Kelembutan dan kesopanan Nabi Ibrahim a.s. dalam berdakwah

Sebagai seorang Nabi, Nabi Ibrahim memiliki akhlak yang mulia, ia selalu mengutamakan kelembutan dan kesopanan dalam berdakwah. Ia tidak memaksa dan menekan orang lain agar mengikuti ajarannya. Nabi Ibrahim a.s tidak pernah sedikitpun melakukan perbuatan yang tercela dan jelek. Akhlak yang baik selalu ia utamakan dalam mengajak orang lain. Tutur katanya lembut dan sopan, indah kata-katanya dan baik perilakunya. Allah Swt. mengisahkan tentang kelembutan dan kesopanan Nabi Ibrahim a.s dalam Al-Qur’an surah Maryam ayat 42. Wagfir li’abi innahu kana minad-dallina. . . Artinya: “Ingatlah ketika dia Ibrahim berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku Mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak pula dapat menolongmu sedikitpun? Q.S. Maryam 19 : 42

5. Keteguhan dan keberanian Nabi Ibrahim a.s.

Nabi Ibrahim a.s. adalah manusia yang memiliki iman yang teguh disertai keberanian menegakkan kebenaran. Nabi Ibrahim a.s rela mengorbankan nyawanya hanya demi kebenaran. Ia tidak gentar dan takut menghadapi Raja Namruz yang ganas dan bengis. Iz qala li’abihi ya abati lima ta‘budu ma la yasma‘u wa la yubsiru wa la yugni ‘anka syai’an. . . Pendidikan Agama Islam SD Kelas IV 102 Dengan keberaniannya Nabi Ibrahim a.s. bertekad kesesatan harus dihilangkan dan dimusnahkan. Kebenaran Allah Swt. harus ditegakkan dan tidak boleh dikalahkan dengan kesesatan. Oleh karena keberanian dan keteguhannya, Nabi Ibrahim a.s diberi mukzijat oleh Allah Swt. yaitu Nabi Ibrahim tidak merasakan panas ketika dibakar. Bahkan tidak hanya itu, Allah Swt. memperlihatkan kekuasaan dan keperkasaan-Nya menghidupkan orang yang sudah mati dan membangkitkan kembali manusia yang telah menjadi tulang belulang. Firman Allah Swt. Artinya : Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia Ibrahim menjawab: “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang mantap.” Dia Allah berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. Q.S. Al-Baqarah 2 : 260.

B. Meneladani Perilaku Nabi Ismail a.s.

Sebagai seorang anak sudah selayaknya patuh dan taat kepada orang tuanya, setelah taat kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya. Nabi Ismail a.s contoh anak yang selalu taat kepada Allah Swt. dan juga taat serta patuh kepada orang tuanya. Ketaatan dan kepatuhan Nabi Ismail dapat terlihat dari beberapa hal di bawah ini. Wa iz qala ibrahimu rabbi arini kaifa tuhyil-mauta, qala awalam tu’min, qala bala wa lakil liyatma’inna qalbi, qala fakhuz arba‘atam minat-tairi fasurhunna ilaika summaj‘al ‘ala kulli jabalim minhunna juz’an summad‘uhunna ya’tinaka sa‘yan, wa‘lam annallaha ‘azizun hakimun. . . . . . . . . . .