Pendidikan Agama Islam SD Kelas IV
102
Dengan keberaniannya Nabi Ibrahim a.s. bertekad kesesatan harus dihilangkan dan dimusnahkan. Kebenaran Allah Swt. harus ditegakkan
dan tidak boleh dikalahkan dengan kesesatan. Oleh karena keberanian dan keteguhannya, Nabi Ibrahim a.s diberi mukzijat oleh Allah Swt. yaitu Nabi
Ibrahim tidak merasakan panas ketika dibakar. Bahkan tidak hanya itu, Allah Swt. memperlihatkan kekuasaan dan keperkasaan-Nya
menghidupkan orang yang sudah mati dan membangkitkan kembali manusia yang telah menjadi tulang belulang.
Firman Allah Swt.
Artinya : Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku
bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia Ibrahim menjawab: “Aku percaya, tetapi agar hatiku
tenang mantap.” Dia Allah berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit
satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Q.S. Al-Baqarah 2 : 260.
B. Meneladani Perilaku Nabi Ismail a.s.
Sebagai seorang anak sudah selayaknya patuh dan taat kepada orang tuanya, setelah taat kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya. Nabi Ismail a.s contoh
anak yang selalu taat kepada Allah Swt. dan juga taat serta patuh kepada orang tuanya. Ketaatan dan kepatuhan Nabi Ismail dapat terlihat dari beberapa hal
di bawah ini.
Wa iz qala ibrahimu rabbi arini kaifa tuhyil-mauta, qala awalam tu’min, qala bala wa lakil liyatma’inna qalbi, qala fakhuz arba‘atam minat-tairi
fasurhunna ilaika summaj‘al ‘ala kulli jabalim minhunna juz’an summad‘uhunna ya’tinaka sa‘yan, wa‘lam annallaha ‘azizun hakimun.
. .
. .
. .
. .
. .
Pelajaran 9 Perilaku Terpuji Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
103
2. Pengabdian tulus kepada Allah Swt.
Ketika Nabi Ibrahim a.s menceritakan mimpinya kepada Nabi Ismail mengenai perintah Allah untuk menyembelihnya, Nabi Ismail menjawab
dengan nada dan kata-kata yang lembut, wahai ayahku laksanakanlah perintah Allah untukmu niscaya engkau akan mendapatiku sebagai seorang
yang sabar. Itulah bukti ketulusan Nabi Ismail as kepada Allah Swt. walaupun nyawa ia pertaruhkan. Baginya hidup tanpa pengorbanan kepada
Allah Swt. akan sia-sia, Dialah yang telah Menciptakanku, kenapa aku harus takut untuk mati.
3. Pengabdian yang tulus kepada orang tua
Ketika Nabi Ibrahim a.s mengajaknya untuk membangun dan mendirikan Kakbah Baitullah, Nabi Ismail tidak menolak dan membantah
perintah ayahnya. Dengan senang hati ia menerima ajakan Nabi Ibrahim ayahnya. Tidak ada sedikitpun penyesalan dalam hatinya. Ia bekerja dengan
tulus demi membantu ayahnya Nabi Ibrahim a.s. Dan pengabdian tuluspun ia tunjukan ketika berada di tanah yang gersang lagi tandus untuk
membantu ibundanya Hajar. Perintah Hajar agar menjadikan tanah tandus menjadi daerah yang subur ia kerjakan, sehingga daerah yang tadinya
tandus dan gersang, menjadi daerah yang subur dan makmur serta berlimpah segala kebutuhan.
C. Meneladani Perilaku Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s.
Dari kisah perilaku Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s, kita sebagai umat yang beriman, sudah selayaknya mengambil nasihat dan hikmah dari para Nabi
dan Rasul Allah. Keteladanan mereka patut kita ikuti dan tiru dalam menjalani kehidupan sehari-hari, agar kita mendapatkan kemuliaan dan keberkahan dari
Allah Swt.
1. Tekun dan ulet dalam bekerja
Nabi Ismail walaupun seorang anak selalu dimanja dan disayang oleh kedua orang tuanya ia tidak merasa bangga dan enak-enak saja. Nabi Ismail
tetap bekerja bahkan ia adalah seorang nabi yang tekun dan ulet dalam bekerja.. Pekerjaan yang ia lakukan selalu sungguh-sungguh, tidak pernah
terburu-buru dan tergesa-gesa. Ia tidak pernah mengeluh capek dan lelah. Hal ini dapat kita lihat ketika diajak oleh Nabi Ibrahim a.s untuk
membangun Kakbah Baitullah, dan ketika diajak ibundanya untuk membangun daerah yang mati, Nabi Ismail tidak sedikitpun mengeluh
kecapean dan kelelahan. Tugas yang diberikan ayah dan ibundanya selalu dikerjakan dengan ulet dan sungguh-sungguh.
Pendidikan Agama Islam SD Kelas IV
104
Firman Allah Swt.
Wa iz qala ibrahimu rabbij‘al hazal-balada aminaw wajnubni wa baniyya an na‘budal-asnama.
. .
.
Artinya: “Dan Kami Anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Ya’kub, dan Kami jadikan kenabian
dan kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia, dan sesunggguhnya dia di akhirat termasuk orang-orang yang saleh.
Q.S. Al-‘Ankabut 29 : 27.
Artinya : “Dan ingatlah, ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini Mekah,
negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala”
Q.S. Ibrahim 14 : 35. Adapun perilaku yang dapat kita teladani dari perilaku Nabi Ibrahim a.s
dan Nabi Ismail a.s adalah sebagai berikut: 1.
Gemar mencari ilmu, baik ilmu agama maupun umum 2.
Taat kepada Allah Swt. dan taat kepada orang tua 3.
Lemah lembut dan sopan dalam berbicara 4.
Memiliki keberanian dalam menegakkan kebenaran 5.
Tekun, rajin dan ulet dalam bekerja 6.
Memiliki ketulusan dalam mengabdi kepada Allah Swt. dan orang tua 7.
Hidup saling menolong dalam kebaikan
Wa wahabna lahu ishaqa wa ya‘quba wa ja‘alna fi zurriyyatihin nubuwwata wal-kitaba wa atainahu ajrahu fid-dun-ya, wa innahu fil-akhirati laminas-
salihina.
. .
. .